Chapter 18

370 63 2
                                    

Selamat Membaca*

#Seokjin POV.

"MWO?"

Jelas Joohyun pasti sangat terkejut akan keputusanku, itu karena kami berdua yang akan menikah bukan kedua anak kami.

Aku mulai menjelaskan alasanku ini. "Kau bilang padaku kalau kau ingin menyelamatkan masa depan anakmu kan? aku juga. Daripada kita biarkan mereka menikah, lebih baik kita saja yang menikah agar bisa menutupi aib anak-anak." Ibaratkan seperti sebuah pengalihan.

"Lalu bagaimana? Lama-kelamaan perut Minjeong akan semakin besar dan tak bisa ditutupi dari oranglain." Ucap Joohyun yang kuangguki benar, tapi aku sudah memikirkannya juga.

Jadi rencananya, sebelum kandungan Minjeong makin membesar, aku akan membawa mereka bertiga pindah ke ke luar Negeri untuk sementara saja.

"Aku akan membawa kalian menetap di Finlandia, disana Minjeong akan mengandung dan melahirkan. Selain itu Beomgyu bisa mulai melanjutkan kuliahnya disana." Jelasku yang mulai mengutarakan rencana kedepannya.

Joohyun menganggukkan kepalanya mengerti. "Kalau nanti kita pindah ke Finlandia, bagaimana pekerjaaan kita disini Seokjin?"

Itu juga sudah kupikirkan tapi entah apa dia bisa menerimanya atau tidak.

"Mianhe, kau harus resign dulu dari pekerjaanmu sebagai pramugari." Ujarku membuat Joohyun terkejut dan sepertinya tak bisa menerima, dia mungkin masih ingin menjadi seorang pramugari.

"Kenapa aku harus resign?"

Aku menghela nafas mendapatkan pertanyaan itu, setiap pertanyaan pasti ada jawabannya. "Setelah bayi Minjeong lahir bayi itu akan dianggap sebagai anak kita."

Semuanya terdiam dan mulai saling menatap setelah mendengar rencana yang telah kujelaskan.

"Aku setuju dengan keputusan appa, lagipula aku belum siap jadi seorang ibu." Ucap Minjeong yang memberiku respon positif akan rencanaku ini.

Beomgyu ikut menyetujuinya. "Baik, aku juga setuju tapi keputusan akhir ada pada eommaku, apakah eomma bersedia menikah dengan paman?!" Tanyanya pada Joohyun yang hanya terdiam.

Tentu saja ini keputusan yang sangat berat, kita harus menanggung semua masalah yang ditimbulkannya kedua anak kami.

Aku juga tak pernah membayangkan akan seperti apa pernikahan ini yang dilandasi bukan karena cinta.

"Baiklah, aku setuju." Jawab Joohyun yang menerima adanya pernikahan diantara kami.

Beomgyu langsung memeluk Joohyun dan terus mengucapkan terima kasih dan maaf. "Eomma, aku berjanji akan menebus semua kesalahanku dengan menjadi orang yang sukses."

"Paman pegang janjimu ya?" Ujarku memberikan kepercayaan pada Choi Beomgyu agar ia bisa membanggakan Bae Joohyun suatu hari nanti.

Minjeong juga ikut memeluk Joohyun seperti layaknya seorang anak kepada ibunya. "Bibi Joohyun, aku juga minta maaf dan berterimakasih karena mau membantu kami."

"Sama-sama, Minjeong. Selama masa kehamilan kamu, bibi akan menjaga dan membantumu." Timpal Joohyun membuatku tersenyum, rasanya ada yang berbeda dengan suasana saat ini karena terasa begitu menenangkan.

Aku menghampiri kedua anak-anak kami sembari tersenyum. "Appa mau bicara dengan bibi Joohyun, bisakah kalian berdua pergi sebentar?"

"Baiklah." Timpal keduanya, setelah itu mereka pergi menuju ke lantai 2, mungkin ke kamar Minjeong.

Joohyun mendongkak menatapku yang tengah berdiri di hadapannya. "Apakah semuanya akan baik-baik saja?"

"Percayalah padaku, anak-anak bisa melanjutkan cita-cita mereka tanpa harus menggugurkan anak mereka." Jawabku karena meskipun bayi itu hasil dari sebuah kesalahan tapi bayi itu tak bersalah.

Wonderful LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang