13. Park Hyejin

107 16 0
                                    

Setelah mendengar dan tak lama mematikan bunyi alarm dari ponselnya, Baekhyun pun segera bangkit duduk seraya merenggangkan tubuhnya dengan masih setengah memejamkan mata.

Pukul 6 pagi Baekhyun bangun hari ini. Sebenarnya bukan tanpa alasan dirinya bangun sepagi ini di saat jam kerjanya masih ada waktu 3 jam lagi. Namun mengingat hari ini putranya, Byun Junhee akan ujian untuk masuk universitas maka sebagai orang tua tunggal maka Baekhyun mengusahakan dengan segala cara untuk memberikan yang terbaik demi keberhasilan putra sulungnya itu.

Menuruni tangga lalu berjalan menuju arah dapur. Membuka kulkas mengedarkan pandang dalam keterdiamannya sebentar.

Menatap semua jenis bahan di sana, seraya berpikir sesuatu apa yang bisa Baekhyun buat sebagai bekal. Lintasan memori dimana Yena, mendiang sang istri dulu pernah berkata,

"Saat kau kesulitan memasak hanya untuk bekal, maka buatkan saja roti panggang dengan selai strawberry untuk Junhee.-- kau pandai membuatnya sayang."

Seketika itu juga senyum Baekhyun mengembang setelahnya. Yena benar-benar istri yang terbaik dalam kehidupannya, menuntunnya pada setiap apa yang Baekhyun lakukan.

"Gomawo, yeobo." Lirihnya sambil mengambil bungkus roti dan juga selai strawberry.


~~~~


Jihae amat sangat yakin dengan instingnya. Semua dugaan dan kecurigaannya tidak pernah meleset sama sekali selama ini dalam menilai seseorang dan Byun Baekhyun adalah sosok pria baru yang telah membuatnya berpikiran buruk sejak awal pertemuan mereka saat itu.

Sebenarnya apa yang ibunya itu cari dari keluarga Byun? Apa harta? -- ayolah keluarganya juga tak melarat-melarat amat. Bahkan dirinya masih cukup mampu membeli barang-barang mewah jika ibunya itu minta dan jangan lupakan ayahnya juga memiliki sebuah perusahaan walau tak sebesar seperti milik keluarga Byun yang ada di mana-mana.

Tapi jika ini bukan karena harta maka Jihae harus menyelidikinya lebih jauh lagi. Ingatan dimana ia mendengar pria itu sempat mengatakan sayang pada seseorang di teleponnya maka Jihae sukses menaruh kecurigaan mendalam jikalau Baekhyun memang telah memiliki seorang wanita lain yang mungkin orang tuanya tak mengetahuinya sama sekali.

Astaga, itu akan menjadi seru jika Jihae bisa mengungkapkannya yang mana justru akan membatalkan rencana perjodohan ibunya itu dengan Baekhyun.

"Ini akan sangat menyenangkan." Ucap Jihae menyeringai penuh rencana.




🍁🍁🍁🍁




Suasana semacam ini sebenarnya tidak lagi aneh untuk Junhee lihat dan rasakan. Ayahnya yang terkadang dalam kondisi berantakan namun tetap muda seperti bukan orang tuanya.

Ya Tuhan, memangnya sejak kapan ayah Junhee itu terlihat tua? Terkadang Junhee sendiri saja heran dengan wajah ayahnya yang sama sekali tak menua. Meski ia akui pasti faktor usia ayahnya itu tak berdampak pada wajahnya melainkan pada sesuatu seperti informasi yang tak pernah ayahnya itu ikuti lagi. Hingga dengan kurang ajarnya Junhee sering menilai jika ayahnya itu pria yang kolot. Astaga!

"Tidak ada yang benar-benar tertinggalkan?-- alat tulis? Buku? Ah! Papan ujian, kau tidak lupa membawanya kan?" Tanya Baekhyun heboh dengan fokus matanya dengan sesekali menoleh pada putranya itu yang justru terlihat amat sangat tenang.

Junhee menghela nafasnya mencoba sabar, ayahnya itu orang yang panikan jika sudah menghadapi situasi anak-anaknya seperti ini.

"Appa.. coba tarik nafas panjang, lalu hembuskan pelan-pelan." Jawab Junhee tenang dengan gerakan tubuh juga tangannya mempratekkan.

Romantic Spring (Sequel 'YOU') [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang