Bag 25

1.5K 120 30
                                    

Setelah selesai makan seperti biasa wendy akan pulang membawa bekal yang sudah tak tersisa lagi. Wendy memakai tas dan bersiap untuk pulang.

"Aku dan injun pulang dulu" pamit wendy.

"Ayah jangan lupa nanti malam dan jangan lupa juga buatkan injun adik" ujar renjun mengingatkan chanyeol.

"Iya ayah tidak akan lupan nanti malam dan soal adik baru ayah akan buatkan bersama ibu nanti" balas chanyeol sambil mengdipkan sebelah matanya membuat wendy membulatkan matanya.

"Baiklah sampai jumpa di rumah ayah, chup" ucap renjun mengecup pipi chanyeol.

Renjun menggenggam tangan wendy untuk pulang ke rumah
"Ayah jangan lupa yaa" teriak renjun pada chanyeol. Sedangkan ia hanya menggelengkan kepalannya melihat tingkah anaknya.

Setelah kepulangan renjun dan wendy kini chanyeol kembali melanjutkan pekerjaannya senyum tak luntur dari bibirnya jantungnya pun tak berhenti berdetak mengingat wendy.

Setengah jam berlalu kini wendy dan renjun tiba di apartemen wendy bersiap membersihkan diri sedangkan renjun asik memainkan game terbaru. Wendy yang baru selesai mandi dan berganti pakaianpun menyuruh renjun untuk mandi.

"Injun mandi nak" ujar wendy.

"Nanti bu aku masih ingin melanjutkan game terbaru ini" balas renjun yang masih fokus pada hpnya.

"Mandi atau ibu akan menghukummu?" tegas wendy agar renjun menurut.

"Baiklah bu" pasrah renjun meletakkan hp miliknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Kini chanyeol tengah bersiap untuk bertemu dengan tuan Hong rekan kerjanya. Chanyeol melajukan mobilnya menuju restoran yang sudah di janjikan.

Chanyeol tiba dan langsung masuk menuju meja yang sudah di pesan. Di sana sudah ada pria paruh baya yang tak lain adalah tuan Hong.

"Selamat sore tuan Hong, apa kabar?" sapa chanyeol yang baru saja sampai.

"Baik, bagaimana denganmu sendiri tuan park?" balasnya.

Mereka sedang asik mengobrol membahas pekerjaan dan memesan makanan yang ada di restoran itu. Hingga waktu terus berjalan kini hari sudah mulai gelap dan chanyeol masih sibuk dengan rekan kerjanya sampai ia lupa jika punya janji dengan putra dan istrinya.

Di rumah renjun sedang menunggu kepulangan ayahnya untuk pergi ke pasar malam sesuai janji yang ayahnya berikan, namun hingga hari semakin larut chanyeol tak kunjung pulang. Renjun masih menunggu dengan sabar dan penuh harap.

Wendy yang tak tega melihat putranya menunggu ia mengambil hp miliknya untuk menelfon chanyeol namun tidak ada jawaban.

"Kemana dia, kenapa ia melupakan janji pada putranya" ujar wendy sendu berjalan menghampiri renjun.

"Injun ayo tidur sayang ini sudah malam" ujar wendy melihat jam yang ada di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Kenapa ayah melupakan janjinya bu" balas renjun yang mengeluarkan air mata atas kesedihannya.

"Mungkin ayah sibuk, besok kan masih bisa" ujar wendy menenangkan putranya.

"Ayah pembohong" ujar renjun.

"Injun jangan bicara begitu, ayah kerja itu untuk renjun" balasnya.

"Tapi ayah sudah janji sama injun bu" tangis renjun semakin kencang. Wendy mendekap tubuh renjun agar merasa tenang dan tidak menangis lagi. Lama sudah tak terdengar isakan dari putranya. Wendy melihat ke arah renjun dan ternyata renjun sudah terlelap ke alam mimpinya.

Ibu PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang