14. What's happen?

102 15 0
                                    

Bermaksud menenangkan diri setelah perdebatannya pagi ini dengan sang istri justru mengantarkan rasa bersalah akan diri Sehun yang tanpa sengaja melantangkan suaranya pada wanitanya karena tersulut emosi.

Berulang kali menghembuskan nafas mencoba tenang pun tetap tak bisa benar-benar membuatnya tenang.

Kesalahan terbesarnya ada padanya dan Sehun seharusnya meminta maaf kan? Tapi bagaimana caranya? Ya Tuhan, ia sungguh tak tahu cara terbaik untuk minta maaf terlebih membujuk istrinya itu. Karena ia tahu benar Somi bukanlah wanita yang mudah memaafkan jika sudah di sakiti begitu menyakitkan.

"Astaga, apa yang sudah aku lakukan?" Gumamnya mendongakkan kepala sambil memejamkan mata.

Ddrtt.. ddrrtt..

Getar ponselnya sukses membuat Sehun membuka mata dan segera mengeceknya. Berharap jika orang yang tengah menghubunginya adalah istrinya, Oh Somi.

Namun harapannya langsung pupus kala nama Chanyeol tercetak jelas di layar ponselnya sekarang.

"Wae?" Sapa Sehun dengan malas.

"Ada apa dengan nada suaramu? Kau tak suka jika aku menelponmu?" Tanya Chanyeol ikut kesal.

Sehun hanya memutar matanya malas mendengar ocehan sepupunya itu yang pasti akan mengomel panjang jika sudah kesal seperti sekarang.

"Aku sedang ada masalah.--- jadi ada apa?"

"Akhir pekan besok, bisakah kau datang ke Seoul?"

"Waeyo?"

"Aku dan Hana akan mengadakan pesta ulang tahun pernikahan. Jadi kau sebagai sepupuku harus datang. Arraso?!"

"Kau tadi bertanya padaku dan sekarang kau justru menyuruhku--"

"Pokoknya kau harus datang Oh Sehun."

"Aku harus membicarakan dulu pada Somi."

"Ya baiklah, kabari aku secepatnya jika kau benar bisa."

"Hem." Jawab Sehun bergumam dan setelahnya ia mematikan sambungan teleponnya kemudian.

Menghela nafasnya kasar kembali memejamkan mata. Oh Tuhan, apalagi sekarang? Ini benar-benar membuat Sehun harus memutar otaknya guna berbicara dengan sang istri setelah permasalahan mereka tadi pagi.


~~~~


"Byun Eun ha, Byun Eun hi. Benar kan?" Tebak wanita muda itu sambil menunjuk jarinya bergantian pada sosok kembar di hadapannya saat ini.

"Ibu guru hebat!!" Teriak Eun hi seraya mengacungkan ibu jarinya memuji akan gurunya itu setelah pertemuannya yang kesekian kalinya.

Membedakan Eun ha dan juga Eun hi itu gampang-gampang susah. Mereka terlahir kembar identik dan nyaris tak ada bedanya sama sekali kecuali orang-orang terdekat saja yang memang sangat mengenal keduanya bahkan sejak mereka lahir.

"Jinjjaro? Waa gomawo." Balasnya merasa bahagia tersenyum mengembang.

"Membuang-buang waktu saja." Gumam Eun ha sinis lalu mengalihkan pandang kembali berfokus pada buku pelajaran miliknya yang sempat tak dibaca akibat adiknya yang tadi sempat menariknya untuk sesuatu hal tak penting.

Melihat bahkan mendengar apa yang Eun ha barusan katakan maka saat itu juga ia pun terdiam. Mendekati Eun ha itu cukup sulit, terlebih di saat sifat gadis itu lebih menyukai menyendiri dan diam daripada berinteraksi pada teman-teman di sekitarnya.

Romantic Spring (Sequel 'YOU') [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang