"Zaaa kenapa melamun heii, makan dong itu makananya sudah datang" ujar Laura yang kini duduk di depan Reza
"Ehh iyaa, kamu juga makan dong" jawab Reza
Semenjak dari dirinya melihat Adnan tadi, membuatnya sedikit marah kenapa bisa Adnan sedekat itu, dan karena Reza malas berlama-lama melihat itu dirinya langsung beranjak pergi ke toko buku lagi
Kini Reza dan Laura berada di tempat makan, karena sedari tadi Reza memikirkan Adnan dirinya sampai-sampai tidak fokus kalau makannya sudah datang
"Hmm Zaa, tapi sebelum itu boleh aku nanya sesuatu?" Tanya Laura ragu-ragu
"Ohh iyaa silakan tanya aja santai aja kok"
"Kan kita sudah dekat lumayan lama, terus perasaan kamu ke aku itu gimana Zaa??" Tanya Laura lagi
"Hmm aku, aku" jawab Reza mengantung tiba-tiba saja bayangan Adnan terlintas dalam fikirannya
'Duh apa gue suka Adnan yah, tapi kalau gue beneran suka masa gue belok'
'Ga gue gasuka Adnan, gue jalani aja sama Laura'
'Tapi gue juga mau sama Adnann, ah bodo fix gue belok' monolog Reza dalam hatinya
"Hmm Laura, maaf sebelumnya gue gaada perasaan lebih buat lu, gue cuma mau pure temenan doang dan gue udah ada seseorang yang gue suka, mungkin ini akan jadi kali terakhir gue sedekat ini dengan lu, jadi sekali lagi maaf yah" ujar Reza panjang
"Taapi Zaa, siapa orang yang kamu sukain tersebut?? Dan kenapa kamu selama 3 minggu kebelakang memberi harapan sama aku Zaa?" Tanya Laura melas
"Iyaa gue tau, tapi gue ga masud lebih gue cuma anggap lu temen gue aja, oh yah ini biar gue yang bayar gue deluan yah nanti lu pesen ojol aja" jelas Reza langsung beranjak dari situ
Laura yang mendapat perlakuan tersebut pun marah dan mengepalkan tangganya lalu menelpon seseorang
"Hallo, ya lakukan sesuai rencana kita"
"...."
"Lakukan apapun itu asal mereka tidak bersama, dan gue akan ikutin arahan lu"
"..."
"Secepatnya"
Tutt..tutt
Panggilan telepon terputus, Laura yang masih merasa marah mengebrakkan meja disana dan membuat dirinya menjadi pusat perhatian di sana
----------
"Assalamualaikum Dad" ujar Adnan masuk kedalam rumah
"Waalaikum- ehhh Farahh, apa kabar sayang" jawab Daddy Adnan tetapi belum pun menyelesaikan salamnya sudah menyapa dan memeluk orang yang sedang berada di sebelah Adnan
"Dadd please, salamnya dulu dijawab"
"Shutt, sudah dzuhur tadi Farah??"
"Sudah dad, tadi mu future berhenti di rest area buat sholat"
"Syukurlah, lalu gimana kabar kamu?" Tanya Daddy Adnan lagi
"Seperti yang ada sekarang dad, i'm fine, how about you?" Tanya Farah sambil melepaskan pelukan daddynya Adnan
"Yah Daddy juga baik, oh yah Daddy sudah ada ruangan khusus membaca yuk ikut dengan Daddy akan Daddy tunjukkan" ujar Daddy Adnan lagi lalu mengajak Farah menuju perpustakaan di rumah mereka
"Sebernya itu anaknya Adnan atau Farah sih, nyebelin" ujar Adnan naik keatas tangga
Tapi saat baru saja naik beberapa anak tangga ada yang memencet bel rumahnya lalu Adnan mengurungkan niatnya naik dan mengecek siapanyang datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh 100%
RandomDISCLAIMER🚨 Cerita ini mengandung BXB/MxM/Gay Story jadi yang HOMOPHOBIC atau semacamnya nyingkirr. Cerita Mengandung BL dan tidak berlandaskan 18++ jadi para pembaca harap bijak. Berganti Judul Bissmillah Halal 100% ➡️ Jodoh 100% ...