Part Eleven⛄️

1.5K 243 21
                                    

Sepulangnya kedua sahabatnya itu Reza merebahkan dirinya ke kasur, dan terus memikirkan perkataan kedua sahabatnya tersebut membuatnya terus berfikir

'Ihh bangsat apa iya Adnan suka sama gue'
'Tapi gue kaga homo njing, ihh'
'Ahh ga mungkin juga Adnan homo, orangnya juga alim gitu'
'Ahhh bangsat sialan Adnan buat pusing ae lu"

Begitulah terus-terus monolog Reza dalam hatinya ia terus memikirkan hal tersebut, dan tiba-tiba hpnya berbunyi

Tingg..

08xxxxxx

08xxx|Hallo Assalamualaikum

Reza|Iya Waalaaikumsallam
|Ini siapa ya??

08xxx|Iya saya Reza Adnan

Reza|HAHHH??? Kok bisa ada nomer gue?

08xx|Iya tadi saya meminta sama Vanno, kamu gimaba keadaan kamu sekarang?

Reza|Ehhh iya gue baik aja kok

08xx|Alhamdulillah syukurlah kalau begitu, Reza jangan lupa save kontak saya yah, Adnan

Reza hanya membaca saja pesan itu tanpa membalasnya, betapa kagetnya Reza ketika orang yang dia fikirkan sedari tadi tiba-tiba menghubungi nomornya dunia Reza seaakan berhenti sejenak, membuat Reza ngelag

"Anjingg VANNO, awas aja lu habisa lu gue buat" kesal Reza
"Lagian tuh makhluk astral mau ada perlu apaan sih, ahhh sialan bangsat, daripada mikirin gituan mendingan gue tidur"

Setelah berkelut dengan dirinya sendiri Reza lebih memilih untuk tidur daripada dia harus pusing memikirkan Adnan yang menurutnya itu adalah hal yang tidak mungkin bahwasaannua Adnan ataupun dirinya belok.

--------
Pagi Hari
Hari ini hari minggu, jadi Pagi-pagi sekali Reza sudah bangun, ia rasa dirinya sudah mulai gemuk jadi Reza memutuskan buat olahraga pagi ini, Reza memutuskan ke taman di pusat kota dia berencana kesana berlali kecil saja kebetulan tidak begitu jauh dari rumahnya, dilihatnya bundanya sedang menyirami tanaman dan disapanya

"Morning bunda, udh seger aja nih kaya kebonnya" ujar Reza bercanda

"Morning Reza, wisa gaboleh kaya gitu sama-samaain bundanya sama kebon, tumben banget kamu udah bangun"

"Heheh maaf nyai, iya bun Reza ngerasa udh gemukan jadi mau olahraga santai aja bun"

"Halah kamu mah gemuk jug tetap kiyowo, yaudah buran sana berangkat keburu siang"

"Yasudah Reza berangkat yah bundaku yang paling cantik, assalamualaikum bunda" pamit Reza menyalimi tangan bundnya

"Iyaa waalaikumsallam, hati-hati jangan kecapeaan"

Reza yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya dan mulai berlari keluar dari komplek rumahnya, Reza berlari pelan saja sembari menikmati udara pagi yang menurutnya cukup sejuk, sudah lama sekali fikirnya dia tidak lari seperti ini ternyata menyenangkan juga dan Reza terus berlari dengan earphone dipakainya

Sesampainya dilapangan, dilihanya lapangan mulai ramai, juga banyak stand-stand makanan yang berjualan beberapa membuat Reza tergiur untuk memakannya, tetapi fikirnya ia harus olahraga dulu baru makan heheh, Reza lari beberapa putaran disekitaran lapangan, dan tanpa sadar matanya melihat seorang pria dengan siluet yang ia kenali, orang tersebut memakai jersey basket tanpa lengan dengan keringat ditubuhnya sedang minum air dingin, Reza seketika menelan ludahnya tetapi kembali ke alam sadarnya

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang