Satu Tahun Kemudian...
Musim semi adalah musim dimana bunga-bunga mekar dengan indah, musim yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan mengadakan piknik di taman bunga.
Minjeong sudah menyiapkan tikar yang diatasnya diletakan makanan kesukaan keluarganya. "Mingyu-ya, kemarilah!"
Anaknya yang berusia lebih dari satu tahun kini tengah belajar berjalan di atas rerumputan dengan terus diikuti oleh Beomgyu.
"Bagus Mingyu-ya, ayo terus berjalan ke eomma!" Ucap Beomgyu sembari memperhatikan langkah putranya itu yang langkahnya masih cukup kaku.
Mingyu terjatuh dan membuat sang ibu terkejut, tentu saja dia langsung membantu putranya untuk bangkit kembali dengan perasaan khawatir.
"Yakk! Choi Beomgyu! Putramu jatuh, mengapa kau tak menjaganya?" Omel Minjeong pada ayah putranya itu.
Beomgyu tak terima karena dimarahi oleh Minjeong. "Kau berlebihan sekali sih! Anak sedang belajar berjalan, jadi wajar saja kalau terjatuh."
"Kenapa kalian bertengkar? Bahkan belum menikah saja kalian berdua sudah bertengkar terus." Komentar Seokjin yang kini mendekat sembari menggendong bayi yang baru berusia 8 bulan.
Raut wajah Minjeong seketika saja berubah kala melihat bayi mungil dalam gendongan sang ayah.
"Annyeong, adikku yang cantik." Sapa Minjeong sembari menghampiri sang ayah dan mengambil alih bayi mungil itu dengan begitu gemas.
Seokjin rela tak rela menyerahkan bayinya pada Minjeong. "Hati-hati, jangan sampai Hanna menangis!"
Bayi perempuan itu adalah anak Kim Seokjin dan Bae Joohyun yang diberi nama Kim Hanna.
"Kalian berdua jangan bertengkar terus! Katanya kalian berdua mau menikah?" Nasehat Seokjin kepada Beomgyu dan Minjeong.
Minjeong menimpali ucapan Seokjin. "Aku tak jadi menikah saja dengan dia appa, dia terlalu menyebalkan. Selalu membuatku kesal saja." Celotehannya membuat Seokjin tak habis pikir.
Beomgyu memprotes. "Kenapa kau begitu? Aku ingin menikahimu Kim Minjeong, maafkan aku kalau selalu membuatmu kesal ya?"
Setelah mengatakan itu Beomgyu mendekati Minjeong dan memeluk yeoja itu dari belakang.
Minjeong terkekeh karena perlakuan Beomgyu padanya yang benar-benar manja tapi mampu membuat dirinya luluh seketika. "Menjauhlah, aku kan sedang menggendong Hanna."
"Kembalikan anakku, kasihan sekali putriku harus melihat kalian berdua bermesraan dihadapannya." Seokjin lalu mengambil alih Hanna kembali ke gendongannya.
Seokjin mendecak sebal saat melihat Beomgyu mencium pipi Minjeong di hadapannya. "Aish, pergilah kalian ke semak-semak sana? Daripada kalian melakukannya disini, banyak sekali anak-anak."
"Bilang saja appa iri kan?" Ejekan Beomgyu dibalas sikutan Minjeong supaya namja Choi itu bisa menjaga ucapannya.
Minjeong tersenyum pada sang ayah. "Jangan dengarkan Beomgyu, appa."
"Arraseo, cepatlah ke semak-semak! Beomgyu tampaknya sudah tak kuat lagi, sepertinya kalian berdua harus segera dinikahkan sebelum ada adik Mingyu." Ucap Seokjin membuat dua insan itu salah tingkah.
Seokjin lalu menghampiri Mingyu yang terus berjalan kesana-kemari karena baru bisa berjalan. "Kalian jangan khawatir, Mingyu biar appa yang menjaganya disini."
"Kalau begitu kita pergi dulu, nanti kami akan belikan cemilan." Ucap Beomgyu sembari membawa yeoja Kim bersamanya.
Tentu saja mereka berdua tak pergi ke semak-semak, mereka hanya mau menikmati waktu berduaan dengan bermesraan seperti anak-anak muda pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Loves
FanfictionKim Seokjin dan Bae Joohyun adalah orangtua tunggal yang harus membesarkan dan mendidik anak-anak mereka namun karena sebuah masalah mereka berdua harus terus terlibat yang berhubungan dengan anak-anak mereka. Bagaimana keduanya menghadapi masalah y...