Part 45 🔞

5.9K 632 51
                                    

"Apa yang kau tertawakan?"

Mew melihat Gulf sudah menyelimuti dirinya dari kaki hingga sebatas leher, menyisahkan kepalanya saja. Ia sendiri pun baru saja selesai membersihkan badannya selepas acara pernikahan mereka.

"Hehe.. Tidak ada" Jawab Gulf sambil tetap terkekeh.

"Apa yang kau sembunyikan dibalik selimut itu?"

Gulf menggeleng dengan wajah gelinya.

"Oke.. oke.. sekarang ayo tidur"

"Tidur?? Kenapa?" Protes Gulf.

"Kau harus istirahat. Bukankah tadi perut mu sakit karena terlalu banyak berdiri?"

"Tapi ini malam pertama kita.."

"Aku tau.. tapi kandungan mu.."

"Terserah kau saja" Gulf menarik selimut hingga menutupi kepalanya sekarang. Ia begitu kesal dengan Mew yang ingin melewatkan malam pertama mereka.

Mew tau jika Gulf-nya sedang merajuk dan tentu saja Mew tau apa yang Gulf inginkan karena ia pun sama seperti itu.

Hanya saja, dengan kehamilan Gulf yang sekarang dan juga aktifitas yang sudah mereka jalani seharian ini membuat Mew takut akan membahayakan Gulf nantinya.

"Kau marah pada ku, sayang?" Mew memeluk Gulf yang sedang bersembunyi dibalik selimut.

Gulf diam tak menjawab.

"Aku hanya takut kau kelelahan" Mew bergerak mencoba masuk kedalam selimut.

Tapi, sesuatu yang tak terduga terjadi..

"Gulf.. Ka--u..." Mew menemukan sesuatu dibalik sana dan itu sangat membuatnya tercengang. Ia mendapati Gulf sudah polos tanpa sehelai benang pun dibalik selimutnya.

"Kau melakukan ini untuk menggoda ku?" Mew tak dapat menyembunyikan siratan bahagia pada wajahnya.

"Jangan bicara. Aku marah pada mu" Gulf mengeluarkan separuh wajahnya dari balik selimut. Menampakan matanya yang mendelik tajam kearah Mew.

Tiba-tiba, Mew bangun dan memposisikan tubuhnya berada diatas Gulf dengan hati-hati pastinya. Ia tidak ingin menyakiti Gulf dan bayi dalam kandungannya.

Mew mencoba mencium Gulf, namun tidak berhasil. Dengan cepat Gulf mempalingkan wajahnya ke arah berlawanan.

"Cium aku.." Pinta Mew.

Mew memposisikan wajah Gulf menghadap tepat kearahnya, "Cium aku, sayang.." Dan ia segera menempelkan bibirnya diatas bibir merah kenyal milik Gulf.

Tak berbalas, Mew melakukan segala cara agar Gulf balik menciumnya.

"Aahh--hh" Desah Gulf saat lidah Mew berhasil menyusup masuk dan memberikan gigitan kecil pada bibirnya.

Mew bergerak dan menyingkap selimut yang menutupi tubuh Gulf, menampakkan pemandangan indah yang tidak akan pernah membuat Mew bosan menjelajahinya.

"Kau sudah siap untuk ku?" Bisik Mew ditelinga Gulf sembari tangannya asyik menjelajahi tiap inchi tubuh indah itu dan berhenti pada sesuatu yang menegang dibawah sana.

"Aku sudah siap sejak tadi, kau saja ya--ngg-- Hmmphh" Mew segera melumat bibir Gulf yang mengoceh kepadanya.

Tak hanya bibir yang bermain, kini tangan Mew juga bermain di puting Gulf bergantian kiri dan kanan. Ia tau dimana saja titik ransang yang Gulf miliki.

Seperti sekarang ini, dimana bibirnya beringsut turun dan mulai meninggalkan jejak disepanjang area telinga dan leher Gulf.

"Aku akan melakukannya dengan perlahan" Ujar Mew sembari membuka bathrope-nya. Ia sendiri juga tidak mengenakan apa-apa lagi dibalik sana.

"Tidak.. Lakukan seperti biasanya" Gulf menarik jemari tangan Mew dan meletakkan di lehernya.

Disetubuhi dengan sedikit kasar semakin membuat birahi Gulf memuncak bahkan ia mampu mencapai klimaksnya dengan cepat saat Mew mencengkram lehernya dengan kuat. Sensasi sakit, sesak dan nikmat membaur menjadi satu.

"Katakan jika aku menyakiti mu"

Gulf mengangguk.

Mew memberikan rangsangan kecil sebelum memasuki Gulf, setidaknya itu akan mengurangi rasa sakit saat ia memasukinya nanti.

"Masuki aku, Phi.." Ujar Gulf sedikit tidak sabaran.

"As u wish, baby.."

Mew melebarkan kaki Gulf dan mulai mengarahkan penisnya untuk masuk. Perlahan dan..

"Aakkhh.. Sa--kitt" Erang Gulf saat Mew menghentakan penisnya masuk dalam satu kali hentakan.

Mew kali ini tidak memberikan waktu bagi Gulf untuk beristirahat. Ia segera menghujam penisnya sampai pada titik kenikmatan Gulf. Aksinya berhasil membuat Gulf bergelinjangan nikmat dan mulutnya tak berhenti mengeluarkan erangan nikmat.

"Aku sepertinya aka---nn.. Aakhh-- " Gulf hampir sampai. Tangannya hendak menggapai penisnya sendiri namun ditepis oleh Mew. Ia-lah yang akan membuat Gulf mencapai klimaknya.

"Hmmpp---hh.. Akuu--" Gulf berhasil mencapai klimaks pertamanya.

Tapi Mew tak berhenti sampai disitu, ia kembali menghentakan kejantanannya.

"Phii.. pelan pe--laan.. Aakkhhh" Gulf kewalahan saat Mew menghujamnya dengan begitu ganas. Yang bisa ia lakukan hanyalah mencengkram kuat lengan Mew yang berada disisi kanan kiri tubuhnya.

"Kau menyukainya..Haahh.."

Gulf hanya mengangguk.

"Kata--kann.. Hoshh.. Hosh.." Ujar Mew dengan nafas beratnya.

"Iya.. Hmmpp--h.."

"Iya apa?" Mew memberikan cekikan ringan pada leher Gulf.

"Aku-- Ahhh.. Me--nyu--kainya.." Gulf mulai tercekat dengan cengkraman tangan Mew pada lehernya dan ia hampir mencapai klimaksnya kembali.

Mew membungkukkan badannya dan melumat bibir Gulf tanpa melepaskan tangannya pada leher Gulf. Dan gerakan pinggulnya saat ini semakin tidak beraturan.

"Aaakkhh.. Phiii Meewww.. Akuu"

"Aku juga.. keluarkan bersama.." Hentakan terakhir dan Mew mengeluarkan cairan hangatnya didalam.

Mew turun untuk mengambil kain yang sudah dibasahinya dengan air hangat. Kain itu akan digunakannya untuk membersihkan tubuh Gulf yang saat ini sedang terbaring lemas diatas ranjang.

"Phi.."

"Hmm.. Kenapa?"

"Bagaimana jika tubuh ku berubah setelah aku melahirkan nanti?"

"Aku tidak akan mempermasalahkan itu"

"Bagaimana jika aku menjadi pria gendut dengan perut buncit?"

"Lalu kenapa? Kau tetap adalah Gulf. Papa dari anak-anak ku"

"Papa? Kalau begitu, aku akan memanggil mu daddy.. Kau suka dengan panggilan itu?"

"Tentu saja"

Selesai membersihkan tubuh Gulf, Mew beranjak untuk mengambil piyama mereka yang ada dilemari dan memberikan satu untuk Gulf.

Bukannya menerima, Gulf justru menggelengkan kepalanya.

"Kau akan kedinginan nanti" Seru Mew.

"Phi.. " Gulf menyunggingkan seringaiannya.

"Kenapa?"

"Sekali lagi.."

"Hah?" Bukannya tidak tau, Mew hanya sedikit kaget saja.

"Emmm.. Ayo lah.." Rayu Gulf dengan wajah memelasnya.

"Gulf.. kau akan kelelahan.."

Gulf menggeleng, "Daddyy.. Ayoo lahh.." Ia mengeluarkan rayuan mautnya.

Dan tentu saja, Mew tidak pernah tahan akan sisi manja Gulf ini.

"Jangan salahkan aku jika besok tubuh mu kesakitan saat bangun"

To be continue..

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang