Bab XIV : Gigitan

81.6K 8K 24
                                    

Duchess Felicia yang sudah sangat nyenyak tertidur sekarang terbangun karena merasa tekanan berat di atas perutnya.

"Berat sekali." Batin Duchesss dan membuka matanya dan terbelalak melihat tangan Duke yang memeluknya

Duchess menggeserkan tangan Duke dari tubuhnaya dan sekarang Duchess merasa lebih lega. Duchess memutuskan untuk tidur kembali, namun saat akan tidur kembali tangan Duke melingkar lagi di perut Duchess. Kali ini bukan hanya tangan saja namun jarak mereka sangat dekat hingga hembusan nafas Duke sampai ke kulitnya.

"Ya Tuhan apa lagi sekarang?" Ucap Duchess pelan

Duchess mencoba memindahkan tangan kekar itu lagi namun kali ini sia-ia tangan itu terlalu erat memeluknya.

"Aku menyerah. Kali ini akan kubiarkan." Batin Duchess dan kembali terlelap

Cahaya matahari menembus jendela dan membangunkan Duchess dari mimpi indahnya. Mata hijau emerald indahnya mulai membuka secara perlahan.

"Sudah bangun? Sangat nyaman bukan?" Tanya Duke dan membuat Duchess kebingungan

"Bisa tolong singkirkan tanganmu? Erat sekali pelukanmu sampai aku tak bisa bernafas." Ucap Duke

"Apa yang kulakukan? bukannya semalam dia memelukku kenapa aku malah memeluknya?" Batin Duchess

Sebenarnya sebelum Duchess terbangun, Duke melihat dirinya lah yang memeluk Duchess dengan posisi Duchess membelakangi Duke.

"Apa yang kulakukan?" Ucapnya sembari mengangkat tangannya dari tubuh Duchess. Saat ia mulai mengangkat tangannya Duchess malah memeluknya. Duke terkejut dan melihat ke arah Duchess yang terlihat tenang, tubuh nya sangat harum hembusan nafas nya hangat

"Ah sialan! Tubuhnya harum sekali! alam bawah sadarku bahkan tertarik mencicipinya." Batin Duke

"Hangat dan nyaman bukan?" Tanya Duke

"Saya tidak sadar dan seharusnya anda bisa membangunkan saya." Jawab Duchess

"Kau menyalahkan ku? Aku sudah membangunkan mu kau saja yang tidur seperti babi." Ucap Duke memancing emosi Duchess
"Babi? Mana ada babi secantik dan semulus saya. Saya kira mata anda bermasalah. Lihatlah bagian mana yang mirip babi?" Balas Duchess dengan memajukkan wajahnya tak mau kalah

"Sial dia menggoda! Wajah paginya membuatku tidak tahan." Batin Duke

Duchess melihat kabut gairah di mata Duke. Duchess paham akan hal itu dan memanfaatkannya untuk melakukan pembalasan kejadian di kereta kuda kemarin. Ia tersenyum licik dan semakin mendekatkan wajahnya. Hembusan nafas yang dapat dirasakan dan mata yang saling menatap satu sama lain.

Duke merasa terpana, ia memejamkan matanya dan hendak mencium bibir Duchess. Ia sudah cukup tersiksa dan tak dapat menahannya lagi. Saat hendak akan mencium bibir Duchess, Duchess langsung melakukan sentilan kecil pada dahi Duke.

"Apa yang anda lakukan saya bilang hanya melihat. Anda tidak boleh mencium dan menyentuh saya." Ucap Duchess

"Sialan berani nya dia mempermainkanku. Setelah menggoda malah menolak ku, aku tak akan memaafkannya, lihatlah apa yang akan kulakukan. Kau salah membangunkan singa yang sedang tertidur." Batin Duke menarik tengkuk Duchess dan segera melumat bibirnya.

"Lepaskan!." Duchess memaki dan memukul dada Duke

"Aww!!! Apa yang kau lakukan? Kau gila!" Ucap Duke memegang bibirnya yang sedikit terluka

"Anda yang gila!" Jawab Duchess

"Aku suamimu! Kalau aku mau aku akan melakukannya." Ucap Duke

"Aku tak mau dipaksa!" Jawab Duchess dan segera bangkit meninggalkan Duke

"Sialan! Aku akan membalasmu." Ucap Duke



Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang