Selamat Membaca*
#Author POV.
Setelah mengobati luka Beomgyu, ia mulai menceritakan soal kehamilan Minjeong dan kronologi kejadian di villa waktu itu.
Seokjin yang mendengar itu sangat marah. "Kenapa kau bisa melakukan itu? Harusnya kau dan Minjeong tak meminum alkohol."
"Maafkan aku, paman."
Beomgyu terus mengucapkan maaf, karena dia sudah melakukan sebuah kesalahan besar.
"Eomma tak pernah mengajarkanmu melakukan semua itu, eomma sangat kecewa." Ujar Joohyun mengutarakan rasa sesalnya karena ia tak mendidik Beomgyu dengan jauh lebih baik.
Kini Beomgyu tertunduk menyesali semua kesalahannya, dia membuat ibunya kecewa.
Seokjin menghampiri Beomgyu dan mencengkeram wajah anak laki-laki itu. "Kau harus tahu, sebagai seorang ayah aku merasa tak berguna karena tak bisa menjaga kesucian putriku."
"Aku juga sangat mempercayaimu." Lanjut Seokjin dengan tatapan yang bercampur aduk, tatapan kesedihan, amarah, kecewa dan menyesal.
Melihat kekecewaan yang teramat besar membuat Beomgyu semakin merasa bersalah, dia mulai duduk berlutut di hadapan Seokjin untuk meminta pengampunan.
"Tolong maafkan aku paman." Pinta Beomgyu lalu memeluk kaki Seokjin. "Aku berjanji akan bertanggungjawab dan menikahi Minjeong."
Seokjin melepas pelukan Beomgyu dari kakinya dengan sedikit kasar. "Apa kau pikir menikah itu mudah? Bahkan sekarang ini kau belum bisa apa-apa."
Saat mendengar suara ayahnya yang sangatlah marah membuat Minjeong terbangun dari tidurnya.
Perlahan Minjeong mengintip di daun pintu, melihat Beomgyu yang sedang di caci maki oleh ayahnya yang sudah pasti tak menerima kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung.
"Lebih baik kamu urus saja hidupmu sendiri, biar Minjeong aku saja yang urus." Putus Seokjin karena dia tidak rela jika harus menikahkan putrinya dengan namja yang sudah membuat masa depan Minjeong hancur.
Joohyun yang melihat kondisi Seokjin yang benar-benar sangat marah lekas mengajak putranya pulang. "Beomgyu lebih baik kita pulang sekarang."
"Andwe! Kau harus tanggungjawab." Teriak Minjeong sembari melangkah cepat untuk mencegah Choi Beomgyu pergi dari rumahnya.
Seokjin yang melihat putrinya hendak mendekati Beomgyu tentu saja segera bertindak. "Tidak Minjeong, biarkan dia pergi!"
Tangan Minjeong berhasil meraih pakaian Beomgyu dan menariknya agar tidak pergi, namun sang ayah berusaha untuk melepaskannya.
"Kim Minjeong!" Tegas Seokjin yang sedikit membentak agar putrinya itu mau mendengarkannya.
Sementara itu Minjeong terus saja memberontak supaya bisa terlepas dari kungkungan ayahnya.
"Jangan biarkan dia pergi appa, dia harus bertanggungjawab. Aku tidak mau anakku tidak punya ayah, aku tak mau membesarkannya sendiri." Rengek Minjeong bersikukuh untuk tak membiarkan Beomgyu pergi.
Melihat kondisi putrinya yang mulai berpeluh dan menangis membuatnya tak tega dan membiarkan Minjeong menghampiri Beomgyu.
Minjeong memeluk Beomgyu secara posesif seolah-olah tidak mau sampai kehilangan namja itu. "Pokoknya dia harus bertanggungjawab, appa!"
"Baiklah, Beomgyu tetaplah disini." Putus Seokjin pasrah karena tidak ingin membuat putrinya kecewa.
Joohyun yang tak mungkin pulang tanpa Beomgyu berusaha berbicara dengan nada lembut pada Minjeong. "Maaf Minjeong-ah, tolong biarkan Beomgyu pulang bersama bibi. Kau tidak perlu khawatir, Beomgyu akan bertanggungjawab."
![](https://img.wattpad.com/cover/269970105-288-k116288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Loves
FanfictionKim Seokjin dan Bae Joohyun adalah orangtua tunggal yang harus membesarkan dan mendidik anak-anak mereka namun karena sebuah masalah mereka berdua harus terus terlibat yang berhubungan dengan anak-anak mereka. Bagaimana keduanya menghadapi masalah y...