Part 46

5.4K 668 39
                                    

Pertama kalinya bagi Mew dan Gulf terbangun dengan status pasangan yang telah terikat oleh janji suci. Sebagai pasangan yang akan saling mencintai hingga ajal memisahkan mereka nantinya.

"Kapan kau menyiapkan ini semua?" Mew melihat ada banyak benda couple dirumah baru mereka, seperti sikat gigi yang sedang mereka gunakan saat ini.

"Bagus bukan? Kau suka?" Gulf mengacungkan sikat gigi bercorak doraemon yang lucu yang sedang dipegangnya begitu dekat ke wajah Mew.

"Suka sekali" Mew mengangguk dan mencubit gemas pipi suaminya itu. Makin hari keimutan Gulf semakin bertambah, apalagi dengan naiknya berat badan Gulf belakangan ini. Itu membuat pipinya semakin berisi.

"Bukan hanya ini saja. Aku masih punya banyak yg lainnya" Gulf menarik lengan Mew dengan buru-buru dan mengajaknya berdiri menghadap kesebuah lemari yang berada di kamar mereka.

"Lihat ini" Gulf mengambil sepasang piyama couple berwarna biru langit. "Aku membeli piyama untuk kita.."

Mew hanya mengangguk, dan ternyata tak berhenti sampai disitu saja..

"Lalu ini.. Kaus kaki, baju hitam ini dan ini juga.." Gulf mengangkat sepasang boxer berwarna merah cerah. Ia bahkan menyiapkan boxer kembar untuk mereka kenakan. Itu berhasil membuat Mew tertawa lepas.

"Dadd.. Kenapa kau tertawa?"

"Kau memanggil ku apa?"

"Dad.. Daddy? Apa itu aneh?"

Senyum Mew mengembang, "Tidak. Teruslah memanggilku seperti itu dan jangan pernah mengubahnya"

"Lalu kau akan memanggil ku dengan sebutan apa?" Tanya Gulf.

"Tua-eng. Bagaimana?"

"Terserah kau saja" Gulf mengangkat kedua bahunya.

Selesai melihat barang-barang couple-an, mereka turun kebawah untuk sarapan. Siang nanti Mama dan Mae akan datang untuk mengajak mereka berbelanja beberapa keperluan bayi.

"Selamat pagi" Seorang cheff dan beberapa pelayan memberikan salam sembari membungkuk kecil kepada mereka.

"Pagi, Lee.. Apa yang kau punya untuk kami pagi ini?" Gulf berbalik menyapa.

Lee Thanat adalah cheff kepercayaan keluarga Gulf dan sering dipakai oleh keluarga Traipipattanapong dalam acara-acara besar mereka. Kali ini, ia dipercaya untuk menjadi cheff pribadi dikediaman Gulf.

"Aku membuatkan mu sandwich tuna. Kau pasti akan suka" Sempat-sempatnya Lee mengedipkan sebelah matanya kepada Gulf.

"Itu akan sangat enak"

"Jika saja dulu kau menerima lamaran ku, aku akan memasakan mu makanan enak setiap harinya" Goda Lee.

"Tapi sayangnya, pria ini sudah memilih ku" Mew tiba-tiba sudah berada dibelakang Gulf dan memeluknya. Sedari tadi ia sudah tidak suka dengan gerak gerik Lee yang selalu menggoda Gulf.

"Asal kau tau saja, aku adalah cinta pertamanya Gulf"

"Bukan karena kau adalah cheff kepercayaan keluarga Traipipattanapong sehingga kau pikir aku tidak bisa memecat mu" Mew meradang melihat tingkah laku Lee.

Gulf sendiri malah tertawa, "Jangan hiraukan dia, Dad.. Dia hanyalah pria hidung belang yang suka merayu pria maupun wanita kesepian lalu memporoti uangnya. Mana mungkin aku akan suka dengan buaya sepertinya"

"Ouchh.. Hati ku terasa sakit" Lee memegang dadanya dan memasang wajah meringis.. "Tapi itu benar adanya" Lanjut Lee diikuti dengan gelak tawanya.

Gulf tau Lee hanya menggoda Mew dan godaannya itu sungguh tepat sasaran karena Mew memanglah pencemburu yang bahkan sudah sangat akut. Buktinya, sekarang Mew tak henti-hentinya mendelik tajam kearah Lee. Meskipun sudah berulang kali Gulf menjelaskan jika apa yang Lee katakan tadi tidaklah benar.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang