Part 17

6.2K 761 81
                                    

“Mew, masuklah”

Pagi ini Mew dan Dad sedang ada jadwal meeting bersama dengan partner baru mereka. Berniat membuka usaha baru dibidang makanan dan minuman, akhirnya Dad menemukan orang yang bisa mereka ajak untuk bekerja sama. Seorang pria keturunan Jepang yang sudah paham dengan industri makanan dan minuman.

“Kenalkan, Tuan Akira” Dad mengenalkannya kepada Mew.

Mew segera menjulurkan tangannya untuk memberikan salam hormat dan disambut hangat oleh Tuan Akira.

“Kau memiliki putra yang sangat tampan. Pantas saja putri ku selalu bersemangat saat bercerita tentang mu”

Mew hanya tersenyum mendengar pujian yang sudah sangat sering didengarnya itu. Setelah perkenalan pembuka, mereka mulai membicarakan bisnis baru yang akan segera mereka bangun nantinya.

Mew mengamati dengan serius perihal perencanaan itu karena nanti ia-lah yang akan terjun secara penuh ke dalam bisnis tersebut. Dad memberikannya kepercayaan sebagai putra semata wayang keluarga Jongcheveevat.

“Nanti putri ku akan membantu mu”

Pintu ruangan itu terbuka dan masuklah seorang wanita cantik dengan tinggi semampai dan kulit putihnya yang bersih merona. Sangat cantik, layaknya boneka.

“Panjang umur. Ini putri ku, Keiko yang ku bicarakan tadi”

Keiko berjalan menuju meja mereka dan segera memperkenalkan diri kepada Dad dan tentu saja Mew. Ia sudah sejak dulu begitu menggilai Mew dan bahkan ia berteriak histeris saat ayahnya memberitahukan jika perusahaan mereka akan bekerja sama dengan keluarga Jongcheveevat. Yang artinya, Keiko akan memiliki banyak kesempatan untuk berjumpa dengan Mew kedepannya.

“Aku sangat senang bisa diberi kesempatan bekerja sama dengan anda, Tuan Mew”

“Panggil saja aku Mew”

“Kalau begitu, kau bisa memanggil ku Kei”

Pembahasan mereka menghabiskan waktu yang cukup lama hingga tak terasa sudah memasuki waktu makan siang. Dad dan Tuan Akira hendak makan siang bersama dan menawarkan kepada Kei dan Mew untuk pergi bersama. Namun ajakan itu ditolak karena Mew sudah janji dengan Gulf untuk pergi beberapa keperluan mereka liburan akhir pekan ini.

“Aku harus menyusul Gulf, Dad. Kami janji untuk bertemu pusat perbelanjaan ku”

“Kalau begitu, apa aku boleh menumpang mobil mu? Aku memang berencana ke sana siang ini” Timpa Kei yang tentu saja hanya alasan agar bisa lebih lama lagi bersama dengan Mew.

Mew hendak menolak tapi ia merasa tidak enak saat Tuan Akira meminta agar Kei diijinkan untuk ikut dengan mobilnya. Dengan berat hati akhirnya Mew menyetujui. Dan sepanjang perjalanan itu, Kei tak henti-hentinya menceritakan bagaimana kagumnya ia akan ketenaran Mew dan juga kagum atas keberhasilan Mew mengelolah perusahaan diusianya yang masih terbilang muda.

“Sepertinya kita akan sering bertemu setelah ini” Ujar Kei saat Mew menghentikan mobilnya di lobby.

Mew masih bersikap sopan karena bagaimana pun untuk kedepannya Kei akan menjadi partner kerjanya untuk jangka panjang. Meskipun saat ini ia sudah merasa jengah akan tingkah laku Kei yang terus menempel kepadanya.

“Apa kau masih ada waktu untuk makan siang bersama?”

“Maaf, aku harus bertemu seseorang”

“Apa Gulf itu teman mu?” Kei sangat ingin tau perihal kehidupan pribadi Mew.

“Bukan. Tapi aku kekasihnya” Pertanyaan itu dijawab langsung oleh Gulf yang tiba-tiba muncul diantara mereka.

Beberapa menit lalu Mew mengirimkan pesan kepada Gulf jika ia sedang dalam perjalanan menuju ke sana. Dan timing Gulf sangat tepat, saat ia tiba disana Mew baru saja turun dari mobilnya.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang