Part Fourteen🥀

1.4K 228 24
                                    

Saat Dela masuk kedalam ruang OSIS membuat Reza bertambah bergemuruh amarahnya saat meluhat Dela menurutnya sungguh muak melihatnya

"Ehh perempuan gila, maskud lu apaan nyebarin fitnah kaya gitu, lu gatau alur ceritanyaa tapi seenaknya aja lu buat mading kaya gitu" marah Reza pada Dela

"Duh maaf-maaf aja nih yah itu bukan FITNAH tapi fakta, gue denger semua penuturan lu, gausah munafik lu jadi cowo memang lu sengaja kan ngajak Adnan buat terlibat dalam tawuran, asal lu tau yah Adnan jadi gagal di rekomendasikan ke PTN karena kasusnya, dan lu tau itu semua gara-gara lu dasar manusia pembuat masalah" ujar Dela tak kalah ngotot karena tidak terima dirinya disalahkan

"Ehh lu bisa diem ga lu, terus kenapa memangnya kalau gue pembuat masalah, lu juga lu nga myadar apa lu bukan bagian dari seksi mading tapi seenak jidat lu aja buat berita kaya gitu bitch" balas Reza lagi

"Hello lu salah, coba tanya Adnan dehh dia sudah menyetujui gue update apapun itu di mading, so ini ga salah gue dan gue ga nyebarin Fitnah" ujar Dela sombong membuat yang lainnya binggung menatap Adnan

"Sudah gue duga, lu gausah munafik Nan, lu juga terlibat udah terserah lu aja Nan, gue mau mulai dari hari ini lu gausah lagi sok jadi sahabat gue dan lu gausah sok baik lagi sama gue, dan buat lu kalau lu ga minta maaf sama gue atas fitnah ini awas lu, gue gapernah main-main sama perkataan gue" ujar Reza dengan nafas yang memburu lalu keluar membanting pintu OSIS

Mereka semua tergidik mendengar ancaman Reza tadi, mereka semua tau bahwasannya memang Reza tidak pernah main-main dengan ucapannya tetapi berbeda halnya dengan Dela dia merasa puas melihat Reza seperti itu dan Adnan hanya menatap kepergian Reza lesu

"Ehh Adnan ini sekarang gimana, lu tau sendiri kan Reza gimana orangnya, dan lu seriusan Adnan ngasih izin Dela buat urusin mading?" Tanya Cika masih tak percaya

"Hmm iyaa saya mengizinkan Dela untuk mengurus mading, Dela kamu saya peringatkan untuk segera meminta maaf sama Adnan dan buat pernyataan bahwasannya hal yang kamu sebarkan salah saya tunggu sampai besok pagi itikad baik kamu, tapi jika kamu tidak lakukan saya harus memberhentikan kamu dari keanggotaan OSIS" ujar Adnan

"Ehh lu gabisa gitu Nan, kok seenak lu aja, emang kenyataannya lu dihasut sama begundal satu itu buat terlibat pokoknya engga, sampe kapanpun gue gamau minta maaf sama dia" ujar Dela cetus

"Sekali lagi saya ingatkan ke kamu Dela jangan pernah memanggil saya Nan, kedua kamu tidak tau yang sebenarnya gimana dan kalau kamu masih tetap kekeh tidak melakukan yang saya bilang, kamu juga akan di hapus dari rekomendasi sekolah masuk perguruan tinggi" ujar Adnan dingin dengan penekanan disetiap kalimatnya dan menatap Dela penuh intimidasi

Yah Adnan tidak suka jika orang lain memanggil dirinya dengan sebutan Nan, karena baginya hanya Ibunya dan Rezalah yang boleh memanggilnya demikian, setelah Reza mengucapkan itu dia meninggalkan ruangan OSIS dan membuat mereka semua yang berada disana merasa takut karena ayra Adnan kalau sudah sedemikian rupa sangatlah mengintimidasi dan dominan

"Dela lu kayanya memang harus minta maaf sama Reza deh, jangan sampe buat semuanya runyam Del, lu gamau kan mimpilu selama ini lenyap gitu aja" tanya Cika

"Iya Del lu harus minta maaf sama Reza, kalau ga habis deh lu lagian lu sih dapat berita darimana masalah gituan?" tanya Bagus

"Diem lu berdua, ini bukan urusan lu jadi lu berdua gausah bacott" teriak Dela merasa kesal dengan semuanya dan dia pergi meninggalkan ruangan OSIS membuat mereka juga ikutan binggung

-------

Sepeninggalannya Adnan dari ruangan OSIS dia langsung bergegas ke kelas untuk mencari keberadaan Reza, tetapi nihil akhirnya Adnan bertanya pada kedua temannya

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang