Wendy hanya menggidikkan bahunya melihat sikap pria di sebelahnya.
"Dasar pria aneh" ujar wendy namun masih di dengar.
"Apa kau bilang" marah chanyeol tidak terima perkataan wendy.
"Sudahlah aku tidak ingin berdebat tuan" ucap wendy melerai.
Chanyeol kembali diam tiba tiba hpnya berbunyi ia mendapat telfon deri kekasihnya.
"Hallo Rose ada apa?" ucap chanyeol datar. Wendy yang mendengar melirik ke arah pria di sampingnya.
"Apa wanita yang menelfon itu kekasihnya, entahlah" gumam wendy.
Chanyeol tiba tiba memberhentikan mobilnya membuat wendy terkejut.
"Yak tuan kau mengaggetkan ku" teriak chanyeol tiba tiba membungkam mulut wendy karna tidak mau sampai Rose tau jika ia bersama seorang wanita.
"Sssttt, diamlah" ucap chanyeol masih menutup mulut wendy.
"Kau bicara dengan siapa yeol?" tanya rose.
"Bukan siapa siapa" bohong chanyeol.
"Bisakah kau mengantarku ke salon yeol, aku ingin mengganti warna rambutku" jelas Rose.
"Maaf rose tapi aku tidak bisa" jelas chanyeol
Melihat chanyeol masih menutup mulutnya membuat wendy marah dan melepas paksa tangan chanyeol dari bibirnya.
"Jika kau tidak bisa maka lebih baik kita putus" balas Rose chanyeol tidak bisa lagi menolak jika rose sudah berkata begitu karna ia sudah sangat menyukai rose setelah kepergian istrinya.
"Baiklah" pasrah chanyeol mematikan telfonnya.
"Maaf nona bisakah kau pulang sendiri, aku ada urusan yang harus ku urus" jelas chanyeol sambil meminta maaf pada wendy.
"Jika memang tidak niat mengantarku harusnya kau tidak perlu sok baik terhadapku tuan" marah wendy.
"Terserah apa katamu" balas chanyeol melajukan mobilnya meninggalkan wendy sendiri di jalan.
Wendy berjalan menyusuri jalanan seoul ia mengingat betapa bahagianya Renjun saat tau ia akan menjadi ibunya dalam waktu dekat ini. Sedangkan chanyeol melajukan mobilny menuju apartemen Rose
Setengah jam perjalanan akhirnya chanyeol tiba di apartemen kekasihnya. Ia menekan bel dengan sekali tekan pintu langsung terbuka seorang wanita keluar dengan pakaian seksinya membuat chanyeol sedikit terkejut.
"Kau sudah sampai yeol" ucap Rose keluar dari apartemen miliknya dan mendekati kekasihnya.
"Cup" ciuman mendarat di pipi chanyeol yang di berikan oleh Rose.
Mereka menuju mobil untuk pergi ke salon karna besok adalah jadwal rose untuk pemotretan ia ingin mengganti warna rambunya dengan warna baru. Seperti biasa rose akan mengajak chanyeol untuk membayarkannya.
Akhirnya mereka sampi di salon Rose begitu terlihat senang karna pria di sampingnya selalu menuruti ucapannya.
wendy masih berjalan agar ia bisa sampai di rumah karna tidak ada bus di dekat sini. Setelah lumayan lama wendy akhirnya sampai di rumah, ia masuk dan merebahkan tubuhnya yang lelah akibat berjalan lumayan jauh.
"Ahh lelahnya, dasar pria tidak berperi kewanitaan menurunkanku di jalan" umpat wendy dalam hati, ini pertama kalinya wendy mengumpat untuk seorang pria yang tak lama lagi menjadi suaminya.
Setelah rasa lelahnya berkurang wendy menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang penuh dengan keringat.
Ia menyiapkan bahan bahan yang akan ia masak untuk makan malamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Pengganti
Short Story"Apakah bu guru mau menjadi ibuku? " Renjun "Apakah aku bisa menjadi ibu dan istri yang baik untuk renjun dan chanyeol. " Wendy "Aku tidak mencintaimu, tapi untuk renjun aku berusaha mencintaimu. " Chanyeol Wendy x Chanyeol x Renjun Wenyeol x Huang...