Part 42 🔞

6.1K 651 33
                                    

Sungguh? Kau tidak mencoba untuk menahan ku?”

Kesal dengan Mew, membuat Gulf menangis sampai tertidur. Dan ketika ia bangun pun, masih tidak ada Mew disampingnya, yaa.. meskipun memang Gulf-lah yang menyuruhnya untuk pergi. Tapi Gulf tak percaya jika Mew akan semudah itu menyerah untuk mempertahankannya.

Duduk ditepi ranjang, Gulf mulai penasaran dengan apa yang sedang Mew lakukan. Ia menggapai ponselnya dan mencoba menghubungi Mew tapi tidak ada jawaban. Akhirnya Gulf memutuskan untuk keluar kamar dan menelusuri rumah mencari keberadaan Mew.

Kosong. Mew bahkan tidak ada di ruang kerja ataupun kamar tidur tamu.

Gulf mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan dan mendengus kesal, “Kau bahkan meninggalkan ku sendirian” Dan Gulf mulai terisak.

Namun, terdengar suara pintu utama terbuka.

“Gulf, kau sudah bangun?” Mew menghampiri Gulf dan masih belum menyadari jika kekasihnya itu sedang menangis.

Semakin mendekat, Mew mulai mendengar isakan Gulf.

“Kau menangis? Kenapa?”

Gulf hanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Kau sakit?”

Gulf menggeleng, Kau— meningg—alkan ku—“ ucap Gulf sambil terisak.

“Hei sayang, aku tidak meninggalkan mu. Aku hanya ke bawah membeli beberapa makanan ini” Mew menunjukan beberapa bungkus makanan yang ia beli untuk Gulf.

Berhenti menangis, Gulf mengambil bungkusan makanan itu dan mulai membukanya satu per satu.

“Kenapa kau membelikan ku cake cokelat?” Protes Gulf.

“Bukankah kau suka cokelat?”

“Kau memang sudah tidak sayang lagi kepada ku. Aku sukanya rasa mint”

Mew mengernyitkan dahi, “Benarkah?” Sejak kapan Gulf suka rasa mint.

“Lalu kau kira aku berbohong?”

Tidak ingin memperpanjang masalah, akhirnya Mew mengalah dan kembali turun ke bawah untuk membelikan Gulf cake rasa mint yang ia inginkan itu. Untung saja cafe itu berada di lobby apartment miliknya sehingga itu tidak akan memakan waktu lama.

Tapi ternyata,

“Phi, aku tiba-tiba ingin rasa strawberry juga” Ujar Gulf tanpa rasa bersalah.

“Ada lagi rasa lain yang kau mau?”

Gulf menggelengkan kepalanya dengan pasti dan sekali lagi Mew turun ke bawah untuk membelikan cake rasa strawberry.

Sekembalinya Mew, “Ini...” Ia terlihat sedikit kecapekan setelah beberapa kali bolak balik.

“Kenapa strawberry?” Gulf mulai berulah.

“Bukankah kau tadi minta strawberry?”

“Aku minta blueberry, Phi. Sepertinya ada yang salah dengan pendengaran mu”

Mew berkacak pinggang, “Kanawut? Kau mengerjai ku?”

Gulf menggelengkan kepala dengan polosnya, “Tidak. Aku sungg—uh hmppp—“

Mew menarik tengkuk leher Gulf dengan jemarinya dan mengecup gemas bibir indah yang sedang mengerjainya itu, “Kanawut?” Tatapan matanya mengintimidasi.

Gulf refleks menelan ludah, “Iya, Phi..”

“Rasa apalagi yang kau mau setelah ini?”

“Aku mau kau” 

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang