Bab XLI

61.5K 6.1K 80
                                    

Setelah perjalanan yang panjang dan membosankan, akhirnya mereka tiba di Ibukota kerajaan Legion dan segera menuju ke kediaman keluarga Ochto di ibu kota

"Akhirnya sampai. Aku lelah menghadap perubahan sikap Duke." Batin Duchess

"Kenapa cepat sekali sampainya." Batin Duke

"Selamat datang Duke dan Duchess." Ucap Grand Duke menyambut kedatangan mereka

"Terima kasih ayah." Jawab Duke 

"Felicia ku. Menantu kesayanganku. Aku merindukanmu putriku." Ucap Grand Duke Leonard dan memeluk Duchess Felicia hangat

"Hanya dia? Bagaimana denganku?" Tanya Duke yang heran dengan sikap ayahnya

"Tidak perlu. Bajingan bodoh sepertimu pasti baik-baik saja." Ucap Grand Duke Leonard

Duke hanya terdiam mendengar kata-kata ayahnya yang begitu sarkas

"Bagaimana kabarmu putriku?" Tanya Grand Duke Leonard

"Aku baik ayah. Ayah bagaimana? Sepertinya ayah kelihatan semakin tampan dari terakhir bertemu" Ucap Duchess

"Kau ini sangat pandai menyenangkan hatiku. Aku baik-baik saja." Ucap Grand Duke Leonard

"Ayo putriku masuk." Ucap Grand Duke Leonard pada Duchess

"Sebenarnya yang anak kandungnya siapa?" Batin Duke yang merasa heran dengan sikap ayahnya yang berbeda terhadap dia dan Duchess

"Mengapa masih disitu? Ayo masuk." Ucap Grand Duke kepada Duke

"Sekarang saja baru menganggapku." Batin Duke

Mereka memasuki kediaman dan berbincang-bincang hangat. Sampai Duches menyadari bahwa Grand Duchess Viona, Duke Andrew, Duchess Veline dan keponakannya Charlotte tidak ada disana. Dia melihat kereta kuda Duke dan Duchess di wilayah Canwell sudah tiba sebelumnya

Duke Andrew dan Duchess Veline merupakan adik ipar Duchess Felicia. Duke Denzel merupakan 2 bersaudara, Duke Andrew merupakan adik dari Duke Denzel yang memerintah wilayah Canwell.


"Ayah sejak tadi aku tidak melihat keberadaan ibu, adik ipar dan keponakan ku. Mereka ada dimana?" Tanya Duchess

"Ibu, adik iparmu dan Charlotte sedang membantu ratu Rose menyiapkan semua keperluan perayaan ulang tahun ini. Kalau Duke Andrew mungkin masih berkeliling." Ucap Grand Duke Leonard

"Baiklah ayah. Sepertinya aku harus kesana untuk membantu mereka." Ucap Duchess

Setelah kepergian Duchess, ayah dan anak itu berbincang-bincang

"Aku mendengar kau menghukum penggal Issabel di hari pertemuan." Ucap Grand Duke sembari menyesap tehnya

"Ya ayah." Ucap Duke Denzel

"Kan sudah ku katakan, dia bukan orang yang tepat untuk mendampingimu. Kau memang bodoh tak mengenal mana yang baik dan buruk sebagai pendampingmu." Jelas Grand Duke Leonard

"Ada apa ini? Serius sekali." Ucap Duke Andrew yang datang tiba-tiba dan menyela percakapan

"Datang satu lagi anak bodoh yang tidak mengucapkan salam." Ucap Grand Duke Leonard

"Ayah ini seperti baru mengenalku." Ucap Duke Andrew

"Denzel kau sudah datang." ucap Duke Andrew dan memeluk Duke Denzel

"Ya. Bagaimana kabarmu?" Tanya Duke Denzel

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja." Jawab Duke Andrew

"Bagaimana dengan keponakanku?" Tanya Duke Denzel

"Dia baik. Keponakan ku bagaimana?" Tanya Duke Andrew

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang