Chapter 29

386 60 23
                                    

Selamat Membaca*

#Author POV.

Setibanya di rumah sakit, Beomgyu tak sempat menemui Seokjin untuk memberitahu kalau Minjeong akan segera melahirkan karena dia harus ikut masuk ke ruang persalinan.

Minjeong telah dibaringkan di atas ranjang lalu dimulailah proses dari persalinan. "Dokter, apakah bayiku sudah mau lahir?"

"Sudah pembukaan enam, harus sedikit sabar sampai pembukaan sepuluh." Ucap dokter yang telah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses persalinan.

Sementara itu Minjeong terus saja mengeluh kesakitan pada perutnya yang semakin terasa dan membuat Beomgyu merasa tak tega.

"Dokter, tolong bantu dia." Mohon Beomgyu tak tega melihat rintihan kesakitan dari Minjeong.

Tentu saja dokter mengerti apa yang Beomgyu rasakan tapi memang yeoja hamil akan merasakan kesakitan saat melahirkan anak.

Beomgyu kembali memohon. "Tolong Minjeong dokter! bagaimana caranya supaya ia tak merasakan kesakitan?!"

"Ini semua salahku, harusnya aku tak menghamili Minjeong." Kini Beomgyu merutuki dirinya sendiri karena telah membuat yeoja Kim itu hamil hingga harus merasakan kesakitan.

Dokter menghela nafas mendengar rutukan Beomgyu pada diri sendiri. "Tenanglah, kau bisa membantunya melalui proses melahirkan."

Apa yang dokter katakan benar? Saat ini dirinya hanya mampu menemani Minjeong saat melahirkan.

Beomgyu menghampiri Minjeong dan meraih tangannya untuk digenggam. "Minjeong-ah, maafkan aku." Ujarnya sembari menyatukan kening mereka.

"Gara-gara aku kau harus merasakan sakitnya melahirkan." Lanjutnya tak kuasa menahan tangis saking merasa tak tega melihat kondisi Minjeong.

Sementara itu dokter dan suster yang bertugas membantu persalinan mulai tersenyum haru melihat calon eomma dan appa dihadapan mereka.

"Yakk! Ini semua gara-gara kau, Choi Beomgyu!" Omel Minjeong yang kini masih merasakan kontraksi. "Karena kecebong kecilmu, aku jadi hamil dan harus melahirkan seperti ini!"

Kecebong kecil yaitu sel sperma yang mampu membuahi sel telur, alhasil membuat dirinya hamil.

Beomgyu terdiam mencerna ucapan Minjeong yang mengatakan tentang kecebong kecil. "Meskipun kecil tapi bisa membuat perutmu sebesar ini!"

Plakkk!

Minjeong memukul belakang kepala Beomgyu karena kesal. "Yak! Sialan!"

Tak terasa pembukaan enam sudah terlewati, kini masuk ke pembukaan tujuh dan sebentar lagi akan masuk ke pembukaan delapan.

Minjeong mulai merasa punggungnya sakit dan pegal. "Punggungku sakitt.." eluhnya sembari bergeser posisi agar Beomgyu bisa sedikit memijit bagian punggungnya.

Tak lama sakitnya kontraksi kembali sehingga Minjeong mulai mendorong kecil agar bayinya segera lahir.

"Kau pasti bisa Minjeong, semangat!" Ucap Beomgyu yang terus menyeka keringat di wajah yeoja hamil itu.

Beomgyu melirik sedikit ke bagian bawah tubuh Minjeong dan melihat darah semakin banyak. "Bagaimana ini dokter?"

"Sebentar lagi pembukaan sembilan, bayinya akan segera lahir." Ungkapan dokter membuat kerja jantung namja bermarga Choi itu semakin cepat.

Minjeong berhenti mendorong bayi diperutnya dan mulai terkulai lemas. "Aku mengantuk."

"Yakk! Jangan tidur dulu, bayinya belum lahir." Cegah Beomgyu saat Minjeong ingin memejamkan mata saking mengantuknya.

Wonderful LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang