Untuk pertama kali setelah empat hari tidak ada kabar, Jaehyun muncul di rumah Youngho. Seolah tidak ada apapun yang terjadi, sikapnya biasa saja. Bahkan laki-laki itu bisa berbincang dan tertawa dengan ayah dan kakak-kakaknya.
Agenda hari ini adalah makan malam sebelum Minhyung pergi ke Kanada besok. Semua keluarga berkumpul, tanpa terkecuali.
Jaemin bisa melihat dan merasakannya, bagaimana keluarga ini begitu peduli dan meyayangi satu sama lain. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk acara kumpul seperti ini. Pantas saja, Jaehyun begitu berat melawan keluarganya.
Jika itu Jaemin, mungkin ia juga tidak akan rela kehilangan mereka semua.
"Hyung aku mau lihat."
Diantara semua orang, Jaemin sangat menyukai Jisung. Anak itu begitu ceria dan menggemaskan. Tubuh kecilnya melompat-lompat, mencoba menggapai kamera Jaemin yang digunakan untuk memotretnya.
Saat jalan-jalan dengan Minjung kemarin, Jaemin melihat topi anak-anak yang lucu, membuatnya teringat pada Jisung. Tidak menyesal ia membelinya. Jisung sangat senang hingga tidak berhenti memamerkan pada siapapun yang ditemuinya, dan sejak sepuluh menit lalu Jisung terus berpose dengan topinya di depan kamera Jaemin.
Jisung sangat mengapresiasi sekecil apapun hal yang ia dapat. Jisung sangat senang dibelikan topi, meski di rumah anak itu sudah memiliki banyak bahkan lebih bagus dan mahal.
Jaemin teringat masa kecilnya. Apa saja yang ia lakukan saat seusia Jisung? Hanya meratapi nasibnya yang hidup tanpa orangtua, merasa iri pada siapapun yang bisa bercanda dengan orangtua mereka.
"Hyung, aku mau di sana!" Jisung menunjuk taman belakang yang dihiasi dengan bunga-bunga hasil dedikasi Joohyun.
"Jisung jangan lari-lari!" Seru Sooyoung saat putranya melewatinya yang tengah sibuk di dapur. "Jaemin, tolong awasi Jisung sebentar ya."
"Iya."
Tiba di taman belakang, Jisung memanggilnya, di tangannya ada setangkai bunga tulip kuning. Jaemin mengangkat kameranya, mengambil gambar Jisung yang tengah melambaikan tangan.
Satu langkah satu foto, Jaemin tersenyum melihat tawa ceria Jisung dari balik lensa kameranya.
"Jisung mau foto di sebelah mana?"
Jisung menggeleng, "Jisung ingin mengambil foto Jaemin Hyung juga."
"Memang Jisung bisa pakai kamera?"
Lagi, Jisung menggeleng.
"Mau Hyung ajari?"
Kali ini Jisung mengangguk antusias.
Jaemin membawa Jisung duduk di kursi taman, mendudukkan anak itu di pangkuannya.
"Samchon!"
Belum memulai sesi belajarnya, fokus Jisung beralih pada seseorang yang tengah berjalan menghampiri mereka.
Itu Jaehyun.
"Samchon, duduk sini."
Jaehyun menuruti permintaan Jisung. Mau tidak mau, Jaemin menggeser duduknya.
"Jisung sedang apa?"
"Belajar memakai kamera Jaemin Hyung. Karena Jisung juga ingin mengambil foto Jaemin Hyung."
"Wah, pintar sekali."
Jaehyun mengusak rambut Jisung gemas. Jaemin memundurkan tubuhnya. Puncak kepala Jisung yang ada di bawah dagunya dan tubuh anak itu yang sepenuhnya bersender membuat tangan Jaehyun mengenainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Call It Ours (2Jae)
Fanfic[JAEJAE] Jaehyun yang selalu gagal dalam percintaannya dengan wanita, bertemu Jaemin-si anak asuh pasangan gay-yang tengah mencari jati diri. "Kau tahu? Cinta bisa tetap dimiliki tanpa harus saling memiliki."