Bab XLIX

52K 4.9K 124
                                    

"Sepertinya kau berhasil." Ucap Grand Duke Leonard melihat senyum merekah Duke Denzel

"Tentu saja ayah." Ucap Duke Denzel

"Jadi bagaimana?" Tanya Grand Duke Leonard

"Felicia menerima permintaanku untuk memulai ulang semuanya. Tapi dengan syarat kalau aku melakukan hal yang sama lagi dia akan menceraikanku." Jelas Duke Denzel

"Dia terlalu pemurah hati." Ucap Grand Duke

"Maksud ayah?" Tanya Duke Denzel

"Jika aku adalah Felicia aku akan memberikan syarat lain." Ucap Grand Duke

"Syarat apa yang akan ayah berikan?" Tanya Duke Denzel yang penasaran dengan saran Grand Duke Leonard

"Aku akan mengebirimu jika melakukan hal yang sama. Kau tidak akan bisa melakukan hubungan intim lagi. Sangat sesuai bukan, ide yang sangat cemerlang." Ucap Grand Duke bangga

"Terlalu kejam. Untung saja Felicia bukan ayah." Ucap Duke Denzel pucat

"Yang salah tetaplah salah dan harus mendapat hukuman yang setimpal." Ucap Grand Duke yang membuat Duke Denzel terdiam

Melihat raut wajah Duke Denzel yang awalnya bahagia menjadi suram Grand Duke Leonard mulai memahami situasi Duke Denzel

"Kau tau banyak anggota kerajaan lain yang ingin mempersunting Felicia bahkan raja Luke juga ingin menjadikannya sebagai menantu. Tapi Felicia menolak semua lamaran dan tetap memilihmu sebagai pasangannya, aku tak tau apa yang ada dipikirannya. Untung saja raja Luke bukanlah seseorang yang memaksakan kehendaknya, ia menghormati pilihan Felicia." Ucap Grand Duke

"Karena itu, aku ingin kau memperbaiki semuanya." Ucap Grand Duke Leonard

"Bukankah ini terlalu egois ayah? Aku meninggalkannya dan menginginkan nya setelah dia tak punya perasaan padaku lagi." Ucap Duke Denzel

"Anggap saja seperti itu. Apa kau yakin dia tidak mencintaimu lagi? Kenapa dia memberikan kesempatan? Apa kau menanyakannya? Apa kau tau jawabannya?" Tanya Grand Duke Leonard

"Aku juga egois. Aku tak ingin kau menjadi pria tua menyedihkan dan menyesali setelah semuanya terlambat. Perbaikilah semuanya sebelum terlambat." Ucap Grand Duke Leonard dan meninggalkan Duke Denzel yang sedang bergulat dengan pikirannya

Langit mulai gelap menandakan waktu malam akan tiba. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Saat ini Duke Denzel dan Grand Duke Leonard sedang berada di ruang kerja Grand Duke Leonard

"Aku dengar kalian akan pulang besok. Raja sudah menerima permintaan kalian untuk kembali ke kediaman kalian." Ucap Grand Duke Leonard

"Ya ayah. Kami akan kembali besok. Sudah terlalu lama kami disini." Ucap Duke Denzel

"Baiklah kalau begitu. Bagaimana dengan lukamu?" Tanya Grand Duke Leonard

"Sudah sembuh ayah. Ayah tak perlu khawatir." Ucap Duke Denzel

"Singgalah di kota Chislon, kau akan menemukan sesuatu yang menarik." Ucap Grand Duke Leonard

"Sesuatu yang menarik?" Batin Duke Denzel

"Tidak perlu memikirkan apa yang menarik disana. Cukup datang dan temukan." Ucap Grand Duke Leonard

Disisi lain Duchess Felicia yang sedang duduk di balkon kamarnyamerasa bingung dengan jawaban yang diberikannya kepada Duke Denzel

"Kenapa aku memberikannya kesempatan?"

"Apa yang sebenarnya kurasakan?"

"Aku tak mengerti saat mengucapkan kata perceraian hatiku sakit."

"Dan kenapa di kehidupan kedua ini, aku tetap ditakdirkan bersama Denzel."

"Aku butuh jawaban."

Batin Duchess Felicia yang masih penasaran dengan semua yang terjadi. Disaat sedang mencari jawaban atas pertanyaan nya tiba-tiba asap putih muncul dan berubah menjadi sesosok wanita

"Halo Duchess Felicia." Sapa wanita tersebut

"Siapa kau?" Tanya Duchess Felicia

"Aku hanya seorang wanita yang mengetahui kehidupan keduamu." Ucap wanita tersebut

"Bagaimana mungkin?" Tanya Duchess Felicia

"Aku punya jawaban atas semua pertanyaanmu. Kau akan mengetahuinya setelah kau sampai di Chislon." Ucap wanita tersebut dan segera menghilang

"Siapa dia?"

"Bagaimana dia tau kehidupan keduaku?"

"Apa sangkutannya dia dengan kehidupan keduaku?"

Batin Duchess Felicia yang semakin penasaran dengan semua yang terjadi

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang