Peringatan kematian Yena untuk yang kesekian kalinya dalam hidup Baekhyun. Ini bukan sesuatu yang melelahkan ataupun membosankan, hal semacam ini justru sudah menjadi rutinitasnya di setiap tahun namun juga sejarah dalam kehidupannya yang telah berubah menjadi kenangan yang abadi.
"Appa." Panggil Eun hi lirih sambil menaik-narik jas yang dipakainya itu mencoba mencari atensi.
"Ada apa sayang?" Tanya Baekhyun lembut menatap putrinya itu kemudian.
"Eun ha belum juga keluar kamar sejak tadi appa." Ucapnya khawatir.
"Sejak tadi? Kenapa?"
Eun hi hanya menggelengkan kepalanya seraya mengendikkan bahunya tidak tahu sebagai jawaban.
"Eun hi tadi sudah mengetuk pintu kamar Eun ha karena dikunci Eun hi pikir terjadi sesuatu di dalam tapi Eun ha hanya bilang untuk pergi duluan tapi sampai sekarang Eun ha belum juga turun appa." Ucap Eun hi menjelaskan.
"Arraso, appa mengerti. Sekarang lebih baik Eun hi bantu nenek di dapur menata makanannya biar appa yang menemui Eun ha."
"Nde appa."
Setelah melihat putri bungsunya itu berjalan menuju arah dapur bergabung dengan ibunya dan ibu mertuanya Baekhyun pun kemudian berjalan menaiki tangga menuju ruang kamar Eun ha setelahnya tak lupa dengan mengetuk pintu kamar putrinya itu pelan.
Setelah mendengar mendapatkan ijin barulah Baekhyun membuka kamar tersebut pelan dan netranya pun langsung melihat putrinya itu yang tengah duduk di atas ranjangnya sambil menundukkan kepalanya menatap bingkai foto ibunya yang memang selalu Eun ha simpan di kamarnya.
"Sayang." Panggil ayahnya itu lembut seraya berjalan mendekat lalu duduk di tepi ranjang.
"Eun ha merindukan eomma, appa."
Baekhyun terdiam untuk beberapa saat, mencoba menahan tangisnya sendiri di hadapan putrinya berusaha tegar.
"Semua orang merindukan eomma. Tidak hanya Eun ha, appa, nenek, kakek bahkan Eun hi dan juga Junhee oppa, semuanya merindukan eomma. Karena itulah hari ini terjadi, setiap tahun untuk bisa mendoakan eomma di hari istimewanya, sayang."
"Apa eomma selalu datang di hari istimewa ini?"
"Jika Eun ha percaya dan selalu berdoa untuk eomma, tanpa di hari istimewa seperti ini pun eomma pasti akan selalu ada untuk Eun ha dan juga kita semua.---bukankah eomma selalu ada di hati Eun ha?"
"Eomma selalu ada di hati Eun ha, appa."
Baekhyun mengulas senyum hangat mengecup kening putrinya itu sayang.
"Kalau begitu ayo kita berdoa untuk eomma di hari istimewa ini." Ajak Baekhyun sebagai ayah yang mampu meluluhkan putrinya itu sampai berbalas menyambut tangan dengan hangat.
~~~~
Upacara peringatan hari kematian Yena berjalan lancar, tidak hanya keluarga Chanyeol yang hadir di sana, melainkan keluarga Sehun, Kai bahkan sampai Suho pun turut datang.
Ada yang berbeda memang di hari peringatan kali ini, karena semua orang seperti memiliki waktu senggang yang sama demi ikut hadir dalam peringatan kali ini di banding tahun-tahun sebelumnya.
Kai yang memang kembali ke Seoul pasca Saera melahirkan pun ikut hadir meski seorang diri, memutuskan tinggal kembali menetap di Seoul adalah keputusan yang sulit namun juga melegakan karena pada akhirnya dirinya tak perlu merasa sendirian di negara orang sedangkan kawan-kawannya berada di sini selalu menyambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Spring (Sequel 'YOU') [ TAMAT ]
FanfictionLet's meet in the next life for my meaningful love.