LII

42.4K 4.2K 63
                                    

"Aku sangat tertarik dengan informasi anak tadi. Tentang festival dan Saintess. Aku dengar dahulu kala mereka memberitahukan takdir setiap pemimpin kerajaan. Namun setelah kejadian perang saudara antara pangeran George dan Felipe semua saintess tidak diketahui pergi kemana. Apa kau percaya dengan hal seperti itu?" Ucap Duchess Felicia sembari menyisir rambut basahnya

"Tidak sepenuhnya." Jawab Duke Denzel

"Kenapa begitu?" Tanya Duchess Felicia

"Mereka hanya menjual cerita agar orang-orang datang dan meramaikan kota ini. Semakin banyak yang datang maka semakin banyak keuntungan yang di dapat. Dan tidak mungkin Saintess datang ke kota ini sedangkan ini sudah sangat lama semenjak kepergian mereka." Ucap Duke Denzel

"Tapi bagaimana kalau itu benar? Bahkan kau belum tau bagaimana wujud Saintess bukan?" Tanya Duchess Felicia

"Ya kau benar. Tapi aku ingat ibuku pernah bercerita tentang salah satu Saintess bernama Hanna. Saintess yang sangat menarik dengan kekuatan yang berbeda dengan Saintess pada umumnya. Selain ia memiliki kemampuan seperti Saintess lainnya, Ia bisa meramalkan masa depan dan mengetahui masa lalu seseorang. Sebelum kejadian perang saudara tersebut Saintess Hanna sudah memberitahukan hal tersebut tapi semua orang menganggapnya hanya omong kosong dikarenakan kedua pangeran terlihat sangat akur. Dan ia pun di usir dari kerajaan. Beberapa tahun kemudian apa yang diramalkan nya menjadi kebenaran. Pangeran Felipe terbunuh akibat perang tersebut. Ratu merasa sangat sedih akibat hal tersebut dan meminta semua pengawal untuk mencari Saintess Hanna, dia percaya bahwa Saintess Hanna dapat menghidupkan pangeran Felipe. Namun hingga sekarang Saintess Hanna tidak diketahui keberadaannya." Ucap Duke Denzel

"Apa wanita itu Saintess Hanna?" Batin Duchess Felicia bertanya

"Sudahlah Felicia tidak usah berpikir terlalu banyak. Lebih baik kita menikmati festival ini." Ucap Duke Denzel sembari mengajak Duchess Felicia

Mereka keluar penginapan dan menikmati festival tersebut. Festival Chislon, festival yang dirayakan dengan tarian, nyanyian, makanan, pertunjukan, dan kembang api dan sekarang ditambah dengan isu Saintess

"Apa yang ingin kau coba?" Tanya Duke Denzel

"Aku ingin mencoba makanan disini dan menonton pertunjukkan disana. Sepertinya sangat menarik." Ucap Duchess Felicia

"Baiklah. Untuk pertunjukkannya akan dimulai sebentar lagi, sebaiknya kita kesana sekarang." Ucap Duke Denzel dan memegang tangan Duchess Felicia

Pertunjukkan dimulai dengan seorang pangeran dan putri yang dijodohkan untuk kepentingan kerajaan. Padahal sang putri telah memiliki tambatan hatinya. Putri awalnya menentang perjodohan tersebut, berbeda dengan pangeran yang sangat menerima perjodohan tersebut. Ayah sang wanita tidak setuju dengan pilihan putrinya dikarenakan si pria tersebut berbeda kasta dengan mereka. Berbagai cara dilakukan sang ayah untuk memisahkan putrinya dengan pria yang menjadi kekasihnya, ia bahkan memerintahkan pria tersebut untuk berperang di garda terdepan. Akibat hal tersebut kekasih wanita tersebut terbunuh dengan sangat mengenaskan. Putri yang mengetahui hal tersebut yang awalnya periang menjadi pendiam, bahkan beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya. Sang ayah yang melihat keadaan putri nya merasa sangat bersalah dan memikirkan berbagai cara untuk memulihkan kembali putrinya. Pangeran yang mendengar semua cerita dari ayah sang putri merasa kasihan terhadap sang putri. Sebelumnya ia memang mengetahui sang putri telah memiliki tambatan hati, makanya ia memberikan jarak terhadap dia dan si putri, sang pangeran tak mau menjadi orang ketiga dalam hidup si putri. Jika memang mereka ditakdirkan maka mereka akan bersama. Namun setelah mendengar cerita dari ayah putri tersebut, ia merasa sangat kasihan dan akan memberikan dukungan moril kepada sang putri. Ia tidak memaksa sang putri untuk menikah dengannya. Ia bermaksud mendatangi kediaman sang putri untuk menenangkan sang putri walaupun ia tau ia akan disalahkan atas semua kejadian ini. Dan dugannya tepat, setelah ia menemui sang putri, sang putri menyalahkan ia atas semua kejadian yang menimpanya, namun pangeran tersebut tidak mundur dan terus mengunjungi sang putri sebagai teman dan menemaninya hanya untuk sekedar bercerita. Akibat hal terebut sang putri merasa luluh dan tidak menyalahkan pangeran atas kejadian yang menimpanya. Pangeran tersebut tidak salah karena ia juga dipaksa menerima perjodohan ini. Lambat laun keadaan sang putri mulai stabil dan saat itu juga sang pangeran mengatakan bahwa ia akan memberitahuan kepada ayahnya untuk memutuskan pertunangan dan akan tetap membantu kerajaan sang putri, Ia tak mau kalau nantinya sang putri menjadi terbebani. Dan saat mengatakan hal tersebut sang putri berakata beriakan aku waktu 3 hari untuk memikirkan semuanya. Pangeran menyanggupi permintaan sang putri. Disaat keadaan putri mulai gundah gulana dengan keputusannya dan memutuskan untuk berjalan-jalan, tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya dan berbisik "Lanjutkan, dia yang terbaik bagimu dan takdir kalian sudah ditetapkan dulu, sekrang dan selamanya."

Putri merasa heran dengan perkataan wanita tersebut, saat ia membalikan badannya, sang wanita sudah tidak ada.

Setelah perkataan wanita tersebut, ia banyak bermimpi aneh setiap harinya. Ia seperti melihat kehidupan sebelumnya, kehidupannya dengan pangeran tersebut.

Sudah hampir 3 hari dan saat inilah ia akan memberikan jawaban kepada sang pangeran. Putri menerima pinangan ang pangeran dan mereka menikah dengan bahagia.

"Huhu sedih sekali tapi aku bahagia."

"Tapi ayah sang putri sangat jahat."

"Takdir yang menentukan semuanya."

"Sang pangeran sangat pengertian dan setia menunggu putri. Aku ingin memiliki lelaki sepertinya."

Ucap orang-orang yang menonton pertunjukkan tersebut

"Bagaimana?" Tanya Duke Denzel

"Aku rasa ini cerita yang menarik." Jawab Duchess Felicia

"Aku rasa ini berdasarkan kisah nyata. Tapi aku tidak tau siapa. Karena setiap kerajaan memiliki pernikahan politik." Ucap Duchess Felicia

"Tetaplah berasumsi Felicia. Lagipula ini hanya cerita belum tentu nyata." Ucap Duke Denzell

"Ya kau benar, seperti hubungan kita, belum tentu nyata." Ucap Duchess Felicia

"Perkataan mu menyakitiku." Ucap Duke Denzell


Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang