Bab XXX : Uji Rasa

61.4K 6.9K 69
                                    

Duke berjalan menyusuri lorong dan tak menyadari dirinya telah sampai di lapangan berlatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duke berjalan menyusuri lorong dan tak menyadari dirinya telah sampai di lapangan berlatih. "Sepertinya akan baik jika aku menyalurkan emosiku dengan berlatih." Batin Duke

"Aku ingin kalian semua menyerangku." Titahnya kepada semua prajurit yang sedang berlatih

Semua prajurit awalnya bingung dengan titah Duke tapi mereka segera menyerang Duke secara bersamaan. Tak terlalu sulit untuk Duke mengatasinya serangan para prajurit. Bahkan para prajurit kelelahan dan banyak yang terluka. Viscount Edco yang sedang melintas melihat kejadian itu, ia segera menghampiri Duke dan menghentikan hal gila tersebut

"Denzel apa yang kau lakukan?" Tanya Viscount Edco

"Kalian semua beristirahatlah dan balut luka kalian." Titah Viscount Edco

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Viscount Edco

"Edco kau tau Duchess akhir-akhir ini menjadi lebih berani bahkan ia tak segan menyulut emosiku." Jawab Duke tanpa sadar mengungkapkan pikirannya

"Sejak kapan dia takut? Bukankah dari dulu ia berani mendekatimu bahkan perlakuannya kepada wanita-wanita yang mendekatimu tak segan-segan dihabisinya." Ucap Viscount Edco

"Bukan seperti itu maksudku dia lebih berani menentangku. Kadang sikapnya seperti mendekatiku tapi tak bisa disentuh." Jelas Duke

"Apa aku tak salah dengar? Ini artinya kau mulai tertarik padanya?" Goda Viscount Edco sembari menyikut lengan Duke

Duke yang mendengarnya menatap tajam ke arah Viscount Edco

"Hahaha tenanglah. Aku belum mau mati. Tapi bukankah bagus, sekarang dia tidak mengejarmu lagi, tidak menempel seperti lem." Jelas Viscount Edco

"Ya kau benar. Tapi...." Ucap Duke

"Ya Tuhan apa ini? Apa kau mulai tertarik? Aku akui Duchess berbeda dan lebih menarik." Ucap Viscount Edco sengaja memanasi Duke

"Tutup mulutmu. Berani sekali kau memujinya di hadapanku." Ucap Duke geram

"Haha aku tau bagaimana sikapmu Denzel. Kita sudah berteman lama. Kau begini karena kau menyukainya dan dia mengabaikan mu. Penggemar fanatikmu mulai menjauhimu." Ucap Viscount Edco

"Diamlah aku hanya menyukai Issabel. Aku hanya penasaran terhadap perubahannya." Ucap Duke menyangkal ucapan Viscount Edco

"Teruslah berbohong Denzel, bahkan kau menyuruhku untuk membuntutinya. Apa lagi itu namanya?" Goda Viscount Edco

"Jika kau tak mau aku bisa menggantikan mu menjadi suami nya. Dia tidak buruk juga. Sayang sekali jika ia terus di duakan Hahaha." Goda Viscount Edco

"Jaga bicaramu kau ingin mati!" Ucap Duke dengan tatapan membunuhnya

"Hey hey aku hanya bercanda suami yang posesif sekali." Ucap Viscount Edco sembari tertawa kecil

Disisi lain waktu mulai menunjukkan sore hari Duchess sudah selesai mengerjakan tugasnya dan segera meninggalkan ruang yang menguras tenaganya

"Akhirnya selesai juga. Aku ingin berjalan-jalan untuk menghilangkan penatku." Ucapnya pelan

Ia menyusuri lorong dan melihat prajurit yang sedang membalut lukanya

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Duchess

"Selamat sore Duchess. Kami berlatih dengan Duke." Ucap salah satu prajurit

"Hmm berlatih atau dibantai? Kalian sampai terluka begini. Obati luka kalian dengan baik ya." Ucap Duchess sembari tersenyum

"Terima kasih Duchess." Ucap prajurit tersebut

Duchess kemudian melanjutkan perjalanannya dan melihat dua orang yang tampak seperti bercanda gurau di lapangan pelatihan. Atau bisa disebut salah satunya bercanda dan satunya merasa kesal. Ia kemudian berjalan mendekati kedua manusia tersebut

"Wah wah asik sekali." Ucap Duchess menbuat kedua manusia tersebut mengalihkan pandangan mereka ke arah suara

"Selamat sore Duchess." Ucap Viscount Edco

"Selamat sore Viscount Edco." Ucap Duchess ramah dan tersenyum

"Apa yang kau katakan sehingga membuat wajah suamiku menjadi murung?" Ucap Duchess menggoda Duke

"Aku hanya mengatakan Duchess sangat cantik dan baik." Ucap Viscount Edco dan ditanggapi dengan tataan tajam Duke

"Lihatlah Duchess sebentar lagi aku akan mati. Sebelum aku mati bolehkah aku memelukmu?" Tanya Viscount Edco

"Aku..."

"Tidak boleh." Ucap Duke memotong perkataan Duchess

"Hahaha tak perlu seperti itu Denzel, aku hanya bercanda." Ucap Viscount Edco

"Suamiku ini sangat posesif sekali bukan?" Ucap Duchess

"Diamlah kalian berdua." Ucap Duke

"Oh ya Duchess hari ini aku pergi ke pasar dan mendengar rakyat mengelukan nama mu. Mereka memuji mu atas semua tindakan yang kau lakukan bahkan keluarga Waxy juga memujimu." Ucap Viscount Edco

"Aku senang mendengarnya. Untuk apa kau ke pasar?" Tanya Duchess penasaran

"Hanya melaksanakan beberapa tugas." Jawab Viscount Edco sembari melirik kecil ke arah Duke

"Aku mengerti." Ucap Duchess

"Hari sudah mulai malam. Aku permisi Duke dan Viscount Edco, terima kasih telah berbincang denganku." Ucap Duchess

Duchess kemudian meninggalkan lapangan dan menyisakan dua manusia tadi

"Hey sepertinya aku akan serius menikahinya." Ucap Viscount Edco

"Tutup mulutmu." Ucap Duke kemudian meninggalkan Viscount Edco yang tertawa melihat tingkah Duke

"Hahahahaha. Aku tau kau mulai menyukainya Denzel. Posesif yang berlebihan dan amarah yang tak dapat kau kontrol menjadi ciri khasmu saat menyukai wanita." Batin Viscount Edco

"Dan siapa sangka wanita yang kau benci berhasil menggetarkan hatimu." Ucap Viscount Edco pelan

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang