Bab XX : Issabel Ruffin

67.7K 6.5K 24
                                    

Malam berlalu begitu cepat. Hari ini Duchess Felicia dan Duke Denzel akan kembali ke kediaman mereka. Perpisahan kali ini menjadi hal yang membekas di hati Duchess. Di kehidupan sebelumnya, ia tak bsempat bertemu dengan ayah dan ibunya untuk meminta maaf hingga ajal menjemputnya

"Hati-hati di jalan. Jika sudah sampai segera kirimkan pesan pada ayah dan ibu dan jaga kesehatan kalian." Ucap Marchioness Olivia

"Baik ibu! Ayah dan ibu kalian juga jaga kesehatan, terutama ayah jangan terlalu memikirkan pekerjaan temanilah ibu juga." Ucap Duchess

"Baik Duchess." Ucap Marquess Frans dengan senyuman

"Aku titip putriku padamu Duke. Kalau dia melakukan kesalahan jangan hukum dia, hukum saja aku. Aku menerimanya dengan senang hati dan tak akan melakukan pemberontakan apapun." Ucap Marquess

"Apa yang anda katakan, jangan seperti itu. Aku akan menjaganya. Kami permisi Marquess dan Marchiones." Ucap Duke Denzel

"Aku akan mengunjungi kalian lagi." Ucap Duchess

"Ku harap kunjungan selanjutnya aku melihat 3 orang." Ucap Marquess

"Baik Marquess." Ucap Duke

Kereta pun mulai bergerak menjauhi kediaman Helge, meninggalkan dua pasangan yang sangat harmonis. Di dalam kereta keheningan terjadi, tak ada yang membuka pembicaraan

Disisi lain Selir Issabel sedang duduk di taman Gulf bersama pelayannya Tria. Selir Issabel termenung memikirkan sesuatu

"Selir Issabel apa yang sedang anda pikirkan?" Tanya pelayan Tria

"Tidak ada." Jawab selir Issabel

"Baiklah selir." Ucap pelayan Tria

"Tria apa ada kabar dari ayah?" Tanya Selir Issabel

"Sejauh ini tuan tidak memerintahkan apapun. Tuan hanya mengatakan Nyonya harus tetap membuat Duke jatuh pada anda dan tak memihak kepada Duchess Felicia. Tuan tak mau jika rencana nya menghancurkan keluarga Duchess Felicia gagal." Jelas pelayan Tria

Selir Issabel dulu memiliki seorang kakak laki-laki bernama Daffin, namun ia telah meninggal. Ia mengadakan siasat untuk melakukan pemberontakan, namun usaha nya gagal dikarenakan Marquess Frans mengetahui dan mengantisipasi semua gerakan Daffin. Daffin sendiri dihukum mati dan keluarganya hanya bisa menangis. Namun kasih sayang seorang ayah membutakan semuanya. Ia bersumpah membalaskan dendam atas kematian putranya. Ia mengetahui putri Marquess Frans yaitu Duchess Felicia sangat mencintai Duke Denzel, ia bersiasat memerintahkan putrinya untuk menjalin hubungan dengan Duke terlebih dahulu.

"Apa ada kabar darinya?" Tanya selir Issabel

"Hanya mengirimkan beberapa surat dan saya sudah meletakkan nya di tempat yang aman." Jawab pelayan Tria

"Baguslah. Aku akan membaca nya nanti." Ucap selir Issabel

"Bagaimana dengan Duke? Apa Duke sudah kembali?" Tanya Selir Issabel kepada pelayan Tria
"Ini sudah lewat 3 hari nyonya. Sesuai yang diberitakan, Duke pulang hari ini." Jawab pelayan Tria

"Baiklah. Dandani aku, aku mau terlihat sempurna dalam menyambut Duke. Agar ia tak bisa lepas dariku." Ucap Selir Issabel

"Baik nyonya." Jawab pelayan Tria

Selir Issabel dan pelayan Tria bergegas meninggalkan taman dan menuju ke ruang tidurnya.

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang