Bag 19

1K 118 20
                                    

Wendy mengamati wajah chanyeol yang sudah terlelap

"Aku melihatmu seperti ini membuatku merasa kasihan ckckck" ejek wendy yang menggelengkan kepalanya karna melihat chanyeol yang mabuk dan terlihat kasihan.

Wendy kembali ke dapur untuk membereskan makanan yang susah payah ia buat namun tidak ada yang memakannya dengan perasaat tak tega wendy membuang masakanya dengan sia sia.

"Hah jika akhirnya begini harusnya aku tidak usah memasak sudah susah payah malah akhirnya terbuang, lihat saja nanti aku tidak akan membuatkan makanan untuknya  lagi" oceh wendy sambil membuang semua makanannya dan mencuci piring yang kotor.

Wendy sudah memebersihkan semua dan kembali ke kamar untuk tidur karna tubuhnya sangat lelah sekali. Wendy membaringkan tubuhnya di sebelah chanyeol tidak lupa ia memberi batasan untuk chanyeol agar tidak terjadi apa apa. Akhirnya wendy ikut terlelap.

Pancaran sinar matahari membuat wendy terbangun lebih dulu dan melihat chanyeol yang masih tertidur dan memeperhatikan wajah chanyeol.

"Tidak mabuk saja tidur tidak mau bangun, apa lagi mabuk seperti mayat saja jika tidur" oceh wendy yang berlalu pergi meninggalkan chanyeol yang masih memejamkan mata menuju kamar mandi.

Tanpa di sadari chanyeol ternyata sudah terbangun lebih dulu di banding wendy namun ia malas dan memilih memejamkan matanya lagi, saat mendengar ocehan wendy membuat chanyeol ingin membungkam mulut wanita itu karna sudah mengatainya seperti mayat padahal ia merasa wajahnya itu sangat tampan seperti rapper EXO,

Chanyeol duduk di sofa yang ada di kamar mereka kepala chanyeol memang masih terasa pusing akibat banyak meminum wine tadi malam. Chanyeol yang merasa wendy akan keluar pun mengambil majalah dan berpura pura membacanya. Namun tanpa chanyeol sadari majalah yang ia baca terbalik.

Wendy yang keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk sebatas dada terkejut saat melihat chanyeol sudah duduk di sofa dan membaca majalah membuat wendy ingin tertawa.

"Sejak kapan kau bangun?" tanya wendy.

"Sejak tadi?" balas chanyeol.

"Apa kau bisa membaca majalah dengan posisi seperti itu?" tanya wendy mulai berjalan mendekati chanyeol.

"Apa maksudmu tentu saja bisa" ucap chanyeol.

"Wah kau hebat ternyata majalah terbalik saja kau bisa membacanya tuan park" ejek wendy bersiap untuk tertawa.

Chanyeol yang melihat majalahnya terbalikpun segera membenarkannya. Rasa malu mebuat chanyeol menaruh majalahnya.

Wendy yang melihatnya hanya tertawa senang.

"Bwahahahaha, dasar pria aneh" ejek wendy sambil tersenyum.

Chanyeol yang melihat wendy mengejeknya pun berencana membalasnya. Chanyeol mendekati wendy membuat wanita di depannya berhenti tertawa dan berubah takut jika chanyeol akan berbuat yang tidak bisa ia bayangkan.

Wendy menempelkan tanganya di dada untuk menutupi bagian dadanya. Chanyeol yang merasa rencananya akan berhasil semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh wendy.

"Apa yang kau lakukan?" tanya wendy takut.

"Seperti yang akan suami lakukan pada istrinya" ucap chanyeol tersenyum sinis.

"Tiiidddaaaaaakkk" teriak wendy membuat chanyeol menutup telinganya karna terkejut.

"Hey kenapa kau berteriak sekeras itu membuat telingaku rusak" marah chanyeol.

"Salahmu sendiri mengangguku" marah wendy.

"Siapa yang menganggumu lagi pula aku tidak tertarik dengan tubuh ratamu itu nona" marah chanyeol pergi meninggalkan wendy.

Ibu PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang