Bag 5

1.2K 165 4
                                    

"Injun kenapa diam saja apa cucu Nenek sedang memikirkan sesuatu?" tanya Yoona membuat Injun menoleh ke arahnya.

"Injun tidak apa Nek" balas Renjun berpura pura tersenyum.

"Nenek tau Injun pasti kecewa dengan Ayahmu kan, mungkin Ayah Injun sedang sibuk jadi belum bisa mengantar Injun jadi kamu harus bersabar." Jelas Yoona.

Renjun mengangguk mencoba mengerti bagaimana kesibukan Ayahnya. Ia selalu berfikir andai ia memiliki seorang Ibu pasti ia tidak akan kesepian jika Ayahnya sibuk.

Mobil sampai di depan gerbang sekolah Renjun keluar dari mobil ia berjalan memasuki kelas. Saat ia sampai di depan pintu kelas ia melihat teman-temannya di antar oleh Ayah atau Ibunya membuat Renjun semakin iri.

Dari kejauhan seorang wanita melihat kesedihan Renjun. Wanita yang tak lain adalah Wendy berjalan mendekati Renjun ia mensejajarkan tubuhnya agar sama dengan tinggi badan Renjun.

"Renjun kenapa bersedih sayang?" tanya Wendy.

"Injun sedih kalna Ayah tidak bisa mengantal Injun sekolah" jelas Renjun sesenggukan.

"Mungkin Ayah Injun sedang sibuk, jadi Injun harus mengerti" jelas Wendy agar membuat Renjun tidak membenci Ayahnya. Renjun yang mendengar hanya mengangguk.

"Bagus Injun memang anak yang pintar kalau begitu ayo masuk ke kelas" ajak Wendy. Ia menggenggam tangan Injun menuju kelas.

Semua murid menyambut kedatangan gurunya. Injun berjalan menuju ke meja dan mulai mengikuti pelajaran.

Jam istirahat telah tiba para murid membawa bekal makan siang mereka memakan di dalam kelas. Sedangkan Renjun ia sama sekali tidak membawa bekal.

Wendy mendekati Renjun setelah ia mengambil bekal yang Wendy buat tadi pagi.

"Renjun tidak membawa bekal sayang?" tanya Wendy

"Tidak bu" jawab Renjun sambil menggelengkan kepala. Wendy memberikan bekal buatanya untuk Renjun.

"Ini makanlah, Ibu sudah bawakan untuk Injun" Wendy menaruh bekal di atas meja membuat hati Renjun bahagia.

"Wahh enak sekali masakan Ibu" ujar Renjun menyantap makanan yang di berikan padanya. Wendy yang melihat Injun bahagia ikut tersenyum bahagia.

Setelah Injun selesai makan Wendy kembali mengambil kotak makan yang sudah tidak berisi untuk di cuci. Pelajaran kembali di mulai semua murid sibuk mengerjakan tugas yang Wendy berikan.

Hingga waktu sudah menujukan pukul 11.00 kst bel pulang sudah berbunyi semua murid sudah keluar untuk kembali kerumah.

Sedangkan Renjun masih menunggu jemputan seperti biasanya. Wendy yang melihat Renjun sendirian merasa kasihan ia menghampiri Renjun untuk menemaninya menunggu seseorang menjemputnya.

"Renjun kamu belum pulang sayang?" tanya Wendy.

"Belum Bu" jawab Renjun yang masih menunggu.

Hingga sore tiba namun belum juga ada yang menjemput merasa tidak tega akhirnya Wendy memutuskan untuk mengantar Renjun pulang.

"Alamat rumah Renjun di mana" tanya Wendy.

"Di kota daejung no 435 blok A" jawab Renjun.

"Bukankah itu perumaha yang berisikan rumah elit semua" batin Wendy.

"Kalau begitu ayo Ibu antar sampai rumah" balas Wendy.

Renju menganggukan kepala mereka berjalan menuju halte bus untuk menuju alamat yang diberikan Renjun. Butuh waktu lumayan lama untuk sampai di rumah Renjun membuat anak itu tertidur. Bus berhenti dekat dengan alamat yang Renjun berikan.
Wendy membangunkan Renjun yang tertidur di pangkuannya.

Ibu PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang