Part 26

5.1K 719 87
                                    

“Apa Gulf masih ada dihati mu?!”

Kei sudah menahan amarahnya sejak sepulangnya mereka dari rumah sakit dan memilih untuk menumpahkannya setelah mereka tiba diapartment Mew. Ia yakin Mew belum sepenuhnya terpengaruh oleh cairan yang pernah ia berikan sebelumnya. Itu bisa terlihat dari bagaimana dalamnya pandangan mata Mew terhadap Gulf saat dirumah sakit.

“Kau milik ku, Mew. Bukan dia!”

Mew hanya terdiam dan tidak terlihat ekspresi apapun diwajahnya.

“Aku akan menjadi satu-satunya orang yang pantas untuk berdiri disamping mu”

Kei membutuhkan lebih dari sekedar Mew berada disampingnya. Ia juga ingin dicintai oleh Mew. Oleh karena itu, Kei bermaksud untuk memberikan kembali cairan itu kepada Mew. Menambah dosisnya, maka Kei berpikir Mew akan semakin jatuh ke dalam pelukannya.

Menjalankan aksinya, Kei menyerahkan segelas air putih yang sudah dicampur dengan cairan yang selama ini tergantung dilehernya. Dari jarak dekat, Kei bisa melihat dengan matanya sendiri Mew menenggak minuman itu hingga habis tak bersisa. Menunggu beberapa saat, Kei berharap agar cairan itu segera bereaksi.

“Aku akan pergi mandi” Tidak ada yang berubah, Mew tetap dingin seperti biasanya. Ia beranjak dari duduknya dan melangkah pergi ke kamar mandi.

Kei kembali gelisah. Ia hampir gila mengingat cairan yang ia miliki masih sisa sedikit. Tanpa Kei sadari, ia jatuh semakin dalam ke lubang yang ia gali sendiri dan tidak tau apakah ia masih bisa keluar dari sana atau tidak nantinya.

“Kei..”

“Ya!” Begitu cepatnya Kei merespon panggilan Mew.

Pertama kalinya, Mew memanggil namanya dan ia tersenyum!

“Bagaimana jika kau menyiapkan makan malam?” Pinta Mew.

Kei yang begitu senang, segera meng-iya-kan permintaan Mew. Berjalan ke arah kulkas, Kei mencari bahan-bahan makanan yang mungkin bisa ia olah menjadi makanan lezat. Ia tidak akan mengecewakan Mew kali ini.

“Apa yang kau masak?” Mew tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Kei.

Jantung Kei berpacu dengan cepat saat Mew berada sangat dekat dengannya. Bahkan Kei bisa mencium bau harum yang keluar dari tubuh Mew yang baru saja selesai mandi.

“Aku membuatkan mu steak. Kau suka?”

“Aku menyukai apapun yang kau buat”

Kei hampir saja tak sanggup menopang kedua kakinya untuk berdiri tegak. Tubuh gemetar saat dipandangi oleh Mew yang berdiri tak jauh darinya berdiri sekarang. Pria itu terlihat begitu tampan dengan rambutnya yang masih basah dan dibiarkan sedikit acak-acakan karena hanya disisir menggunakan jari tangannya.

Demi apapun, malam ini adalah malam yang paling membahagiakan bagi Kei.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Kei ketika Mew menyuapkan suapan pertama ke mulutnya.

"Sangat enak" Puji Mew yang tentunya kembali membuat perasaan Kei melayang.

Tidak sedetik pun Kei mempalingkan pandangan dari pria tampan yang sedang menikmati makanannya itu. Akhirnya, Kei berhasil. Mew kali ini sudah luluh dalam genggamannya. Mew akan menjadi miliknya, seutuhnya. 

Satu kali lagi, Kei akan memastikan kembali akan hal itu.

"Mew.." Kei menarik tangan Mew dan menggenggamnya.

Kei berdeham pelan, "Kau mencintai ku?"

"Tentu, aku mencintai mu"

Kei masih menatap tajam kearah Mew dan, "Buktikan.. Buktikan jika kau sungguh mencintai ku"

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang