Part 5

6.7K 791 30
                                    

“Tunggu, aku  ingin bicara!”

“Tidak ada lagi yang bisa dibicarakan. Pergi dari sini”

Bright menghadang Gulf didepan pintu masuk café saat Gulf hendak masuk dan membukanya pagi ini. Sepertinya Bright sudah menunggunya sedari tadi. Gulf yang sudah terlanjur muak melihat muka Bright sehingga ia mendorongnya menjauh dari hadapannya.

“Kita masih bisa memperbaiki semuanya, Gulf”

“Kita? Setelah kau mengacaukan semuanya?”

“Disini tidak sepenuhnya salah ku. Kau juga bermain dibelakang ku bukan?” Bright ternyata masih tidak berubah. Selalu ingin menang sendiri dan sekarang ia mulai meyudutkan Gulf.

“Aku tidak pernah bermain dibelakang mu!” Geram Gulf.

“Pria itu? Pria yang mencium mu didepan mata ku. Bukankah kau selingkuh dengannya?”

“Tutup mulut mu. PERGI DARI SINI” Gulf sudah mencapai batas sabarnya. Meneriaki Bright membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang yang melintas disekitar mereka.

“Kau tau hanya aku yang bisa menerima mu, Gulf”

“Kenapa? Karena aku aneh dan bodoh? Sudah berapa banyak hinaan yang kau lontarkan terhadap ku selama ini?”

“Gulf, Aku sungguh mencintai mu dan aku bersalah. Aku sudah meninggalkan wanita itu demi kau. Kembalilah kepada ku” Bright berusaha menggapai kedua tangan Gulf.

“Meninggalkan dia atau dia yang meninggalkan mu?” Gulf menepis tangan Bright dengan kasar.

“Apa yang harus ku lakukan agar kau kembali kepada ku?”

“Tidak ada! Yang ku inginkan hanyalah kau enyah dari hadapan ku sekarang juga”

“Gulf.. Ayolah!” Bright berusaha menarik Gulf kedalam pelukannya. Tenaganya yang cukup kuat membuat Gulf sedikit kewalahan untuk menghindar.

BUG!

“Sampah seperti mu tidak pantas ada disini!”

Darah segar mengalir dari sudut bibir Bright akibat pukulan yang mendarat diwajahnya.

“Sekali lagi kau menyentuh bos ku, akan ku patahkan tangan mu”

Hero, pria yang bekerja sebagai barista di café Gulf tiba tepat pada waktunya. Ia segera berlari kencang saat melihat Gulf sedang diganggu oleh Bright. Ia sangat mengenal siapa Bright dan jujur ia sangat tidak menyukainya.

Sifat Bright yang terlalu sombong membuatnya tidak pantas untuk bersanding dengan Gulf yang begitu ramah dan baik hati. Tapi Hero tidak bisa berbuat banyak, menasehati Gulf menurutnya akan membuatnya terlalu ikut campur akan kehidupan pribadi boss-nya itu sedangkan ia hanyalah karyawan disana.

“Sudahlah, Phi. Tidak perlu meladeninya lagi” Meskipun Hero adalah karyawan di cafenya, tapi Gulf tetap menghormatinya karena umur Hero yang berada beberapa tahun diatasnya.

Gulf mendorong Hero masuk ke dalam café dan meninggalkan Bright yang sedang kesakitan disana.

Café yang Gulf dirikan sudah berjalan lebih dari satu tahun lamanya. Ia menjalankannya karena kesukaannya akan dessert dan juga minuman manis lainnya. Terlebih Gulf juga bisa menggunakan café ini sebagai alasan sementara untuk menghindar dari Pho.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang