Selamat Membaca*
#Joohyun POV.
Selama dalam perjalanan, aku sedikit tidak fokus karena terus memikirkan masalah anak-anak.
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan jika ternyata Beomgyu benar-benar menghamili Minjeong.
Oh iya, testpack yang diberikan oleh Seokjin masih ada padaku. Sebaiknya aku kembalikan saja, takut kalau aku yang simpan malah hilang.
Bergegas aku mengambil testpack itu dari dalam tasku dan melihat kembali hasilnya yang memang menunjukkan dua garis merah.
"Joohyun-ssi!" Teguran dari rekan pramugariku mengejutkanku dan spontan menyembunyikan testpack itu ke belakang tubuhku.
Dia mengulurkan tangannya padaku sembari tersenyum. "Selamat ya atas kehamilanmu, aku turut senang."
Ne?
Saking terlalu fokusnya pada masalah anak-anak, aku melupakan kesalahpahaman yang terjadi disini.
"A-anu... sebenarnya aku tak hamil." Jawabku dengan jujur, tak mau sampai kesalahpahaman ini terus berlanjut.
Mendengar itu rekan pramugariku malah tertawa, seolah-olah sedang mendengarkan lelucon dariku.
"Sudahlah Joohyun-ssi, jangan coba menyanggahnya! Aku sudah melihat testpackmu menunjukkan dua garis merah yang artinya positif hamil." Ucapnya membuatku gelagapan, aku tak mungkin bicara kalau testpack ini milik putrinya Seokjin.
Aku mungkin harus berbohong. "Ini bukan milikku, tapi milik temanku."
Lagi-lagi dia tertawa, padahal tidak ada yang sedang bercanda disini.
"Joohyun-ssi!" Panggil seseorang yang mampu melepaskanku dari situasi ini tapi sepertinya kesalahpahaman akan semakin parah.
Sebab seseorang yang memanggilku adalah Kim Seokjin, dia pasti datang menemuiku untuk mengambil benda kecil di tanganku ini.
Rekan pramugariku tersenyum penuh arti lalu membisikkan sesuatu. "Calon ayah dari bayimu sudah datang, kalau begitu aku pergi dulu."
Hancur sudah, semua orang mengira aku hamil anak Seokjin. Sekarang tak tau bagaimana harus meluruskannya lagi, sudah terlanjur basah.
"Mana testpacknya?" Tanya Seokjin sembari mengulurkan tangan untuk meminta benda itu kembali.
Aku menyerahkannya dengan lemas padanya. "Seokjin, bagaimana ini?!" Tanyaku karena selain harus menyelesaikan masalah anak-anak, kami juga terlibat kesalahpahaman.
"Kesalahpahaman semakin parah, apa akan mempengaruhi pekerjaan kita?" Tanyaku karena jika mereka mengira kalau aku hamil, mungkin aku akan diminta untuk resign.
Seokjin tampak bersikap dengan santai karena sepertinya itu tidak akan mempengaruhi pekerjaannya sebagai pilot. "Sudahlah, soal itu tak perlu kau pikirkan dulu. Lagipula kau tak benar-benar sedang hamil."
Benar juga, kalau tiba-tiba pihak dari maskapai memintaku resign aku bisa melakukan pemeriksaan kehamilan dan membuktikan kalau aku tidaklah hamil.
Aku dan Seokjin memutuskan untuk fokus ke pekerjaan kami saat ini lalu pulang ke Korea Selatan untuk segera menyelesaikan masalah anak-anak.
#Wonderful Loves#
Akhirnya kami sampai juga di Qatar, aku langsung mencari Seokjin untuk membicarakan soal kepulangan kami lebih awal ke Korea Selatan.
"Bagaimana, apa kita bisa pulang lebih cepat?" Tanyaku sudah tidak sabar membuktikan kalau anakku tidak menghamili Minjeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Loves
ФанфикKim Seokjin dan Bae Joohyun adalah orangtua tunggal yang harus membesarkan dan mendidik anak-anak mereka namun karena sebuah masalah mereka berdua harus terus terlibat yang berhubungan dengan anak-anak mereka. Bagaimana keduanya menghadapi masalah y...