Chapter 23

417 55 17
                                    

Selamat Membaca*

#Author POV.

"Dia tak cocok untukmu."

Minjeong membisikkannya kepada Beomgyu beberapa kali. "Dia sangat tidak cocok untukmu."

Lama-kelamaan Beomgyu merasa sangat kesal karena dari kemarin Minjeong terus mengucapkannya.

"Sudah cukup! Jangan bicara lagi!" Omel Beomgyu mulai kesal kepada saudara tirinya itu.

Posisinya saat itu keduanya tengah menikmati sarapan bersama-sama, otomatis Joohyun dan Seokjin mulai mempertanyakan omelan Beomgyu pada Minjeong.

"Ada apa, Beomgyu?" Tanya Joohyun sebagai ibu dari anak laki-laki itu.

Beomgyu menunjuk dan menatap ke arah Minjeong dengan tatapan tajam. "Minjeong terus berbisik padaku."

Mendengar Beomgyu mengadu, tentu saja membuat mood ibu hamil itu pun mulai memburuk.

"Minjeong-ah, boleh appa tahu apa yang kau bisikkan pada Beomgyu?" Tanya Seokjin selaku ayah Minjeong.

Tak ada jawaban dari Minjeong.

"Dia bilang kalau Yiren tak cocok untukku." Ungkap Beomgyu untuk menjawab pertanyaan ayah tirinya.

Joohyun dan Seokjin sama-sama mengernyit karena mereka tidak mengetahui siapa itu Yiren.

Beomgyu mengerti, ia memberitahu siapa Yiren. "Dia teman sekelasku di kampus."

Teman sekelas tapi Minjeong merasa mereka lebih dari teman sekelas, ibu hamil mungkin seringkali overthink.

Minjeong tak tahan dengan situasi itu, jadi dia mulai buka suara. "Aku bilang dia tak cocok untukmu karena setelah ku lihat-lihat, dia terlalu cantik untuk namja buruk rupa sepertimu."

Pletakk!

Beomgyu memukulkan sumpit ke kepala Minjeong setelah mendapat julukan 'buruk rupa'.

"Eomma, appa.." rengek Minjeong setelah diserang dengan memakai sumpit oleh Beomgyu.

Bergegas namja itu beranjak untuk segera pergi sebelum dimarahi oleh kedua orangtuanya.

"Aku pergi sekarang, bye!" Pamitnya sembari berlari keluar.

Sementara itu Minjeong yang merasa tak terima ikut beranjak dari duduk.

"Kau mau kemana?!" Tanya Seokjin karena tiba-tiba sang anak hendak pergi tanpa berpamitan.

Minjeong menunjuk ke arah pintu keluar rumah. "Aku mau menemani Beomgyu di halte sampai bus datang." Jawabnya tanpa jeda lalu segera pergi menyusul namja Choi itu.

Tak mau sampai kehilangan jejak Beomgyu, Minjeong memutuskan untuk berlari ke arah halte bus.

Akhirnya dia mendapati Beomgyu masih berjalan santai di depannya, senyum Minjeong pun merekah di bibirnya.

Minjeong mempercepat larinya dan hendak memanggil namja Choi itu. "Beom---"

"Beomgyu!" Panggil seseorang yang kini berada cukup dekat di hadapan Beomgyu, dia adalah Wang Yiren.

Spontan Minjeong berbalik karena ia tak mau dilihat oleh Yiren, ia terkejut dan kecewa secara bersamaan.

Minjeong membungkam mulutnya yang hampir memanggil Beomgyu. "Gadis itu menunggu Beomgyu? Dia sepertinya menyukai Beomgyu."

Entah mengapa ada rasa tak terima di dalam diri Minjeong setelah dia pikir kalau Yiren menyukai Choi Beomgyu.

Perlahan Minjeong berbalik untuk menguntit Beomgyu dan Yiren yang sekarang tengah menunggu bus di halte bus.

Wonderful LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang