Part Thirteen🍫

1.4K 220 16
                                    

Pagi ini suasana di kelas cukup tenang karena guru sedang menerangkan bahan ajarnya pada murid-murdinya berbeda dengan Reza sejak kejadian di parkiran tadi membuatnya malas bukan main dan badmood rasanya ingin sekali ia menghilangkan Adnan dari muka bumi ini Reza menelungkupkan kepalanya diantara tangannya saat baru ingin tidur tiba-tiba Reza mendengar teriakan namanya

"REZAA FERDIANSYAH" teriak guru tersebut di meja Reza

"Haa iyaa bu" jawab Reza dengan ekspresi seolah bertanya

"Siapa yang suruh kamu tidur??, sekarang jelaskan ulang apa yang saya jelaskan tadi" ujar guru tersebut dengan nada marahh

"Hehh annu itu anu bu anu" jawab Reza kebinggungan

"Dasar murid badung kamu, keluar sekarang selama pelajaran saya kamu tidak bole masuk!!!" Tukas guru tersebut

Reza yang malas berdebat dengan gurunya tersebut ia lebih memilih keluar daripaa harus sepanjang pelajaran melihat wajah Adnan

"Awass pinggir lu, gue mau keluar" tugas Reza pada Adnan

"Reza jangan keluar yah, disini saja yah nanti saya bantu bicara ke bu Rara agar kamu ga disuruh keluar" tahan Adnan

"Udah gausah bacot lu, minggir" cetus Reza dengan nada ketus

"Please Reza jangan keluar yah" tahan Adnan lagi

"Rezaaa buruan keluar nunggu apalagi kamu" ujar gurunyaa

"Hehh iya bu" Reza langsung menepis kasar tangan Adnan dan pergi keluar kelas

"Nah anak-anak mari kita lanjut kegiatan belajar kita, dan kalian yang ada di dalam jangan kalian contoh anak badung satu itu gaada etikanya" ujar guru itu dan Adnan menatap tajam kearahnya dan mengepalkan tangannya

'Enak saja bilangi Eza gaada etika, awas aja nanti' monolog Adnan dalam hati

----

Reza keluar dari kelas hal yang pertama dia kunjungi adalah ketoilet disana Reza membasuh mukanya untuk menyegarkan dirinya, saat dengan berjalan menuju koridor sekolah dirinya melihat ada beberapa orang melihat madding kemudian menatap dirinya seolah mengejek tanpa basa basi Reza langsung menghampiri beberapa orang tersebut

"Woiii minggir lu pada" ujarnya yang malah mendapat tatapan sinis

'Dih badboynya parah banget sampe mempengaruhi ketos gitu'

'Gue kira ga berlebihan ternyata norak'

'Ih amit-amit kasihan ketos'

Begitulah kira-kira cemooh yang Reza dengar dan membuatnya semakin binggung dan saat dibacanya madding tersebut betapa kagetnya dirinya disana memberitakan dirinya yang mengatakan bahwasannya dirinya mempengaruhi Adnan sang ketos untuk terlibat dalam tawuran, seketika rahangnya mengeras dan membuatnya mara

"WOIII PERGI LU SEMUA, SIAPA YANG MASANG BERITA GINIAN HAHH" teriaknya di koridor tersebut membuat yang lainnya kaget bukan main

"JAWAB GUE SIAPA YANG PASANG BERITA KAYA GINI HAHH?" Teriaknya sekali lagi

"Ehh ituu--dela kak anak OSIS" ujar salah satu adik kelas disana

Reza yang marah langsung mengoyak berita tersebut dan berjalan keruangan OSIS, disana dia tidak menemukan Dela tetapi anggota OSIS yang lain

"WOII MANA DELA?? MANA??" Teriak Reza di ruang OSIS membuat orang disana binggung

"Hmm ada apa ini?? Kamu kenap Reza tidak ada sopan santun banget datang teriak-teriak" ujar salah satu anggota OSIS disana

"Urusan apa sama lu sopan santun gue, yang gue tanya mana dela??" Tanya Reza lagi-lagi tidak bisa menahan emosinya

"Tenang dulu Reza sebenernya ada permasalahan apa?? Boleh kamu bicarakan?" Tanya anak OSIS itu lagi

Reza sudah mulai tenang dan mulai menceritakan yang sebenarnya disana dan membuat mereka kaget, sejak kapan Dela mempunyai hak untuk mengurusi Madding padahal sudah ada seksi-seksi yang sudah di bagi

"Oh jadi gitu yasudah kami panggil ketos dulu yah biar tau jalan keluarnya gimana" jawab

Dikelas Adnan mengikuti pelajaran sudah tidak serius lagi, tetapi Adnan masih fokus sampai dimana fokusnya terhenti saat ia mendapat notif dari HPnya

Tinggg...

From : Cika

'Nan ke OSIS darurat'

Adnan yang membaca itu langsung permisi kepada guru yang sedang mengajar dikelasnya, Adnan keluar sambil celingak celinguk untuk melihat keberadaan Reza dimana tetapi ia tidak dapat menemukan keberadaan Reza membuat Adnan malas dan dia berjalan ke ruangan OSIS dengan kembali ke ekspresi dinginya

Tokk...Tokkk...

"Asaalamualaikum"

Saat Adnan masuk keruangan OSIS betapa kagetnya melihat Reza disana, Adnan menatap Reza seolah bertanya sedangkan Reza membuang mukanya malas menatap Adnan malas tetapi Adnan ingin bersikap profesional sebagai KETOS dan memulai pembicaraan

"Ehemm Cika, sebenarnya ini ada apa ini?" tanya Adnan dingin

"Jadi gini..." Cika menjelaskan semuanya apa yang dikatakan oleh Reza tadi

Adnan kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Cika barusan, dan menatap kearah Reza senduh tetapi Reza membalasnya dengan malas membuat Adnan menjadi merasa bersalah

"Oke baik, sekarang kalian panggil Dela ke kelasnya bawa kesini agar kita bicaraiin sama-sama" tukas Adnan dan merek bergegas keluar

Disaat yang lainnya keluar Adnan mencoba membuka pembicaraan dengan Reza yang sedari tadi tidak menatap dirinya yang berada disitu

"Hmm Reza, kamu marah sama saya juga yah?" tanya Adnan tetapi Reza tidak menjawabnya

"Reza, tolong jawab saya, apa kamu juga marah sama saya?" tanya Adnan lagi

"Menurut lo gimana, ga mungkin dong Dela anggota lu tau kalau gue tawuran dan lu terlibat kalau bukan dari lu yang cerita ke anggota-anggota lo itu" jelas Reza membara bara

"Oke maafin saya Reza, tetapi benar saya tidak pernah cerita apapun itu kepada siapapun tentang masalah itu pada siapa pun" jelas Adnan

"Alah gausah sok baik deh lu, gue tau lu busuk lu juga deketin gue karena sengaja supaya nama gue makin jelek disekolah ini secara satu sekolah ini banyak yang suka sama lu, kalau lu memang ga senang sama gue biar gue angkat kaki aja dari sekolah ini" marah Reza semakin tidak di kontrol

"Gue gaada pernah niat ngajak lu buat terlibat dan membuat lu jadi sorotan karen ulah bejat gue, tapi sekarang apa gara-gara tingkah lu gue yang kena batunya satu sekolah semakin ga suka sama gue, dan nih lo liat sekarang gimana?" jelas Reza lagi

"Reza, tolong dengarkan saya, saya sama sekali tidak tau mengenai masalah ini, dan saya juga tidak keberatan kemarin karena terlibat perkelahian, dan asal kamu tau saya sejujurnya..." belum selesai Adnan berbicara pintu OSIS ada yang mengetuk

Reza yang melihat siapa yang masuk membuatnya semakin marah dan malas

"Lu perempuan gila, apa maksud lu buat...


Halo, Bonjour, Annyeong
Selamat membaca semua, gimana nih tanggapan kalian tentang chapter ini Harapan thor sih semoga cerinya lebih baik dari sebelumnya yah, dan kalau memang masih belum sempurnya alurnya masih ngebosenin dan asih banyak typo, Thor mrngucapkan maaf yang sebesarnhya yah dan harap memakluminya :)

Oh yah Thor mau mengucapkan terima kasih buat semua Readers setia di lapak Thor thank yo so much atas partisipasi kalian LOPE SEKEBON BUAT KALIAN. Dan buat yang baru baca atau yang MASIH MENJADI PEMBACA GELAP DIHARPKAN BERTOBAT!! Jangan lupa FOLLOW, VOTE, DAN KOMENTAR MEMBANGUN agar Thor lebih baik kedepannya dan kalian bisa tau semisal Thor up chapter terbaru INGAT JANGAN JADI PEMBACA GELLAP

Oke Happy Reading Readers

Salam Hangat

Thor Tampan

Jodoh 100%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang