Twenty Four🤡

1.4K 208 11
                                    

Sepanjang perjalanan tadi mereka tidak ada yang membuka suara baik Reza maupun Adnan keduanya diam, Reza terdiam karena memikirkan terus apa yang baru saja terjadi, sedangkan Adnan merasa bersalah

"Ehemmm Reza saya minta maaf kalau memang perlakuan saya tadi membuat kamu kesal, saya tidak ada maksud apa-apa" jelas Adnan merasa bersalah

Reza hanya mendengarkan perkataan Adnan saja tanpa mau menjawab Adnan sama sekali dan dirinya tetap menatap depan, dirinya merasa bimbang akan dirinya sendiri antara ingin menjawab tetapi tidak tau harus bertindak apa

"Yasudah kalau seperti itu, saya antar kamu balik kerumah kamu yah" ujar Adnan final lalu memutar balikkan mobilnya kearah rumah Reza

Reza semakin binggung tetapi tetap tidak ada jawaban sama sekali, dirinya hanya menghela nafas saja

Kini mobil yang ditumpangi oleh Adnan dan Reza sudah berada tepat di depan rumah Reza. Reza yang menyadari itu hendak turun akan tetapi dihentikan oleh Adnan

"Hmm Reza, maaf hari ini saya membuat hari kamu menjadi buruk, tetapi saya tidak ada maksud demikian jadi kalau kamu merasa terganggu saya benar-benar minta maaf, dan saya tidak akan menganggu kamu lagi" ujar Adnan

Lagi-lagi Reza tetap tidak ada jawaban dirinya hanya menyerap saja perkataan yang disampaikan oleh Adnan dan dirinya keluar dari mobil, setelah Reza turun Adnan kembali melajukan mobilnya untuk kembali ke kantor.

Malam harinya Reza merenungi apa yang terjadi tadi siang, rasanya hatinya ingin menerima Adnan tetapi fikirannya menolak akan hal tersebut

"Duhh gue kenapa sih tadi siang kaya gitu" ujar Reza berfikir

"Apa gue minta maaf aja yah ke Adnan" fikirnya lagi

Reza memegangi hp nya dan menatap room chatnya dengan Adnan Reza masih dilanda kebinggungan antara mau menghubungi Adnan tau tidak, hingga sampe larut malam Reza masih saja terus berfikir

"Ahhh bodo amat, ngapain juga gue peduli lagian biar dia sadar kalau gue gapernah suka sama dia" ujar Reza lalu bergegas ke alam mimpinya

--------------

'Eza mau main yang mana lagi?' Tanya anak kecil tersebut

'Mauu main itu boyeh?' Tanya Reza kecil

'Yasudah yuk, tapi nanti aku liatin aja yah'

'Yeyyy makaacii'

Reza kecil mulai semangat bermain disana berlari kesana kemari dan tertawa, mungkin bila saatnya telah tiba ~Skipp

Reza kecil mulai semangat berlarian kesana kemari, dirinya seperti lupa bahwasaanya tadi dirinya kehilangan keluarga sampai saat sedang asiknya bermain Reza tiba-tiba tersandung sesuatu

Dughh...

"Hikss...Nann atittt, hikkksss" isak Reza kecil

Pria kecil yang sedari tadi dengan Reza kaget mendengar tangisan Reza, dengan cepat menghampirinya

"Eza, kenapa bisa jatuh kenapa mainnya ya hati-hati" ujar anak laki-laki tersebut

"Hikss atitt Nan, hikss" isak Reza kecil lagi

"Yaudah duduk dulu yah, sini biar Nan tiupp"

Anak laki-laki kecil itu meniup-niup lengan Reza kecil bahkan tidak ada luka disana dirinya hanya ingin membuat Reza berhenti menangis, dirinya terus menenangkan Reza dan mengelus-elus kepalanya dengan sayang

"Hikss Nan, makacii udah ndak atit agi"

"Iyaa sama-sama Eza, yasudah Eza duduk aja disini yan jangan main lagi udah capek" perintah anak laki-laki tersebut

Reza kecil menurut saja, dirinya duduk di pangkuan anak laki-laki tersebut, sedangkan anak laki-laki tersebut menghirup lekat aroma kepala Reza sangat harum dan dirinya menyukai itu

"Eza rumah Eza dimana?" Tanya laki-laki kecil itu

"Emmm Eza lumahnya besal, telus ada papa mama, telus lumah Eza anyak ainannya" jawab Reza antusias

"Hmm Nan boleh ga kerumah Eza?"

"Boyehh nanti Eza ajak Nan main motol lobot"

"Makasih Eza" jawan anak kecil tersebut

-----------------

Pagi ini Reza cepat berangkat ke sekolah, karena dirinya juga cepat bangun dirinya masih saja memikirkan Adnan dan mimpinya semalam, dirinya selalu mendapat mimpi seperti itu tetapi Reza berusaha mengingat dan dirinya tidak ingat sama sekali

Saat sedang berjalan dirinya berpapasan dengan Adnan di koridor sekolahnya dilihatnya Adnan melemparkan senyum kepadanya, Reza yang melihat itu binggung dan memperhatikan terus kearah Adnan

Saat dirinya sudah di dalam kelas ternyata Adnan belum masuk, dan tak lama kemudia Adnan masuk ke dalam akan tetap tidak duduk di sampingnya melainkan di kursi belakang, Reza yang melihat itu semakin binggung, rasanya dirinya ingin sekali menanyakan pada Adnan tetapi fikirannya menolak jangan alhasil dirinya hanya diam saja sambil sesekali memperhatikan Adnan di belakang.

Hallo, Bonjour, Annyeong
Selamat membaca semua, semoga chapter kali ini lebih baik daripada sebelumnya yah😻😻. Tapi kalau memang masih ada kekurangan maklumin yah guyss, Thor kan memcoba lebih baik lagi untuk kedepannya😉. Terima kasih kalian semua yang udah setia dan selalu support Thor kalian luar biasa LOPE SEKEBON UNTUK KALIAN😻😻❤️❤️

Tetap beri support pada thor yah dengan cara FOLLOW agar kalian tidak ketinggalan updatean terbaru dari Thor, VOTE dan KOMENTAR agar Thor tetap semangat dan dengan komentar kalian Thor bisa lebih baik lagi dalam mengevaluasi nex chapter. INGAT JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!!😡😡

Happy Reading, Readers
Beberapa Part Menuju Ending🔥🔥

Salam Hangat

Thor Tampan

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang