Tidak seperti biasanya, setelah pulang dari agensi Queen dan member dream main ke rumah Chenle.
Jadwal libur bagi member NCT pun tidak mereka gunakan untuk pulang ke rumah mereka kembali karena waktunya yang hanya sebentar.
Ini kali pertama bagi Queen mampir ke rumah Chenle, namun tidak membuat gadis itu sungkan. Seperti sekarang dia sudah tidur terlentang di sofa dengan kaki yang ditumpangkan di paha Jisung. Sungguh sangat 'Queen' sekali.
Queen dengan sengaja menendang-nendang paha dan pinggang Jisung sehingga kegiatan bermain game Jisung terganggu. Dia sungguh bosan karena dari awal datang hanya rebahan sambil main handphone sedangkan member dream lainnya sedang asik bermain game.
Jisung berdecak karena merasa terganggu oleh Queen. "Demi tuhan, kalau gue kalah, gue lempar lo ke Indonesia."
"Ish galak banget. Awas aja kalau butuh sama gue," rajuk Queen. Dia bangkit dari posisi berbaringnya dan hendak pergi meninggalkan Jisung namun dengan cepat Jisung menahan tangan Queen.
Jisung menghela nafas pelan. Dia harus sabar, akan sangat bahaya untuknya jika Queen sudah merajuk. Dengan terpaksa dia keluar dari permainannya.
"Shit, yang bener aja Park Jisung!" Umpat Chenle.
"Dahlah kalah," kata Jeno.
"Ck, ngambekan banget sih lo," kata Jisung pada Queen.
"Abisnya, gue bosen! Dari tadi kalian main game terus," ungkap Queen.
Jisung mengelus kepala Queen. "Terus maunya apa?" Tanyanya.
"Main," jawab Queen cepat.
"Main apa? Lagi hujan gini."
"Main hujan," pekik Queen kegirangan.
"Kamu gak kuat dingin Queen, nanti sakit," tegur Jaemin yang mencuri dengar percakapan Jisung dan Queen walau matanya fokus pada gamenya.
"Aku kuat kok," kata Queen meyakinkan.
"Kalau sakit jangan minta tolong sama oppa ya...," ancam Jaemin.
Queen terdiam sejenak. Sedikit ragu karena akhir-akhir ini daya tahan tubuhnya sedikit menurun. Jika dia sakit, siapa yang mau nolong? Tapi dia mau main hujan. Sudah lama rasanya tidak hujan-hujanan.
"Jangan gitu dong, oppa...," rengek Queen.
Jaemin menyudahi acara bermain gamenya. Kini seluruh perhatiannya sudah teralihkan pada Queen. "Tuh kan, kamunya aja ragu gitu."
"Tapi kan, mau main hujan," cicit Queen dengan kepala tertunduk.
"Yaudah sana," kata Jaemin acuh. Dia kembali memainkan ponselnya. Scroll atas scroll bawah asal keliatan kaya orang sibuk.
Queen mengerucutkan bibirnya. Dia bangkit dari tempat duduknya dan berpindah ke samping Jaemin. "Oppa...." Queen menggoyangkan lengan Jaemin.
"Iya sana, boleh kok. Emang oppa siapa sih bisa larang-larang kamu."
"Oppa kan oppa nya aku," jawab Queen.
"Kalian kaya adik kakak yang lagi berantem," celetuk Mark.
"Hm... kita kan cuma adik kakak," sahut Jaemin membenarkan.
Hati Queen rasanya mencelos. Setelah semua yang mereka lewati berdua, ungkapan cinta yang Jaemin lontarkan untuknya, dan dia cuma di anggap adik? Apakah dia yang terlalu berharap?
Queen sudah tidak kuat lagi. Air mata sudah menggenang di pelupuk. Sekali kedip saja sudah mengalir deras. Queen bangkit dan berlari menuju kamar tamu di rumah Chenle. Dengan kencang dia menutup pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN (END)
FanfictionQueen Alexandrite, namanya sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia atau bahkan asia? dikenal sebagai adik dari seorang Nagita Slavina membuat namanya ikut tersorot. Menjadi seorang selebgram, youtuber, tiktokers dengan jutaan followers me...