Queen terbangun dari tidur nyenyaknya. Dapat dia rasakan wangi masakan yang menusuk indra penciumannya menghantarkan sinyal pada otak untuk segera bangun.
Queen terdiam sejenak dengan mata yang mengerjap cepat. Dia harus mengumpulkan dulu kesadarannya.
Queen buru-buru bangkit. Dia baru sadar, siapa yang masak pagi-pagi seperti ini di rumahnya?
Queen mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ternyata dia tertidur di sofa ruang keluarga. Dia melihat ada satu orang lagi yang tengah tidur di karpet dengan posisi tengkurap dannkepala menghadap Queen.
Ah... dia baru ingat. Semalan kan Jeno dan Chenle tidur di rumahnya. Besar kemungkinan yang sedang masak adalah Jeno kmarena dia tidak ada di ruangan itu.
Dengan langkah gontai Queen berjalan menuju dapur. Dapat dia lihat punggung tegap Jeno yang sangat menggoda iman itu.
"Oppa masak apa?" Tanya Queen ketika posisinya sudah sejejar dengan jeno.
Jeno menoleh ke arah Queen. "Kimchi bokkeumbap," jawab Jeno. "Kamu cuci muka dulu sana," lanjutnya.
Queen menurut, dia mencuci mukanya di wastafel. Setelahnya dia kembali menghampiri Jeno.
"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Queen.
"Enggak, ini udah selesai kok. Kamu bangunin Chenle aja."
Queen mengangguk singkat. Dia berjalan menuju ruang keluarga untuk membangunkan Chenle. Ternyata tanpa di bangunkan Chenle sudah bangun sendiri.
"Oppa, ayo kita sarapan," ajak Queen.
Chenle terlihat grasak-grusuk mencari sesuatu sampai-sampai bantal sofa dilemparkannya asal.
"Liat hp gue gak?" Tanya Chenle.
"Tuh." Queen menunjuk ponsel milik Chenle dan miliknya juga berada di depan televisi.
Chenle menghela nafas lelah. Dia sudah capek-capek nyari di sela-sela sofa tapi ternyata ponselnya ada di depan televisi. Dengan langkah gontai Chenle mengambil ponsel miliknya.
Queen menatap Chenle heran. Kenapa dia terlihat buru-buru sekali? Ah, masa bodo. Queen memilih untuk mengambil ponselnya juga dan kembali ke dapur. Perutnya sudah protes minta di isi.
"Queen, boleh bungkusin aja gak sarapannya. Dua ya," pinta Chenle.
Queen mengernyit heran. "Kenapa gak makan di sini?"
Chenle meringis. "Renjun hyung ada di rumah gue dari semalam. Gue lupa di mau nginep di rumah," jelas Chenle.
Queen terkekeh. Pasti Renjun akan marah-marah saat bertemu Chenle nanti.
Queen segera mengambil dua kotak makan dan memasukan sebagian masakan Jeno tadi ke dalamnya.
"Oppa mau pulang sekarang?" Tanya Queen seraya menyerahkan paperbag berisi kotak makan tadi.
Chenle menerima paperbag itu. "Iya."
"Oppa pulang sama siapa?" Tanya Queen. Karena yang ia tahu semalam Chenle di antar oleh managernya.
"Sendiri. Gue pesen taxi online."
"Pake mobil aku aja," tawar Queen.
"Yang gue liat, mobil lo cuma ada satu di garasi," ucap Chenle.
"Iya, yang satunya di bawa Jaemin oppa. Pake aja, aku gak akan kemana-mana kok. Kalau mau pergi juga pasti di anter Jaehyuk oppa," jelas Queen.
Queen mendorong punggung Chenle. "Udah sana, nanti Renjun oppa makin marah kalau oppa lama. Kunci nya ada di dalam lemari deket tv ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN (END)
FanfictionQueen Alexandrite, namanya sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia atau bahkan asia? dikenal sebagai adik dari seorang Nagita Slavina membuat namanya ikut tersorot. Menjadi seorang selebgram, youtuber, tiktokers dengan jutaan followers me...