Part 49

4.8K 620 30
                                    

“Kau sudah tau apa salah mu?”

Mew terlihat sedang berdiri dan melipat tangannya didepan dada. Sudah hampir setengah jam ia menceramahi Gulf karena sifatnya yang suka ikut campur perihal permasalahan dirumah sakit kemarin.

Bukannya apa, Mew hanya tidak ingin Gulf berada dalam bahaya.

Yang diceramahi sendiri hanya duduk diam, menyimak sambil asyik menikmati cemilannya.

“Aku hanya tidak ingin kau terluka”

Gulf mengangguk, “Aku ha—u” Ia menjawab dengan mulut penuhnya.

“Kau juga harus ingat, kau itu sedang hamil dan akan melahirkan sebentar lagi”

Bagaimana mungkin aku lupa? Aku membawa perut besar ini setiap harinya” Gulf bergumam tanpa suara dan yang terlihat hanyalah mulutnya yang komat kamit menimpali omongan Mew.

“Bagaimana jika pria itu sampai melukai mu kemarin?”

“Daddd...” Gulf mulai jengah dengan omelan Mew yang masih terus berlanjut. “Aku tau aku salah dan aku sudah meminta maaf” Lanjutnya.

“Kau belum meminta maaf kepada ku”

“Benarkah?” Gulf sejenak berpikir, “Kalau begitu, maafkan aku naaa...”

“Dan berjanjilah kau tidak akan mengulanginya lagi”

“Aku janji” Gulf mengacungkan jari kelingkingnya dan diterima oleh Mew.

“Mulai sekarang, abaikan saja hal-hal yang tidak seharusnya kau lihat itu. Tidak semuanya bisa kau bantu dan kau tangani seorang diri. Setidaknya, bicarakan pada ku terlebih dulu apapun itu”

Satu tangan Mew terangkat untuk membersihkan mulut Gulf yang berantakan akibat cemilannya. Ia mendenguskan nafasnya pelan, pria yang dicintainya ini harus ia jaga dengan pengawasan yang lebih ketat lagi. Mungkin menempatkan beberapa penjaga disisi Gulf akan lebih baik. Setidaknya mereka bisa menjaga Gulf saat ia lengah seperti kemarin.

“Kau tau aku sangat mencintai mu, Gulf”

“Aku tau dan aku juga mencintaimu” Gulf sedikit memajukan tubuhnya untuk memberikan kecupan singkat pada bibir Mew yang sedari tadi cemberut.

Mew menyukainya. Selalu menyukainya setiap kali Gulf bertingkah manis. Dan Gulf sendiri juga sudah paham betul apa yang harus ia lakukan ketika Mew sedang merajuk. Jika sudah seperti ini, Mew akan segera melembut dan kembali menempel kepada Gulf.

----

“Gulf, kau sudah siap?”

Sedang asyik menghabiskan minggu pagi mereka, Mae dan Mama datang untuk menjemput Gulf. Mereka hari ini berencana untuk membeli pakaian dan juga perlengkapan bayi yang akan mereka isi ke kamar bayi yang baru saja selesai direnovasi oleh Mama Mew.

Kamar itu didominasi akan warna biru muda dan kuning yang merupakan warna netral untuk bayi perempuan maupun laki-laki. Karena sampai detik ini pun, mereka masih sibuk menerka-nerka apa jenis kelamin bayi mereka nantinya. Tapi tenang saja, Mew dan Gulf sudah menyiapkan dua nama untuk itu.

“Kalian mau kemana?” Gulf memang belum memberitahu Mew jika ia akan pergi hari ini.

“Aku lupa memberitahu mu, kami akan pergi berbelanja hari ini” Jawab Mama Mew bersemangat.

“Gulf ikut?” Tanya Mew lebih ke khawatir sebenarnya.

“Tentu saja Gulf ikut. Akan lebih menyenangkan jika ia memilih sendiri kebutuhan bayinya” Jelas Mama.

“Tapi perutnya sudah semakin besar, Ma. Ia akan kelelahan nantinya”

“Aku tidak masalah, Dad. Aku kuat, jadi tenang saja” Ujar Gulf sekembalinya dari berganti pakaian. Mengenakan celana yang longgar dengan kemeja oversize, Gulf bersiap untuk pergi berbelanja.

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang