Part 37

5K 691 59
                                    

“Aku tiba-tiba ingin makan ramen”

Gulf tak lupa menghubungi Mew selepas kerja dan menunggunya dengan manis di bus stop. Hari ini Gulf merasa begitu lelah meskipun tidak terlalu banyak pekerjaan yang ia lakukan.

Dan tiba-tiba saja Gulf ingin makan mie dengan kuah panas. Mungkin ditambahkan telur setengah matang akan membuatnya lebih nikmat lagi. Ia bahkan menelan ludahnya sendiri membayangkan betapa nikmatnya makanan itu.

Tak lama berselang, kembali mobil mewah itu menjemputnya.

Dengan sigap Mew turun untuk membukakan pintu bagi kekasih tercintanya itu, “Hari mu menyenangkan?”

Gulf hanya mem-pout-kan bibirnya dan masuk ke dalam mobil.

“Phi, aku mau makan ramen”

“Tentu, sayang” Mew mencubit gemas pipi Gulf yang semakin berisi.

Gulf menghela nafas dan Mew menyadarinya.

“Tempat kerja mu tidak menyenangkan?”

Gulf menggeleng, “Bukan itu. Tapi ada yang mengganggu pikiran ku.”

“Ceritakan. Aku akan mendengarkannya” Mew menarik tangan Gulf untuk digenggam. Ia memilih untuk menyetir dengan satu tangan. Namun jangan khawatir, Mew sudah ahli dalam hal itu.

“Sebagai pimpinan, apa kau mengenal semua karyawan mu?”

“Tentu tidak. Aku memiliki ribuan karyawan, Gulf. Hanya beberapa petinggi penting saja yang sering berurusan dengan ku. Tapi kenapa?”

“Pantas saja. Pho juga pasti seperti mu. Kalian tidak akan tau jika ada bully yang terjadi diantara karyawan”

Bully? Apa ada yang berani mengganggu mu?”

“Bukan mengganggu ku. Tapi ada seorang manager yang menyebalkan di divisi ku”

Gulf mulai menceritakan siapa Marco sebenarnya dan gosip yang ia dengar tentang bagaimana Marco melakukan kekerasan terhadap rekan kerjanya.

“Apa sudah ada bukti jika benar ia yang melakukannya?”

Gulf menggeleng, “Sepertinya ada yang membantunya untuk menutupi itu. Kau tau, bahkan ia berani menggunakan nama keluarga ku, Phi”

“Maksud mu?”

“Semua orang disana, taunya Marco itu adalah saudara dekat Traipipattanapong. Bagaimana bisa? Aku saja tidak mengenalnya”

“Bisakah kau tidak terlalu terlibat dengannya? Aku akan mencari tau siapa dia sebenarnya”

Gulf berdecak, “Aku tau. Tapi aku tidak suka dia. Dia bahkan memarahi ku tadi”

“Dia kenapa?!” Geram Mew. Siapa pria yang sudah berani memarahi Gulf-nya. Bahkan ia sendiri tidak berani berbicara dengan nada tinggi kepada Gulf.

“Dia mengatakan jika aku berbicara hanya berdasarkan teori. Ckk.. Pria itu memang brengsek”

Mew mengetatkan rahangnya dan wajahnya berubah merah, menahan emosi yang membuncah pada dirinya saat ini. Siapapun tidak ada yang boleh menyakiti Gulf-nya meskipun itu hanya melalui kata-kata. Ia segera mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi Dareen.

“Cari tau siapa Marco. Ia bekerja di perusahaan milik Pho Gulf”

Hanya satu penggal nama? Nama keluarga nya? Kau tau ada ribuan karyawan disana”

“Itu tugas mu untuk mencari tau” Detik itu juga Mew mematikan teleponnya. Ia yakin jika Dareen pasti sedang mengumpat kepadanya.

Mobil Mew akhirnya memasuki sebuah restoran jepang yang terlihat mewah bahkan dari luar gedungnya dan segera berhenti untuk memarkirkan mobilnya.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang