Bab XXXVI : Dua bocah

66.9K 7.1K 32
                                    

Disaat Duchess sedang melukis dan nona muda Rexy sedang memakan cemilan yang disiapkan, terdengar suara memanggil-manggil nona mida Rexy

"Rexy."

"Rexy. Kau dimana?"

Rexy yang mendengar suara kakaknya hanya melambaikan tangannya.

"Rexy! Disini kau rupanya! Kenapa tak mejawabku?" Tanya tuan muda Jeff

Rexy tetap pada pendiriannya hanya mengangguk dan menggelengkan kepalanya

"Kau ini kenapa?" Tanya tuan muda Jeff lagi

Duchess yang melihat hal tersebut merasa heran. Rexy yang tadinya berbicara malah sekarang tidak berbicara sama sekali

"Ada apa dengannya?" Tanya Duchess dalam hati

Nona muda Rexy yang melihat raut kebingungan Duchess dan Marrie segera menggerakkan telunjuknya agar Duchess mendekat kearahnya. Duchess yang paham hal itu segera menghampiri nona muda Rexy dan dia membisikkan sesuatu.

"Oh begitu." Ucap Duchess

Tuan muda Jeff yang tak mengerti membuat raut wajah ada apa?

"Jadi begini, Rexy saat ini sedang kesal melihatmu, karena tadi kau mengabaikannya. Kau terlalu sibuk melihat latihan berpedang. Jadi saat ini ia melakukan hal sama terhadapmu." Jelas Duchess yang diangguki nona muda Rexy

"Hmm maafkan aku adiku yang paling manis. Aku tau aku salah dan aku akan menebusnya." Ucap tuan muda Jeff

Tuan muda Jeff tau adiknya tak akan bisa marah terlalu lama kepadanya. Dan kalau dia sudah minta maaf maka adiknya akan berbicara kembali padanya. Dalam hitungan ketiga adiknya akan berbicara

1....

2...

3....

"Kenapa ia tak berbicara? Apakah aku sudah keterlaluan?" Batin tuan muda Jeff

"Baiklah hanya ada satu cara." Batin tuan muda Jeff lagi

"Adikku yang sangat manis. Kakak minta maaf, kakak akan mengabulkan semua permintaanmu." Ucap tuan muda Jeff

"Benarkah?" Jawab nona muda Rexy senang

"Iya. Aku berjanji." Ucap tuan muda Jeff

"Baiklah. Aku menerima permintaan maafmu." Ucap nona muda Rexy

"Kalian ini lucu sekali, mengingatkan ku pada keponakanku di desa." Ucap Marrie gemas

"Baiklah karena kalian sudah baikan, aku akan memberikan pie tambahan untuk kalian berdua." Ucap Marrie segera pergi mengambil pie dari dapur istana

"Terimakasih Marrie." Ucap kedua anak tersebut

"Baiklah kalau begitu, aku akan melanjutkan pekerjaanku." Ucap Duchess yang kembali ke kegiatan melukisnya

"Aku tidak tau kalau Duchess bisa melukis." Bisik tuan muda Jeff pelan kepada adiknya

"Aku juga awalnya tidak tau. Aku hanya kebetulan lewat dan memberikan ide untuk Duchess." Ucap nona muda Rexy sembari memakan pie nya

"Dan kakak tau, aku juga dapat penghargaan dari Duchess. Kau pasti iri padaku." Ucap tuan muda Rexy bangga

"Tidak akan. Apa hadiahmu?" Tanya tuan muda Jeff penasaran

"Ini." Ucap nona muda Rexy dan menunjukkan bros yang diberikan Duchess

"I-ini.." Ucap tuan muda Jeff takjub

"Sudah kuduga, kakak pasti iri." Ucap nona muda Rexy semakin bangga

"Saat kita pulang nanti, aku akan memamerkannya pada ayah, ibu, paman dan teman-temanku." Ucap nona muda Rexy lagi

"Tukang pamer." Ucap tuan muda Jeff

"Kakak hanya iri padaku." Ucap nona muda Rexy tak mau kalah

Perdebatan kecil yang terjadi didengar oleh Duchess dan tanpa mereka sadari membuat Duchess tersenyum

"Anak-anak yang menggemaskan." Batin Duchess

"Halo tuan dan nona muda. Maaf membuat kalian menunggu. Ini pie nya." Ucap Marrie

"Terimakasih Marrie." Ucap keduanya senang

"Wah lukisan Duchess sangat indah." Ucap tuan muda Jeff mengomentari

"Terima kasih." Ucap Duchess

"Belum sepenuhnya selesai sudah sebagus ini. Bagaimana jika selesai, semua akan takjub." Ucap nona muda Rexy

Duchess yang mendengar hanya tersenyum melihat tingkah kedua anak-anak tersebut

Mereka sangat menikmati suasana di taman dan berbbincang dengan Duchess. Sehingga alasan tuan muda Jeff memanggil nona muda Rexy pun telah dilupakan

"Kak ada apa kau memanggilku?" Tanya nona muda Rexy

"Maksudmu?" Tanya tuan muda Jeff

"Tadi kakak mencari dan memanggilku untuk apa? Aku tau pasti kakak memanggilku untuk urusan yang penting. Itu sudah sifat kakak." Jelas nona muda Rexy

"Astaga aku lupa, tujuanku memanggilmu karena kita akan pulang ke Istana. Ayo cepat siapkan semua perlengkapanmu. Ayah sudah menunggu kita. Kami permisi Duchess." Ucap tuan muda Jeff panik dan meninggalkan nona muda Rexy yang masih menggerutu

"Kakak ku ini sangat pelupa. Bagaimana ia akan seperti Duke yang tampan dan gagah. Haishh dia penggemar yang payah." Ucap nona muda Rexy dengan menaruh tangan di keningnya serta menggelengkan kepalanya

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang