Part 11

7.5K 835 91
                                    

Phi, Aku ingin menemui sekarang juga..”

Gulf menunggu Mew di lobby karena Mew janji akan menjemputnya. Ia ingin segera menyelesaikan permasalahan diantara mereka. Tidak enak rasanya saat Mew mendiamkannya. Semua terasa begitu sepi karena perhatian Mew sudah menjadi pelengkap dalam keseharian Gulf.

TIN..!

Bunyi klakson membuyarkan lamunan Gulf dan mendapati mobil Mew sudah berhenti didepannya.

“Phi, Kau masih marah?”

“Tidak”

“Tapi kau tidak membukakan pintu untuk ku”

Wajar jika Gulf merasa Mew masih marah kepadanya. Biasanya setiap mau naik atau pun turun dari mobil, Mew yang akan membukakan pintu untuknya. Tapi tidak kali ini.

“Itu..”

“Aku ingin melakukannya dengan mu” Gulf menyela saat Mew hendak berbicara.

“Gulf..” Mew terkejut dengan apa yang Gulf katakan.

“Sungguh..” Gulf menarik wajah Mew dan mengecup bibirnya.

“Tunggu!” Mew mendorong Gulf menjauh dan itu sungguh membuat Gulf sakit hati.

“Phi, Kau tidak mau memaafkan ku? Aku sungguh akan melakukannya dengan mu kali ini”

“Bukan itu. Lihat kebelakang..” Mew menelungkupkan wajahnya pada setir mobil dan tangannya menunjuk kearah kursi belakang.

“MAE... BIBI... Sejak kapan--?”

Gulf tertangkap basah kali ini. Bagaimana mungkin ia tidak menyadari jika Mae dan Mama Mew ada disana bersama dengan mereka. Pandangan matanya memang hanya tertuju kepada Mew sejak ia masuk ke dalam mobil. Saking malunya, Gulf segera bersembunyi dibalik kursi.

“Sejak tadi. Tapi tak apa, lanjutkan saja. Anggap saja kami tidak ada disini” Ujar Mae menggoda putranya.

Kenapa kau tidak memberitahuku?” Setidaknya seperti itulah arti pandangan mata yang Gulf berikan kepada Mew saat ini.

Mew berusaha menahan tawanya. Wajah Gulf saat ini begitu menggemaskan dan seketika Mew melupakan kesalnya. Jujur, ia memang kesal malam itu saat Gulf menolaknya.

Tapi setelah dipikirkan kembali, Mew juga merasa bersalah karena mungkin hal yang pertama kalinya bagi Gulf ini akan membuatnya takut. Mungkin juga terlalu cepat bagi Mew untuk mengajak Gulf melakukannya.

Dan seharian ini Mew tidak menghilang. Mew menemani Mama dan juga Mae Gulf berbelanja karena sopir yang biasa Mamanya pakai sedang sakit. Dibandingkan sendirian dirumah dan Gulf pun sedang sibuk dengan teman-temannya, akhirnya Mew setuju.

“Tapi, nak.. Kalian akan melakukan apa?” Tanya Mae.

“Tidak ada, Mae” Jawab Gulf singkat.

“Benarkah?” Mae yakin Gulf sedang berbohong.

“Kami berencana untuk pergi liburan, Mae” Mew berusaha menutupi.

“Kemana? Biar Mama siapkan semuanya”

“Rencana aku akan membawanya ke Maldives”

Tentu saja ini bukan hanya sekedar omongan. Mew benar-benar berencana untuk mengajak Gulf kesana dalam waktu dekat ini.

Mama Mew yang begitu bersemangat saat mendengar anaknya akan pergi berlibur dengan kekasihnya, segera mengambil ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang.

“Elena, carikan aku lokasi yang bagus di Maldive” Mama Mew menghubungi sekretarisnya.

Baik. Untuk berapa hari saya harus menyewa penginapannya?”

OH! MY SUN ☀️🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang