Selesai memarkirkan mobilnya pada garasi rumah Sehun pun langsung berjalan menuju ruang gudang yang berada di belakang rumahnya guna mencari barang. Pikirannya sudah memenuhi otaknya sejak di perjalanan tadi.
Membuka satu persatu setiap kotak kardus yang menumpuk, Sehun dengan matanya yang menajam tetap berkonsentrasi demi menemukan barang yang dicarinya tanpa merasa terganggu apapun.
Hingga tanpa sadar bahwa Somi, sang istri sudah berada di sana tengah berdiri di ambang pintu dengan raut wajahnya yang penuh tanya.
"Apa yang sedang kau lakukan? Kau mencari sesuatu?" Tanyanya yang kemudian Sehun pun segera membalikkan tubuhnya menatap sang istri, terkejut.
"O! Kau sudah pulang? Kupikir kau akan menginap di rumah ibu." Ucap Sehun seraya berjalan mendekat pada Somi sambil melepas salah satu sarung tangannya guna menarik tengkuk sang istri untuk mencium kening wanita itu sebagai sapaan seperti biasanya ketika dirinya pulang.
Meski hanya kecupan yang seperti biasanya Sehun lakukan entah mengapa Somi selalu menyukainya.
"Ibu menyuruhku untuk pulang, dia hanya menginginkan cucunya bukan putrinya." Adu Somi merasa kesal.
Sehun yang mendengar itupun hanya terkekeh sebagai tanggapan karena memang seperti itulah ibu mertuanya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku." Ucap Somi kembali pada topik utama.
"Ah itu--aku hanya sedang mencari alat-alat perkemahanku yang dulu pernah kupakai, tapi sepertinya aku lupa meletakkannya di mana." Jawab Sehun.
"Alat kemah? Memangnya kau mau kemah?" Tanya Somi.
"Ani.. aku bermaksud memberikannya pada Baekhyun sebagai hadiah untuk kepindahannya di tempat yang baru, aku dengar halaman rumahnya cukup luas, jadi bukankah bagus jika aku memberikan alat kemahku itu sebagai hadiah? Lagipula aku hanya pernah memakainya sekali dan ku pikir itu pasti masih bagus." Jelas Sehun memberitahu.
Somi pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban mengerti atas jawaban sang suami yang memang bermaksud baik.
"Kalau begitu mau aku bantu mencarinya?"
Sehun pun dengan segera menganggukkan kepalanya cepat sebagai jawaban.
🍁🍁🍁🍁
Kenangan lama tak mudah untuk menghilang ataupun terlupakan. Sekalipun ada, pasti itu hanya sesaat karena jika kenangan itu memanglah kuat maka tak ada gunanya untuk melupakan meski keinginan hati itu ingin walau sejenak.
Dan Kyungsoo jelas merasakannya teramat sangat hingga sekarang. Semua memori ingatan akan kenangan indahnya bersama Yena, sahabat baiknya itu sejak masih sekolah masih terekam jelas sampai sekarang.
Tidak mudah untuk Kyungsoo mampu menjalani kehidupannya kembali setelah kepergian Yena 5 tahun lalu. Siapa yang menyangka jika ini sudah bertahun-tahun lamanya sejak wanita Min itu menutup usianya, semuanya seolah berjalan cepat hingga tanpa sadar sudah selama ini tanpa adanya sosok Yena yang selalu menghiburnya setiap saat.
Kyungsoo memang bukan suaminya, ia hanya teman, sahabat, bahkan mungkin anggota keluarga yang Yena anggap demikian. Bagaimana pun juga kedekatannya dengan Yena jauh lebih kuat. Sebab itulah Kyungsoo paham benar bagaimana perasaan Baekhyun yang justru notabene adalah suaminya yang mungkin sekarang jauh lebih menyedihkan dibanding dengannya.
Tok.. tok..
Ceklek
Mendengar pintu ruangannya itu terbuka maka seketika itu juga Kyungsoo langsung mendongak menatap arah pintu guna melihat siapa gerangan yang tengah menemuinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Spring (Sequel 'YOU') [ TAMAT ]
FanficLet's meet in the next life for my meaningful love.