Part 9

6.7K 840 33
                                    

"Periksa semua CCTV yang ada digedung ini”

Mew masuk ke ruangan control gedung dan meminta karyawan disana agar menunjukan semua CCTV yang ada. Sudah hampir satu jam berlalu, Mew masih belum berhasil menghubungi Gulf. Selang beberapa saat setelah Gulf pamit pergi ke mini mart, Mew berinisiatif menyusulnya namun Gulf tidak ada disana. Ia juga sudah mencoba menghubungi ponsel Gulf, namun tidak ada jawaban.

“Itu dia!” Mew menunjuk pada layar.

Dalam rekaman itu terlihat Gulf sedang mengikuti seorang wanita dan berjalan masuk ke tangga darurat. Tak hanya Gulf, ternyata ada satu lagi pria yang mengendap perlahan mengikuti kemana Gulf dan wanita itu pergi.

“Dia, Eric. Marketing Manager” Jelas Dareen.

Sialnya, rekaman CCTV yang bisa mereka lacak hanya sampai pintu tangga darurat saja karena selebihnya tidak ada lagi CCTV yang terpasang disana. Tak ingin hal buruk terjadi, Mew segera berlari dan mencari keberadaan Gulf. Dareen segera meminta beberapa penjaga agar membuat pengawalan untuk Mew.

☀️🌻

“Turunlah. Berbahaya jika kau terus berada disana”

Gulf berusaha merayu wanita yang sedang menangis dihadapannya ini untuk turun dari tepi tembok yang dinaikinya. Ia tampak begitu frustasi dan sekarang bukan waktu yang tepat bagi Gulf untuk banyak bertanya. Yang Gulf inginkan hanyalah agar wanita itu selamat terlebih dahulu.

“Kau akan membuat keluarga mu sedih jika nekat bunuh diri seperti ini”

“Turunlah..”

“Kau berharga..”

“Kau kuat..”

“Kau sudah sampai dititik ini dan aku yakin jika kau bisa melewatinya”

Gulf mengangkat kedua tangannya dan menunggu wanita itu untuk menggapainya. Berusaha memberikan senyuman dan menyemangati wanita itu. Usahanya tak mengkhianati hasil, wanita itu menggapai tangan Gulf yang langsung sigap membantunya turun.

“Anak baik.. Aku tau jika kau pasti bisa” Gulf memberikan pelukan dan menepuk lembut punggungnya. Mendiamkan wanita itu dan membiarkannya agar tenang.

Setelah beberapa menit berlalu,

“Kau sudah tenang?” Gulf melepaskan pelukannya.

Wanita itu mengangguk pelan.

“Boleh aku tau nama mu?”

“Ara”

“Nama yang lucu. Lalu, apa yang terjadi kepada mu?”

Gulf mengajak Ara untuk duduk disalah satu bangku yang tersedia disana. Tidak terlalu menuntut, Gulf memberikan waktu bagi Ara untuk bercerita. Mendengarkannya dengan perlahan tanpa sekalipun berniat untuk menyelanya.

“Malam itu aku melihat Rosa dan Eric”

“Pria yang melakukan pelecehan kepada mu dulu?”

Ara mengangguk.

Eric, Marketing manager yang merupakan atasan Rosa dan Ara. Pria brengsek yang ternyata sudah melakukan banyak pelecehan terhadap banyak karyawan wanita yang bekerja dibawahnya. Beberapa yang tidak tahan dengan perlakuan Eric memilih untuk berhenti dan sebagian lagi memilih untuk memendam semuanya sendiri. Semua terpaksa karena Eric memiliki kuasa dan mereka membutuhkan pekerjaan itu.

“Malam itu aku ada disini untuk menghindari pesta karena aku tidak menyukai keramaian. Dan aku melihat Rosa dan Eric sedang bertengkar”

Ara menarik nafas panjang. Sepertinya cerita selanjutnya akan sulit untuk dilanjutkan.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang