Part 19

5.4K 751 35
                                    

TOK TOK..

“Masuklah..”

Kei masuk ke ruang kerja Mew. Ia datang untuk meeting mereka yang akan diadakan siang ini.

“Ku kira Gulf ada disini” Kei bertingkah seakan-akan ia sudah sangat akrab dengan Mew.

“Gulf? Ia sedang ke bandara menjemput kakaknya”

“Sungguh? Tapi tadi aku melihatnya berhenti tak jauh dari sini”

Mew mengernyitkan dahinya, “Untuk apa Gulf berada disekitar sini?”

“Coba lihat ini” Kei menyodorkan ponselnya kepada Mew.

Deg!

Jantung Mew seketika berpacu dengan begitu cepatnya saat melihat siapa sosok yang tertangkap oleh kamera ponsel Kei.

Ya! Gulf terlihat sedang tersenyum kepada seorang pria dihadapannya.

“Kenapa kau mengambil foto orang sembarangan?” Raut muka Mew terlihat begitu keras.

Tentu saja ada alasan yang tidak baik, kenapa Kei mengambil foto Gulf sedang bersama dengan pria lain. Ia ingin Mew tau jika Gulf sudah bertemu dengan pria lain dibelakangnya. Karena jika terjadi keributan nantinya, maka Kei-lah yang akan menerima keuntungan dibalik itu semua.

Namun sayangnya, respon yang Mew berikan tidak sesuai dengan harapannya.

“Bukan.. Itu.. Aku hanya ingin memastikan apakah benar itu Gulf. Bisa saja aku salah karena baru pertama kali berjumpa dengannya” Lidah Kei sepertinya sudah terlatih untuk berbohong.

Mew sendiri berusaha menahan emosi dan cemburunya. Ia sudah berjanji kepada Gulf untuk mempercayainya dan akan lebih baik jika ia bertanya langsung akan apa yang terjadi. Mew yakin, ada alasan dibalik itu semua.

Jika saja ia tidak harus menghadiri meeting, detik itu juga ia akan segera mendatangi Gulf untuk mencari tau.

Untuk mempersingkat waktu, Mew segera meminta team-nya untuk memulai meeting mereka hari ini. Menyingkirkan permasalahan pribadinya, Mew bisa dengan sangat baik memfokuskan dirinya untuk pembahasan yang sedang berlangsung.

Namun sebuah kebisingan terjadi diluar ruangan meeting,

“Aku harus menyampaikannya. Barusan ada telepon yang mengabari jika tunangan Tuan Mew terlibat kecelakaan” Seorang operator wanita meminya ijin kepada penjaga untuk masuk kedalam ruangan.

“Tuan Mew tidak memiliki tunangan, mungkin itu hanya telepon main-main. Lagipula ini adalah meeting penting. Kau mungkin akan dipecat jika mengacaukannya”

Benarkah? Tapi bagaimana jika itu benar?”

“Jika itu benar, maka ia akan menelpon lagi. Saat itu tanyalah siapa namanya”

Operator wanita itu terpaksa kembali ke ruangannya.

Selang setengah jam, panggilan itu kembali masuk.

Apa kau sudah menyampaikan pesan ku? Kenapa Mew sampai saat ini masih belum bisa dihubungi?”

“Maaf, tapi jika bole tau, dengan siapa ini?”

“Aku Mamanya Mew”

Deg! Kepanikan melanda saat tau siapa yang menelpon.

“Maaf Nyonya.. Akan segera saya sampaikan” Tanpa sadar wanita itu membungkuk-an badannya.

“Apa begitu sulit bagi mu untuk menyampaikan pesan ku?”

“Bukan begitu. Tadi saya sudah ke ruangan meeting, namun ditahan oleh penjaga disana. Mereka takutnya ini hanyalah telepon main-main karena setau mereka Tuan Mew belum memiliki tunangan”

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang