Jihae membanting pintu mobilnya setelah selesai parkir lalu berjalan masuk sambil menghentak-hentakkan kakinya penuh amarah menuju kamarnya. Bahkan kakaknya iparnya yang tadi sempat dilewatinya saja tak ia sapa apalagi ibunya yang sudah tersenyum mengembang menyambut kepulangan putrinya itu.
"Apa dia baru saja mengabaikanku?" Tanya ibunya itu.
"Sepertinya Jihae sedang ada masalah eomma." Jawab Naeun sambil meletakkan cangkir keramik berisi teh yang baru selesai di seduhnya.
"Tapi haruskah dia mengabaikan sapaku? Ibunya sendiri? --- Dasar anak kurang ajar." Geramnya menjadi kesal.
Jihae membanting pintu kamarnya seketika tak peduli orang-orang rumah akan berteriak padanya atau bahkan memakinya, itu tidak sebanding dengan apa yang sudah ia tanggung atas rasa malu dan juga rasa amarah yang menguar karena pria duda bernama Byun Baekhyun.
"SIALAN!!" geramnya berteriak.
~~~~
Setelah mengantar putri kembarnya masuk ke dalam kamar masing-masing dan juga memastikan Junhee sudah bersiap untuk tidur, tugas terakhir yang biasa Baekhyun lakukan adalah mengucapkan kata selamat malam lalu mematikan lampu kamar sebelum Baekhyun menutup rapat pintunya.
Rutinitas malam yang sudah biasa Baekhyun lakukan. Senyum merekah memandang anak-anaknya dan akan terganti sendu kala ia sudah masuk ke dalam kamarnya.
Berjalan ke arah nakas mengambil bingkai foto Yena di sana yang sengaja Baekhyun pajang sebagai teman tidurnya setiap malam.
"Yeobo, apa kau baik-baik saja di sana? --- anak-anak sudah mulai dewasa sekarang. Junhee bahkan sudah ujian masuk universitas. --- kau takkan menyebutku pria tua kan?" Ucapnya terkekeh berbicara sendiri memandang foto sang mendiang.
"..katakan padaku jika aku sudah menjadi ayah yang hebat, sayang."
Ulasan senyum mengembang dari bibir Baekhyun selalu menjadi penutup manis setiap kali pria Byun itu bercerita walau hanya memandang foto Yena lama.
"Jalja." Ucap Baekhyun dengan meletakkan kembali bingkai foto itu ke atas nakas dan mulai bersiap untuk pergi tidur setelahnya.
🍁🍁🍁🍁
Undangan pesta perayaan ulang tahun Chanyeol dan Hana benar-benar berlangsung megah dan juga meriah. Tidak hanya dari kalangan teman-teman lama dan dekatnya saja yang datang namun juga dari rekan kerja bahkan para pebisnis ternama yang menjadi kawan Chanyeol pun ikut hadir di sana.
Kai dan Saera seharusnya datang bahkan keluarga Kim itu adalah orang pertama yang Chanyeol dan Hana undang. Sayangnya Kai dan Saera tak bisa hadir lantaran ada urusan pekerjaan yang tak bisa ditinggalinya dan juga Ruhee, putranya yang tengah menghadapi ujian akhir di sekolahnya.
"Kau ini dari mana saja? --- acaranya 2 jam lagi akan dimulai." Sarkas Hana setelah melihat suaminya itu yang baru saja masuk kamar dengan nafas yang memburu.
Oh jangan lupakan pakaiannya yang sudah setengah basah seperti masuk ke dalam kolam. Meski Hana ragu jika suaminya itu benar-benar masuk kolam seperti tebakannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.