•
•"Nggak etis rasanya kalau kita nantinya perang dingin cuma karena cowok."
•
•Nala dan Kayla mendapat jadwal jaga UKS yang sama hari ini. Alasan kenapa kedua gadis itu bersama-sama sejak jam istirahat tadi. Dan kenapa kini keduanya sama-sama berada di UKS padahal jam pelajaran keempat sudah dimulai sejak setengah jam yang lalu.
Tirai penutup salah satu ranjang terbuka. Menampakkan Anya yang terbaring dengan Ata yang duduk di kursi samping ranjangnya.
Sementara di sudut ruangan lainnya, Kayla terlihat tengah menata persediaan obat di rak. Di sebelahnya ada Nala yang berdiri mematung menatap nanar ke arah Ata yang kini dengan santainya duduk manis menunggu bangunnya Anya sambil mengutak-atik ponsel.
Duduk manis kelihatannya, tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya cowok itu tengah gugup berada di satu ruangan lagi dengan Nala.
"Suruh balik aja gih, Nal, kalau lo nggak nyaman," seru Kayla kemudian. Agaknya ia paham dengan maksud tatapan Nala sejak tadi.
Namun gadis yang diajaknya bicara itu hanya menghela napas panjang, lantas bersilang dada.
"Lo aja deh yang bilang," balasnya seraya meringis malu.
Kemudian dengan tegas, Kayla menggeleng kuat-kuat. "Nggak bisa. Harus lo sendiri. Sana!"
Akhirnya begitu selesai menarik napas panjang, Nala membulatkan tekad dan beranjak menghampiri Ata.
"Ta,"
Cowok yang tengah fokus pada ponselnya itu menoleh, lantas mengulas senyum lebar begitu tahu Nala ada di sampingnya. "Iya?"
"Anya biar gua sama Kayla aja yang jagain, lo balik ke kelas aja, dia aman kok sama kita."
Ata tahu, sebisa mungkin gadis itu tengah berusaha menghindari tatapan matanya. Terbukti dari atensinya yang sejak tadi mengarah pada Anya alih-alih pada dirinya yang jelas-jelas diajaknya bicara.
"Gapapa, Nal. Haidar udah izin ke guru kok. Lagian gue juga pengen mastiin kalau dia nggak kenapa-kenapa."
Final.
Begitu mendengar alasan Ata, Nala hanya mengangguk mengerti, lantas tanpa banyak bicara buru-buru meninggalkan anak itu, kembali pada Kayla dengan wajah murungnya.
Ata menyadari itu. Namun yang dilakukannya hanya mengerutkan alis heran. "Salah ngomong lagi, ya?"
Sementara dalam langkahnya, Nala menggerutu sendiri. "Perhatian banget, jadi udah bener-bener oleng, ya?" Bibirnya mengerucut kesal.
"Dih, nggak percaya amat kayanya kalau gue yang jagain–"
"–astaga, Nala, bukannya ini yang lo mau, ya? Tapi kok sebel."
"Lo kenapa, Nal?" Kayla bertanya demikian ketika menyadari Nala menggerutu sendirian sekembalinya dari berbicara dengan Ata. "Gimana? Nggak mau balik dia?"
Nala menggeleng. Menarik salah satu kursi untuk duduk dan mengacak rambut frustasi sebelum akhirnya menenggelamkan wajah pada lipatan tangan di atas meja.
Melihat itu, Kayla menghela napas panjang. "Dia bilang apaan?" tanyanya.
"Dia pengen mastiin kalau Anya nggak kenapa-kenapa." Nala menjawab dengan ketus, memancing kekehan ringan keluar dari bibir Kayla.
"Yaelah Nal, terus lo cemburu?"
Spontan Nala mendongak, menatap sengit ke arah Kayla. "Ngapain banget!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Tiramisu Cheesecake
FanficHanansya Atarafka Madani sukses menghebohkan siswa siswi seantero sekolah setelah aksinya di pentas seni MOS angkatannya lewat popping dance yang berakhir dengan kedipan sebelah mata. Bisa ditebak setelah itu, siapa yang tidak kenal dengan seorang A...