Part Nineteen👾

1.3K 210 27
                                    

1 minggu sudah berlalu setelah kejadian itu, satu minggu itu juga Reza tidak bertemu dengan Adnan begitupun sebaliknya, selama 1 minggu ini Reza merasa ada sesuatu yang kurang di hidupnya tetapi dia sendiri tidak tau apa itu, dan hari ini adalah hari pertama Adnan masuk kembali setelah di scores selama 1 minggu

Adnan masuk ke aeral sekolah dengan tatapan dinginnya dirinya sekarang sudah tidak menjabat sebagai ketua OSIS lagi, jadi dirinya tidak perlu lagi menunggu siswa/i di depan gerbang sekolahan, saat sedang berjalan di koridor Adnan berpapasan dengan Reza tetapi dirinya tidak melihat sedikitpun kearah Reza

'Makin tengil aja nih anak' batin Reza

Setelah Adnan sudah berlalu Reza menolehkan pandangannya ke belakang dan dilihatnya Adnan sama sekali sudah tidak menatap bahkan menegurnya membuat Reza merasa jengkel

"Sombong amat tuh anak, ishh" kesalnya menghentakkan kakinya

Reza pergi berjalan menuju kelasnya dengan perasaan kesalnya dan dia masuk ke kelasnya dengan perasaan badmoodnya

------------

Setelah masuk ke dalam kelas Adnan mendudukkan dirinya dan menghembuskan nafasnya dalam dirinya teringat perkataan Daddynya seminggu yang lalu

Flashback On

Setelah kejadin di rooftop sekolah tadi Adnan memutuskan untuk pulang saja karena dirinya merasa lemas sekali, tetapi sebelum pulang Adnan menemui daddynya dulu

Tokk...Tokk...Tokk...

"Yah masuk"

"Assalmualaikum, yes dad what hapenned?" Tanya Adnan duduk di kursi di seberang daddynya

"Waalaikumsalam, gimana Nan?" Tanya Daddnya mmbuat Adnan binggung mengerutkan dahinya

"Gimana sandiwaranya lancar hmm?" Tanya Daddynya lagi

"Yeah seperti itu dad, mungkin itu cara bisa membuat Reza sedikit memaafkan Adnan tetapi i'm wrong dad" jawab Adnan

"Dad sudah peringatkan sama kamu Nan, tetapi kamu tidak mau mendengar Daddy, soo Daddy rasa sudah cukup Nan, jangan dikejar lagi okee" saran Daddynya

"Dad gabisa ayolah Dad, dia seseorang yang sangat persis dengan mama, i like him bcs Adnan melihat dia beda dengan yang lainnya" pembelaan Adnan tak terima

"Ya, Dad tau apa yang kamu rasakan Nan cuma Dad merasa sepertinya dia tidak akan memberi feedback yang baik untuk kamu, lagian toh juga udah sejauh ini gimana perkembangannya?"

"Yeah mungkin Dad bener, tetapi Adnan sulit Dad, karena dia mempunyai sesuatu yang bisa membuat Adnan tenang dan merasa selalu bersama mama, Adnan suka dia sepenuhnya Dad" jawab Adnan mulai lemas

"Come on son, kalau memang dia juga menyukaimu pasti dia akan mencarimu jadi kali ini ayo ikutin saran Daddy gimana?" Tanya Daddynya

"Apa itu sarannya Dad?"

"Mungkin setelah kamu masuk sekolah nanti, ubah sikap kamu sepenuhnya sama dia, kamu cuekin dia dan kita liat bagaimana cara dia merespon kamu" saran Daddynya

"Apa Adnan bisa dad??" Tanya Adnan

"Tidak ada kata tidak bisa Daddy tau itu"

"Oke lets try dad" jawab Adnan menghela nafasnya dalam

"Hmm oke, gimana kalau seminggu ini kamu tenangi diri kamu saja Nan ke pondok?" Tanya Daddynya

"No Dad, lebih baik Adnan ke kantor saja mungkin lebih baik"

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang