58

4.7K 535 36
                                    

Waktu terus berjalan hingga hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, yaitu acara MAMA. Dan seperti biasa, seluruh idol SMA yang di undang pada acara penghargaan akan melaksanakan gladi resik sebelum acara di mulai.

Queen sudah siap dengan kaos kebesaran milik Jaemin dan legging hitam. Ditangannya terdapat handbag dior berukuran kecil yang hanya muat untuk ponsel dan dompetnya.

Seharusnya Queen sudah dalam perjalanan menuju agensi. Ya, seharusnya, sebelum oknum Na Jaemin datang dan mengajaknya untuk bolos latihan.

"Sini." Jaemin menepuk sofa di sampingnya. Queen mengikuti perkataan Jaemin dan duduk di sampingnya.

"Ugh... kangen banget." Jaemin memeluk Queen erat dan membawanya berbaring di sofa itu. Untung ukuran sofa milik Queen cukup besar untuk menampung tubuh dua orang dewasa.

"Ish, ayo latihan. Nanti di marahin kalo gak latihan." Queen berusaha melepaskan lilitan tangan dan kaki Jaemin pada tubuhnya.

"Gak mau. Mau gini aja sama kamu. Kamu gak pernah ada waktu buat oppa. Kalo ada member dream, kamu pasti sibuk sama mereka," rajuk Jaemin mengeluarkan keluh kesahnya.

"Ututu... baby Na marah? Yaudah, nanti kita Quality time, tapi abis latihan." Queen mencoba berontak lagi dari pelukan Jaemin namun tetep tidak bisa.

"Nonono. Abis latihan pasti ada member dream yang ngekor sama kita, apalagi Jisung yang udah kaya anak kamu."

Queen menghela nafas pasrah. Yasudahlah, mau bagaimana lagi? Toh mereka juga sudah telat sekarang.

Queen ikut membelitkan tangannya di pinggang Jaemin. Menelusupkan kepalanya pada leher Jaemin mencari kenyamanan.

"Liburan yuk," ajak Jaemin.

Queen mendongakan kepalanya menatap Jaemin. "Berdua?"

Jaemin mengangguk mengiyakan.

"Mau liburan kemana?" Tanya Queen.

Jika di pikir-pikir memang dirinya sangat jarang liburan. Hari-harinya hanya disibukan oleh pekerjaan. Dan mungkin sekarang waktunya untuk memanjakan diri sendiri apalagi ditemani oleh pujaan hati.

"Ke bali? Oppa mau banget kesana, tapi kayaknya bakal banyak banget yang ngenalin kita di sana." jawab Jaemin.

"Mmm...." Queen nampak berpikir sejenak. "Bisa sih kayaknya. Tapi di area hotel aja. Kalo mau jalan-jalan keluar juga mungkin bisa. Tapi harus usahain supaya enggak keliatan mencolok."

"Mau-mau. Kira-kira kapan kita mau berangkatnya?" Tanya Jaemin antusias.

"Kita harus laporan dulu kayaknya, minimal sama manager. Kan belum ada yang tau kita dating," saran Queen.

"Boleh. Nanti oppa aja yang bicara." Jaemin mengelus surai hitam Queen lembut membuat mata Queen memberat hingga akhirnya tertutup sempurna.

Jaemin menatap lekat wajah Queen yang tenang dan polos tanpa riasan. Gadinya ini memang sangat cantik dan akan selalu cantik walau tidak memakai make up sekalipun. Bibir penuh warna pink tanpa lipstick sedikitpun, bulu mata lentik tanpa maskara, pipi merona tanpa tambahan blush on, memang sangat baik ciptaan tuhan. Lebih baik lagi karena ciptaannya itu kini sedang dalam dekapannya.

Jaemin memotret wajah lelap Queen lalu berikutnya dia pun ikut masuk dalam frame kamera. Jaemin menjadikan foto itu sebagai wallpaper ponselnya. Sedikit berbaya memang, namun Jaemin merasa tertantang.

Tak lama Jaemin ikut menyusul Queen kedalam dunia mimpi. Keduanya tertidur sangat lelap dalam posisi berpelukan. Tak memperdulikan orang-orang di agensi yang terus mengumpati mereka karena keduanya tidak bisa di hubungi.

THE QUEEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang