Bag 2

1.6K 181 5
                                    

Pagi pagi Wendy sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia sudah tidak sabar untuk mengajar anak anak yang lucu. Hatinya merasa bahagia karna ia bisa bekerja kembali sebagai seorang guru walaupun hanya guru TK namun baginya mengajar anak anak adalah hal paling menyenangkan bahkan Wendy pernah terbayang bagaimana kelak ia mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Lamunan Wendy pun buyar seketika.

"Astaga aku bisa terlambat di hari pertama ku mengajar. " Ucap Wendy dengan sedikit berlari menuju halte. Nafasnya terasa ngos ngosan karna kelelahan berlari.

Bus tiba tepat saat Wendy sampai di halte ia merasa bersyukur karna tidak tertinggal bus untuk sampai ke sekolah. Wendy sampai tepat saat bel berbunyi.

"Untuk saja aku tidak telat terlalu lama" gumamnya tiba di ruang guru.

"Bu Wendy anda akan mengajar di kelas TK I menggantikan bu Irene yang keluar. " jelas kepala sekolah. Wendy menganggukan kepala dan bersiap menuju kelas TK I.  Ia berjalan melewati beberapa kelas hingga akhirnya ia sampai di kelas yang TK I.

"Bu gulu datang" teriak seorang murid perempuan saat melihat wendy datang ke kelas mereka.semua murid duduk di tempat mereka saat melihat Wendy masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak anak." Sapa Wendy.

"Pagi Bu gulu" ujar murid murid.

"Perkenalkan nama ibu Son Wendy kalian bisa memanggil ku bu Wendy, ibu guru akan menggantikan bu Irene mengajar di kelas kalian" jelas Wendy memperkenalakan diri.

"Salam kenal Bu gulu" ujar seluruh murid serentak.

"Baiklah Ibu akan mengabsen satu persatu, jika nama kalian terpanggil acungkan jari kalian. " Jelas Wendy yang mulai memanggil satu persatu murid hingga nama terakhir yang ia sebut.

"Park Renjun" panggil wendy

"Hadir Bu gulu" jawab Injun tersenyum.

"Bu gulu cantik" ulang Injun.

"Iya Renjun kamu memanggil Ibu" tanya Wendy yang masih bingung dengan panggilan Renjun.

"Iya Bu gulu cantik yang kemalen Njun tablak kan?" ulang Renjun.
Wendy masih mengingat ingat maksud perkataan Renjun sambil mengangguk. Wendy memulai pelajaran membaca dan menulis. Waktu terus berjalan hingga bel pulang berbunyi. Semua murid merasa senang karna waktu pulang telah tiba.

Setelah mengajar selesai Wendy bersiap untuk pulang, saat melewati gerbang sekolah Wendy tidak sengaja melihat salah satu muridnya berdiri di depan gerbang. Ia seperti mengenal murid itu. Wendy mendekati anak itu dan memanggil namanya.

"Renjun, sedang apa kamu di sini?" tanya Wendy

"Injun cedang menunggu Ayah datang Bu gulu" jalas Renjun. Merasa tidak tega akhirnya Wendy memutuskan untuk menemani muridnya.

"Bagaimana kalau Bu guru temani" tanya Wendy menunda kepulangannya untuk menemani Renjun.
Sebuah mobil mewah berhenti di depan gerbang, Wendy meyakini bahwa mobil itu adalah milih keluarga Renjun. Seorang wanita tua namun masih terlihat cantik keluar dari mobil itu. Renjun berlari menghampiri wanita tua itu seraya memanggil.

"Nenekkk," panggil Renjun pada wanita tua itu yang tak lain adalah nenek Renjun.

"Maaf nenek terlambat Njun" ucap Wanita itu.

"Kenapa nenek yang menjemputku, di mana Ayah?" tanya Renjun mencari ayahnya.

"Ayahmu sedang sibuk bekerja Njun, jadi mulai sekarang nenek yang akan menjemputmu setiap pulang sekolah" jelas Nenek Renjun. Melihat Renjun cemberut Wendy mulai mendekatinya.

"Nju, Ayah bekerja untuk Renjun agar kamu bisa sekolah dan membeli barang barang yang Njun inginkan asalkan itu penting" nasehat Wendy kepada Renjun seperti menasehati anaknya sendiri. Renjun mulai mengerti apa yang di katakan gurunya, Wendy tersenyum melihat muridnya mengerti keadaan ayahnya.

"Terimakasih Bu sudah memberi penjelasan pada cucu saya" ucap Nenek Renjun.

"Sama-sama nyonya" jawab Wendy.

"Im yoon ah kau bisa memanggil ku yoona" jelas Yoona.

"Baik nyonya yoona kalau begitu saya permisi dulu" pamit Wendy.

Wendy meninggalkan Renjun yang sudah bersama Neneknya. Ia berjalan menuju halte tepat saat Wendy sampai bus sudah datang membuat wendy tidak perlu lama menunggu bus. Butuh waktu 30 menit Wendy sampai di rumah sewa yang telah ia tinggali. Wendy masuk dan beristirahat.

Di kediaman Park bocah kecil masih sibuk menonton kartun kesukaannya sambil menunggu kepulangan ayahnya.

"Renjun kamu tidak tidur ini sudah malam" ucap Yoona.

"Njun mau nunggu Ayah pulang Nek" jela Renjun menahan rasa kantuk.

"Ayahmu pulang malam Njun sebaiknya kamu tidur, nanti jika ayah mu pulang nenek akan membangunkanmu" jelas Yoona agar Renjun mau tidur.

"Nanti Nek" Renjun masih tidak mau tidur membuat neneknya tidak tau lagi harus bagaimana.

Saat akan meninggalkan Renjun yang masih di ruang tunggu Yoona mendengar pintu rumah terbuka. Yoona melihat siapa yang datang.

"Kau sudah pulang Yeol, Renjun menunggumu ia tidak mau tidur jika kau belum pulang" jelas Yoona.

"Di mana Renjun" tanya Chanyeol.

"Dia ada di ruang tunggu" jawab Yoona mengikuti langkah putranya.

Saat tiba di ruang tunggu Chanyeol sudah melihat Renjun yang tertidur dengan posisi tidak nyama karna Renjun tertidur di sofa ruang tamu. Chanyeol meletakkan tas dan jasnya di meja, ia melipat lengan kemejanya bersiap untuk mengangkat putranya menuju kamar. Chanyeol meletakkan putranya di tempat tidur. Kemudian ia membersihkan tubuhnya yang terasa lengket akibat keringat.

15 menit waktu yang di butuhkan untuk membersihkan diri, ia keluar menuju ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaanya yang menumpuk. Ibunya merasa tidak tega melihat keadaan putra semata wayangnya yang selalu di kelilingi oleh dokumen perusahaan. Yoona selalu meminta Chanyeol untuk menikah lagi namun putranya selalu mengatakan ia belum siap walaupun ibunya tau jika puntranya sudah memiliki ke kasih seorang model. Nyonya park tidak pernah setuju pada hubungan Chanyeol dan Rose karna ia hanya ingin memiliki menantu yang bisa merawat putra dan cucunya.

Melihat kedatangan Ibunya Chanyeol memperlihatkan wajah lelahnya. Nyonya park mengahmpiri chanyeol untuk sedikit mengobrol dengan putranya.

"Ibu tau kau lelah yeol, seharusnya kau beristirahat agar kau tidak jatuh sakit" nasehat Yoona.

"Iya Bu sebentar lagi pekerjaanku selesai, setelah itu aku akan istirahat" jawab Chanyeol.

"Seharusnya kau sudah memiliki istri untuk merawat Dirimu dan juga Renjun nak"  saran Yoona.

"Ibu sudah ku katakan berapa kali aku belum mau menikah lagi aku masih ingin fokus pada Renjun dan perusahaan bu" jelas Chanyeol.

"Lalu, bukanya kau sudah memiliki kekasih nak?" tanya Yoona.

"Rose juga masih sibuk dengan jadwalnya yang padat" jelas chanyeol.

Mendengar perkataan putranya, Yoona sudah tidak bisa berkata kata lagi karna jika putranya sudah mengatakan itu tidak ada untunya untuk melanjutkannya. Yoona memilih kembali menuju kamar untuk beristirahat.

Chanyeol yang sudah selesai dengan dokumennya memilih untuk menuju tempat tidur. Ia melihat Renjun yang sudah terlelap.

Di sisi lain chanyeol ingin menangis saat ia harus di sibukkan dengan pekerjaan yang semakin banyak hingga ia tidak bisa merawat Renjun seperti dulu.

Ibu PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang