Bag 26

1.5K 126 4
                                    

Wendy terbangun lebih dulu ia merasa badanya begitu sakit akibat ulah suaminya semalam yang begitu agresif melakukan hubungan seks.

"Badanku serasa di pukuli banyak orang" gumam wendy yang masih duduk di ranjang dengan menutup tubuh polosnya.

Tak lama chanyeol bangun dan tersenyum melihat istrinya yang menurutnya sangat seksi.
"Pagi sayang" goda chanyeol membuat wendy geli akan panggilan itu.

"Jangan panggil aku seperti itu" tolak wendy.

"Apa aku harus memanggil dengan panggilan lain seperti baby,honey atau yang lainya" ujar chanyeol semakin menggoda wendy.

"Yaaa tidak, semua itu sangat menjijikan" tolaknya lagi.

Chanyeol hanya tertawa melihat ekspresi istrinya yang sangat menggemaskan dan keinginan menggodanya bertambah.

Wendy menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya agar chanyeol tidak melihatnya.
"Untuk apa kau tutupi, aku sudah melihatnya dengan jelas seungwan" ujar chanyeol dengan memanggil nama korea wendy.

Wendy tak memperdulikan suaminya yang ia pikirkan hanyalah tubuhnya harus tertutup agar kejadian itu tidak terulang lagi.

Chanyeol menunggu wendy keluar dari kamar mandi badanya terasa lengket dan sakit akibat olah raga malam yang ia lakukan bersama istrinya tadi.

Setengah jam berlalu wendy baru keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk sebatas dada, chanyeol yang melihatnya mulai memikirkan hal jail agar istrinya ketakutan.

Chanyeol yang sudah menggunakan boxer berjalan mendekati wendy ia berniat untuk menggodanya namun belum sempat menggoda chanyeol sudah mendapat pukulan dari wendy.

"Auuuwww, kenapa kau memukulku?" tanya chanyeol.

"Aku tau niat mu mengahmpirimu, sudah cepat mandi keburu renjun bangun" ujar wendy.

"Baiklah baby" balas chanyeol melenggang pergi menuju kamar mandi karna ia tahu pasti wendy akan teriak.

"Yaaak jangang panggil aku seperti itu park chanyeol" teriak wendy.

Renjun terbangun dan menuju kamar mandi, hari ini ia libur karna semua guru ada rapat. Sebenarnya renjun enggan untuk bangun karna ia masih marah pada ayahnya yang tidak menepati janji untuk mengajaknya ke pasar malam.

Namun ia teringat ucapan wendy bahwa ayahnya bekerja untuk dirinya agar ia bisa sekolah membeli barang yang ia suka.

Wendy kini sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan putranya yang masih di dalam kamar.
"Kenapa mereka lama sekali, apa mereka tidur lagi" ujar wendy masih sibuk dengan alat dapurnya.

Tak lama renjun keluar dengan pakaian rumah membuat wendy bingung karna putranya tidak memakai seragam sekolah.

"Injun sayang, kenapa kau tidak pakai seragam" ujar wendy.

"Hari ini injun libur bu, karna para guru sedang ada rapat penting" balas renjun dengan malas.

Chanyeol keluar dengan pakaian dan jas yang sangat rapi untuk ke kantor. Chanyeol melihat putranya merasa sedih karna ia sudah tidak menepati janji pada renjun. Chanyeol mendekati renjun dan mensejajarkan tinggi tubuhnya pada renjun.

"Injun sayang ayah minta maaf karna aya tidak bisa menepati janji pada injun" ujar chanyeol sedih.

"Tidak apa ayah,injun tau ayah sedang sibuk bekerja dan semua itu untuk injun kan, ibu sudah menjelaskannya pada injun yah" ujar renjun berusaha tersenyum.

"Terimakasih sayang, minggu ini ayah janji akan mengajak renjun dan ibu ke pasar malam, ayah tidak akan bohong lagi" balas chanyeol.

"Janji" ujar renjun.

"Janji" balas chanyeol.

"Injun sayang ayah" balaa renjun memeluk ayahnya.

"Ayah juga sayang pada injun" balas chanyeol.

"Sarapan sudah siap ayo makan" ajak wendy.

Mereka menikmati sarapan pagi yang sudah di siapkan. Chanyeol sangat menikmati masakan buatan istrinya

"Terimakasih, kau sudah mendidik renjun dengan baik" ujar chanyeol menggenggam tangan wendy di sela sela makan mereka.

"Bukankah itu juga tugasku menjadi ibunya" balas wendy.

"Kapan ayah akan buatkan injun adik" tanya renjun tiba tiba.

"Uhuk uhuk" chanyeol tersedak untuk kedua kalinya dengan pertanyaan renjun yang sama seperti tempo hari.

"Ahh itu anu njun, ayah sedang usaha" ujar chanyeol bingung harus jawab apa.

"Kata ayah membuatnya hanya butuh telur dan tepung, lalu apa susahnya" balas renjun polos.

Wendy hanya tersenyum malu karna ulah suaminya. Chanyeol hanya bungkam tidak bisa menjawab lagi.
"Ayah pergi ke kantor dulu" ujar chanyeol buru buru setelah meminum satu gelas air ia langsung berangkat ke kantor.

"Injun lanjutkan sarapanmu" ucap wendy.

"Baik bu" balas renjun karna ia tidak mau membantah ibunya.

Setelah selesai seperti biasa wendy akan membereskan semua barang kotor yang sudah selesai di pakai, sedangkan renjun sedang sibuk bermain game.

Wendy juga melihat bahan makanan yang sudah hampir habis dan dia harus membeli lagi untuk stok satu bulan kedepan.

"Haah sudah habis" dengus wendy. Ia kemudian mengambil tas dan mengajak renjun untuk berbelanja di suparmarket.

"Injun ayo ikut eomma belanja bahan makanan" ajak wendy pada putranya.
Renjun yang di ajak pergi oleh wendy segera mematikan gamenya dan ikut dengan ibunya.

Sedangkan chanyeol kini baru saja sampai di ruangan kantornya ia sudah di sibukkan dengan dokumen yang begitu banyak membuatnya merasa pusing.

"Huh kenapa dokumen ini bertambah banyak" dengus chanyeol sambil memijat pelipisnya.

Ia mulai mengerjakan satu demi satu dokumen itu agar tidak terjadi kesalahan atau kemeliruan yang membuat perusahaanya rugi besar karna kesalahan kecil.

Wendy sedang menunggu taksi karna hari ini paman hwang ijin tidak masuk karna ada kerabatnya yang sakit.
Tak lama taksi datang mereka masuk dan taksi langsung menuju ke supermarket.

15 menit akhirnya wendy dan renjun sampai di supermarket.
"Terimamasih paman" ucap wendy.

Mereka masuk ke dalam menuju tempat penjualan bahan makanan. Wendy memilih bahan yang akan ia beli dan cukup untuk satu bulan kedepan. Renjun hanya diam melihat ibunya yang memilih bahan bahan.

Mata injun tertuju pada es krim yang ada di dekat mereka.
"Ibu aku ingin es krim" ujar renjun.

"Setelah ini kita beli es krim" balas wendy.

"Yeeeee" senang renjun.

Wendy selesai memilih bahan dan mengajak renjun menuju tempat es krim.

"Injun mau rasa apa?" tanya wendy.

"Vanilla" balas renjun.

Wendy mengambil es krim yang ia suka dan renjun lalu menuju kasir untuk membayar semua belanjaan yang ia beli.

"Berapa nona?" tanya wendy.

"15 ribu won nyonya" balas pelayan kasir itu.

Wendy mengabil dua lembar uang dari dalam dompet miliknya dan memberikannya pada pelayan itu.

"Terimaksih nyonya" ucap pelayan itu.

Wendy dan renjun keluar dari supermarket membawa begitu banyak kantong belanjaan menunggu taksi yang ia pesan tadi. Tak lama taksi datang mereka masuk ke dalam dan perjalanan menuju apartemen mereka.

Chanyeol masih sibuk dengan dokumen hingga lehernya merasa pegal dan lelah. Ia menghentikan pekerjaanga sejenak dan merenggangkan otot ototnya yang terasa kaku. Chanyeol melihat jam yang sudah pukul 10 siang ia memejamkan matanya sejenak agar fikirannya lebih fress.

Ibu PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang