3 : Berapa Persentasenya?

658 114 16
                                    


"Bisa dibilang, persentasenya sekitar empat puluh persen."


Empat mangkuk mie ayam di hadapan anak-anak omega telah kosong, isinya ludes masuk ke dalam perut mereka.

Siapa omega?

Sepertiga dari anggota selusin cogan. Squad terkenal seantero sekolah yang isinya dua belas cowok ganteng, tajir, keren, dan ineffable.

Beberapa hari yang lalu sukses meramaikan akun youtube SMA Nusantara karena video mereka meng-cover lagu girlband naik daun asal korea selatan berjudul whistle dihujani banyak komentar positif.

Falah mengelus-elus perutnya yang terlampau kenyang. Sementara di sebelah kirinya ada Samudra yang sibuk dengan laptop di hadapannya.

Haidar sendiri tengah sibuk mengamati Ata yang duduk di sebelahnya. Sedari tadi sahabatnya itu sibuk berkutat dengan ponselnya.

Setelah Haidar amati, ternyata tengah menyusun kalimat untuk mengirim pesan pada seseorang yang entah siapa. Terlihat dari aksinya yang sejak tadi mengetik panjang lebar, kemudian dihapus lagi, diketik lagi, dihapus lagi, sampai Haidar-pun lelah sendiri melihatnya.

"Sini, gue aja yang chat."

Dengan tangkas Haidar merampas ponsel Ata, membuat si empunya terperanjat dan berusaha mengambil kembali dari tangan Haidar.

"Balikin, anjir!"

Samudra dan Falah yang tengah bersantai kontan menoleh, geleng-geleng kepala setelah melihat kelakuan kedua sahabatnya. Tak beda jauh dari Jiel dan Juno.

"Bentar, lo mau chat siapa, sih sebenernya?"

Haidar berusaha menjauhkan ponselnya dari jangkauan Ata, kendati matanya berusaha membaca nama kontak yang tertera pada room chat yang dibuka anak itu.

"Penting banget emang lo harus tau?"

"Ya iyalah, bege, gua sahabat elu. Siapa yang bantu lo kalau ada apa-apa, gue kan?"

Ata kontan menggeleng. "Sam yang lebih sering, lo seringnya nyusahin."

Haidar mendelik lebar, sementara Falah dan Samudra justru tertawa puas mendengar jawaban kocak Ata.

"Nggak ada akhlak banget lo, Ta!"

Haidar mendorong dahi Ata menggunakan telunjuknya. Karena tidak terima atas perlakuannya, Ata buru-buru memiting kepala anak itu menggunakan tangan kanannya, sementara tangan kirinya berusaha menggapai ponselnya dari tangan Haidar.

Gemas sendiri dengan tingkah kedua sahabatnya, Samudra berdiri, merampas ponsel Ata dari genggaman Haidar.

Setelah sukses membaca nama kontak pada room chat Ata, ia dan Falah lantas tersenyum jahil.

"X MIPA 1, Ta?"

Ata mendelik. "Lo kenal?"

Samudra mengangguk, matanya berserobok pandang dengan Falah yang berada di sebelahnya. "Dia kan temen deketnya Anin, biasanya nganter Anin ke ruang OSIS, ya jelas gue kenal lah."

[1] Tiramisu CheesecakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang