Tidak ada yang memulai berbicara, bahkan ketika 10 menit lebih mereka hanya diam tanpa suara juga tak mengurungkan niat keduanya asik pada dunianya masing-masing.
Duduk saling berdampingan dengan kepalanya yang terdongak melihat bintang. Seolah tak ada yang jenuh meski hanya seperti ini walau berjam-jam sekalipun.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Hyejin membuka suara dengan menolehkan kepalanya kemudian menatap Junhee tersenyum.
"Aku baik. Kau?"
"Seperti yang kau lihat dan tahu. Tidak ada yang berubah kan?" Kekeh Hyejin kembali menatap langit.
'...aku hanya merindukanmu oppa."
Junhee terpaku sesaat mendengar apa yang Hyejin baru saja ucapkan. Sebegitu rindukah gadis ini padanya?
"Kau bisa menelponku jika kau rindu." Jawab Junhee tertawa kecil menanggapi.
"Tapi aku tidak bisa melihat wajahmu."
"Kau harus mencari pacar kalau begitu."
Hyejin tertawa menanggapi menutupi perasaannya yang sedikit merasa kecewa atas jawaban yang Junhee lontarkan barusan. Hanya sederhana namun mampu membuat Hyejin merasa tercubit dalam hati.
"Bagaimana dengan oppa?" Tanyanya menoleh menatap pria itu lamat.
"Mwoga?"
"Apa oppa sudah memiliki kekasih?"
Keduanya sama-sama terdiam, saling menatap lekat dalam beberapa detik sebelum Hyejin justru memutuskan untuk mengalihkan pandangannya menatap lurus ke depan kemudian.
"Aku tahu kau orang yang sangat populer oppa. Jadi tidak mungkin jika kau tidak memiliki kekasih. Benar?"
Untuk beberapa saat Junhee hanya diam menatap gadis Park itu dalam kebingungan dan mengamati Hyejin sambil mengulas senyum manis seolah paham apa yang tengah gadis itu maksudkan padanya.
"Aku tidak memiliki cukup waktu untuk memikirkan tentang hal semacam itu." Jawab Junhee.
"Waeyo? "
"Ada banyak hal yang harus aku lakukan."
"Contohnya?"
Junhee menghela nafasnya sejenak dan mengulum bibirnya berusaha untuk mencari kata-kata yang tepat untuk menceritakan hal yang sebenarnya sudah lama Junhee pikirkan namun tak berani untuk dirinya ungkapkan ataupun ceritakan pada orang lain.
"Aku ingin bekerja paruh waktu." Ucap Junhee jujur. Merasa gugup menantikan tanggapan dari Hyejin yang mungkin saja akan menertawakannya atau mungkin mengejeknya.
Tapi gadis Park itu justru tampak terdiam dan hanya menatap Junhee dalam termenungnya yang mungkin tengah memikirkan sesuatu di dalam otaknya.
"Itu bagus."
"Nde?" Kini justru Junhee yang dibuat bingung seketika, merasa tak percaya akan apa yang dirinya dengar dari mulut gadis itu sekarang.
"Lakukan saja. Tidak ada yang salah dari itu." Ucap Hyejin.
"..tapi apa kau sudah mengatakan ini pada ayahmu?"
Junhee menggelengkan kepalanya pelan. Faktor utama di mana Junhee hanya diam tak berani mengatakan apapun pada ayahnya ya karena dia tak ingin ayahnya itu marah dan menasehatinya hingga berjam-jam. Demi Tuhan itu sangatlah membosankan.
"Aku hanya mengatakannya padamu.---lagipula ini masih rencanaku saja. Belum sampai ke tahap di mana aku berniat mencari pekerjaan."
"Bukankah bagus jika oppa bekerja di kafe ibuku?--- aku rasa ayahmu juga tidak akan keberatan jika kau bekerja di sana."

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Spring (Sequel 'YOU') [ TAMAT ]
FanficLet's meet in the next life for my meaningful love.