Thirty Four🌊

1.3K 209 36
                                    

Reza senang menyamakan langkahnya seperti langkah orang tuanya tapi saat dirinya hendak melangkahkan kakinya memasuki lubang putih itu, ibunya menghentikan langkahnya.

"Eza sayang kamu yakin sudah selesai semua hmm?" Tanya sang ibu

"Iya bu, Reza sudah selesai semua sudah saatnya Reza ikut dengan kalian"

"Jangan nak, kamu belum selesai, lihat di belakang kamu, dia sedari tadi menangis pilu meratapi kepergian kamu sayang" ujar sang ibu mengelus-elus pucuk kepala Reza dengan sayang

Reza menoleh kebelakang, dan dilihatnya disana ada Adnan teman semasa kecilnya sedang menangiss tersedu-sedu dan hal itu membuat perasaan Reza bimbang

"Tapi bu, Reza mau ikut kalian" kekeuh Reza

"Jangan sayang oke, disini masih banyak yang menanti kamu, balik lah kamu belum seharusnya berada disini, percaya sama ibu" ujar ibunya meyakinkan

Akhirnya cahaya putih itu perlahan menghilang dari pandangan Reza, dilihatnya ibunya masuk kedalam cahaya itu dengan senyum indahnya dan Reza akhirnya pun memutuskan untuk menuntaskan segalanya terlebih dahulu. Reza menghampiri Adnan dan dielusnya surai pria itu

-------

Saat para perawat sudah membawa jenazah Reza keluar Adnan pun ikut keluar orang-orang diluar menampilkan wajah sedih kehilangan mereka.

"Dadd, Adnan gamau ikut antar Reza ke pemakaman Adnan gakuat Dad, please Adnan mau pulang aja" ujar Adnan

"Heii dear, perlu kita temani kamu pulang" tawar Kakaknya Adnan

"Gaperlu oke, Adnan mau sendiri Adnan butuh waktu sendiri iya" ujar Adnan lagi dan berlalu dari sana

Mereka yang berada disana membiarkan Adnan pergi mereka menatap kepergian Adnan dengan tatapan sedih mereka, seolah-olah mereka ikut merasakan apa yang Adnan rasakan.

"Permisi, dengan keluarga pasien" ujar salah satu perawat disana

"Yah saya sendiri" jawab tantenya Reza lesu

"Saya mau memberitahukan bu, bahwasannya jantung pasien berdetak kembali bu meskipun lemah dan tadi pasien sempat menggerakkan tangganya ibu, bisa dibilang pasien hanya menggalami mati suri" jelas sang perawat membuat semuanya yang disana terkejut

"Mmaakkssudnya" tanya tante Reza tak percaya

"Iya bu, pasien kembali hidup pasien hanya mengalami mati suri, dalam kasus medis ini sering terjadi, jadi pasien sekarang kami bawa keruangan ICU, mari ikuti saya"

Mereka semua mengikuti perawat tersebut menuju ruangan VVIP, dilihat disana memang benar Reza kembali dipasangkan alat-alat penopang hidupnya dan mereka melihat di layar tersebut detak jantung Reza kembali berdetak

"Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih" ujar Tante Reza menangis terharu dan sujud disana

Tampak semua orang disana juga ikut merasakan yang dirasakan oleh tante Reza sampai.

"Silakan keluarga pasien diperbolehkan masuk maksimal 3 orang saja" ujar sang dokter keluar dari ruangan VVIP

Akhirnya tante Reza, dan papanya Adnan lah yang masuk ke dalam ruangan tersebut, mereka menatap Reza dengan iba disana Reza masih enggan membuka matanya dan sudah hampir 5 menit mereka di dalam tiba-tiba perlahan Reza membuka matanya pelan-pelan.

"Aa--ir" ucap Reza

"Heii, kamu sudah sadar, mau airr" tante Reza dengan sigap memberikan minum kepada Reza

Reza membuka matanya sempurna dan dirinya menyesuaikan cahaya yang masuk, Reza melepaskan alat oksigegen pada wajahnya

"Bun, Reza dimana" tanya Reza dengan nada suara yang sangat rendah

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang