Thirty Two🔗

1.2K 190 47
                                    

Saat ini Adnan menatap Reza yang sedang terbaring lemas, dengan bantuan oksigen dan alat hidup lainnya yang menempel pada tubuhnya. Adnan mengenggam tangan Reza dengan penuh sayang dan matanya tak kuasa menahan tangis.

"Heii, i'm sorry for my mistake, tapi aku mohon kamu bertahan aku gabisa hidup tanpa kamu Eza" ujar Adnan sedih dengan air mata yang terus mengalir.

"Dear, makan dulu yuk biar disini dad yang jagain Reza" ujar Farah yang menghampiri Adnan

"No aku ga laper, aku mau nemenin Reza disini dia butuh aku hikss" tangis Adnan pecah lagi dan semakin menguatkan genggamannya pada Reza

"Heii, listen me kamu makan sekarang nanti kalau Reza sadar kamu yang sakit dia bisa sedih, so please follow me kamu makan dulu bareng kak Ali" ujar Farah lagi berusaha membujuk Adnan

"Son, benar kata kak Farah kamu makan dulu kamu belum ada makan dari siang, jangan buat kamu drop nanti Reza gaada yang jagain lagi" bujuk Daddynya

Akhirnya Adnan mengikuti perintah dari mereka, dan memutuskan untuk ikut dengan Farah makan meskipun dirinya berat meninggalakan Reza dengan kondisi seperti itu.

Sesampainya mereka di kantin, disana sudah ada Ali kakak laki-laki Adnan sudah menanti kedatangan mereka, sementara Farah memesan beberapa makanan, saat makanan datang Adnan hanya mengaduk-ngaduk saja makan itu tanpa minat.

"Heii bro, makan dong jangan diaduk-aduk doang" bujuk kakaknya

"Mas Adnan jahat banget hikss, seharusnya Adnan ga ngikutin permainan gila perempuan itu, kalau ga kan Reza gaakan kaya gini hiksss" ujar Adnan mengeluarkan unek-uneknya pada kakaknya sambil menangis

"Heii it's oke, it's nor your fault sekarang kamu makan okee, supaya bisa jagain Reza lagi yah makan oke" bujuk kakaknya lagi

Akhirnya Adnan memasukkan sedikit demi sedikit makanan ke dalam mulutnya sampai tiba-tiba ada yang menghampirnya.

"Assalamualaikum nak Adnan, gimana keadaan Reza sekarang hikss" ujar orang tersebut terisak dan membuat Adnan merasa bersalah

"Maaf Tante, maaf ini semua salah Adnan hikss, hukum Adnan tantee hikss" ujar Adnan sambil merutuki dirinya

"Waalaikumsalam, tan duduk dulu yah biar kita jelaskan sebenarnya apa yang terjadi" ujar kakaknya Adnan

Flashback On

Saat Adnan mengetahui kabar itu, dirinya langsung uring-uringan untuk mencari tau kebradaan Reza dimana, sebabnya orang tersbut tidak menyebutkan lokasinya dimana, Adnan mengendarai mobilnya seperti kesetannya meskipun dirinya tak tau harus menuju kemana sampai tiba-tiba ponselnya berdering

Daddy Is Calling

"Asslamualaikum Adnan, gimana kamu sudah ketemu sama kakak kamu"

"Waalaikumsalam Dad, gaa Dad Adnan gabisa jemput kakak saat ini Adnan ada urusan yang lebih penting Dad" jawab Adnan dengan nada paniknya

"Heii what's wrong, tell me" jawab Daddynya di seberang sana mengkhawatirkan anaknya itu

"Dad Reza Dad, dia diculik Dad hikss dan Adnan gatau sekarang dia dimana Dad, please help me Dad" jawab Adnan dengan tangisnya yang pecah

"Heii calm son, kamu berhenti dulu okee, ceritakan semuanya sama Dad, biar Dad bantu right" jawab Daddynya lagi

Adnan menghentikan mobilnya dan menceritakan pada Daddynya semua di telpon

"Jadi seperti itu Dad hikss, help me Dad, Adnan gabisa hidup tanpa Reza Dad, help mee please" ujar Adnan dengan nada suara yang sudah sangat putus asa

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang